Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Miskonsepsi Guru Melupakan Tugas Mengajar karena Disibukkan dengan Administrasi PMM

18 Februari 2024   12:03 Diperbarui: 18 Februari 2024   12:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah pondasi bagi perkembangan masyarakat dan negara. Di tengah tuntutan akan peningkatan kualitas pendidikan, isu-isu terkait manajemen kinerja guru dan kepala sekolah menjadi perhatian penting. 

Namun, seringkali terdapat miskonsepsi seputar pengelolaan kinerja, terutama terkait dengan Pengelolaan Kinerja di PMM (Pendidikan Merdeka Mengajar). Mari kita telaah lebih dalam untuk mengurai miskonsepsi yang beredar.

Miskonsepsi: Guru Melupakan Tugas Mengajar karena Disibukkan dengan Administrasi PMM

Banyak yang menganggap bahwa guru seringkali terlalu disibukkan dengan administrasi PMM sehingga melupakan tugas utama mereka, yaitu mengajar. 

Namun, faktanya, Pengelolaan Kinerja di PMM bukanlah beban tambahan, melainkan alat bantu yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah.

1. Perencanaan yang Lebih Fokus dan Efisien

Pengelolaan kinerja di PMM memfasilitasi guru dan kepala sekolah dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang lebih terfokus, sederhana, dan mudah. Melalui PMM, guru dapat:

a. Mengarahkan perencanaan kinerja pada inti pendidikan.
b. Mengurangi kompleksitas administrasi yang membebani.
c. Mengumpulkan data kinerja secara otomatis dan transparan.
d. Mengembangkan kinerja yang lebih efektif dan efisien.
e. Mempercepat proses perencanaan kinerja.


Dengan perencanaan yang lebih terfokus, sederhana, dan mudah, guru dapat mengalokasikan waktu dengan lebih efisien, menghindari beban administrasi yang rumit.

2. Pelaksanaan yang Terfokus pada Kinerja yang Relevan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun