Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Kasus Dilema Etika yang Biasa Terjadi di Sekolah dan Solusi untuk Menyelesaikannya

5 Februari 2024   15:20 Diperbarui: 5 Februari 2024   15:21 15284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

a. Tegas dan Adil: Guru perlu mengambil tindakan tegas dan adil dengan memberikan sanksi yang sesuai, seperti penurunan nilai dan teguran tertulis. Hal ini penting untuk menjaga integritas pendidikan.

b. Memberikan Pelajaran Berharga: Selain memberikan sanksi, guru dapat menyelenggarakan bimbingan khusus tentang integritas dan pentingnya kejujuran. Ini dapat membantu siswa memahami nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan.

c. Kesempatan Kedua: Siswa yang melakukan kesalahan perlu diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Ujian ulang atau tugas tambahan bisa menjadi alternatif untuk memberikan kesempatan kedua tanpa mengorbankan integritas.

Kasus 3 Kebijakan Kepala Sekolah

Bu Ana, seorang guru sejarah, merasa resah dengan kebijakan baru kepala sekolah yang mewajibkan siswa mengikuti tes tambahan setiap minggu. Bu Ana yakin bahwa kebijakan ini akan menambah beban siswa dan tidak efektif dalam meningkatkan prestasi belajar.

Dilema etika menyelimuti Bu Ana. Di satu sisi, Bu Ana ingin mematuhi kebijakan kepala sekolah sebagai bentuk loyalitasnya terhadap institusi sekolah. Di sisi lain, Bu Ana merasa berkewajiban untuk menyuarakan pendapatnya demi kebaikan siswa.

Bu Ana memutuskan untuk menemui kepala sekolah secara langsung. Dengan sopan dan profesional, Bu Ana menyampaikan keraguannya terhadap kebijakan baru dan menawarkan solusi alternatif yang lebih berpihak pada siswa.

Meskipun kepala sekolah tidak langsung mengubah kebijakannya, Bu Ana merasa lega karena telah menyuarakan pendapatnya. Keberanian Bu Ana menunjukkan bahwa loyalitas tidak berarti menuruti semua kebijakan tanpa kritik, tetapi juga berani menyuarakan pendapat demi kebaikan bersama.

Solusi

a. Komunikasi Terbuka: Guru sebaiknya berkomunikasi secara terbuka dengan kepala sekolah, menyampaikan ketidaksetujuan secara profesional dan sopan. Dialog yang konstruktif dapat membuka ruang untuk perubahan.

b. Mencari Solusi Bersama: Guru dapat menawarkan solusi alternatif yang konstruktif untuk memperbaiki kebijakan yang dianggap tidak adil. Proses kolaboratif ini dapat memunculkan solusi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun