Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1 Jawaban Kasus 1-4

3 Februari 2024   16:22 Diperbarui: 3 Februari 2024   16:52 14623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/buku-catatan-kantor-perempuan-tidak-berwajah-7176319/

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1

Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Modul 3.1 mengajak Saya untuk meresapi dilema etika para pemimpin pembelajaran. Tantangan kritis dan pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan akan menjadi fokus. 

Dalam modul ini, Saya akan memperdalam pemahaman tentang pengambilan keputusan etis, meningkatkan kemampuan menganalisis dilema etika, mengasah keterampilan komunikasi dalam diskusi, serta memperluas jejaring profesional dengan sesama pemimpin pembelajaran. 

Sebuah kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional dalam merespon tantangan etika di dunia pendidikan bagi Saya. Artikel ini adalah catatan dan analisis saya terhadap kasus 1-4.

Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus:


1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).
4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).
5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
8. Apa keputusan yang Anda ambil?
9. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?

Kasus 1

Pak Frans, guru matematika yang rajin dan disukai murid-muridnya, dihadapkan pada situasi sulit ketika ayah Andreas marah-marah ingin membawa pulang Andreas untuk membantunya di ladang. 

Mengetahui kekhawatiran Andreas, Pak Frans bijak memutuskan membawa masalah ini ke kepala sekolah untuk mendapatkan saran profesional. 

Sebagai kepala sekolah, saya akan menyarankan Pak Frans untuk segera menghubungi pekerja sosial atau pihak berwenang untuk menilai dan menangani situasi tersebut dengan tepat. Prioritas utama adalah keamanan dan kesejahteraan Andreas, serta memberikan bantuan yang diperlukan bagi keluarganya.

Jawaban Saya: 

Analisis Dilema Etika Pak Frans: Rekomendasi untuk Pak Frans

Situasi Dilema Etika

Pak Frans dihadapkan pada dilema etika, mempertimbangkan melindungi Andreas dari situasi tidak aman atau menghormati hak orang tua yang ingin membawanya pulang.

Paradigma Etika dan Nilai-Nilai yang Bertentangan

Paradigma etika yang dihadapi adalah Keadilan vs. Otonomi, dengan nilai-nilai yang saling bertentangan antara keamanan anak dan hak orang tua.

Analisis Etika

Uji Legal: Ancaman ayah Andreas dengan parang dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum ancaman kekerasan.

Uji Regulasi: Tindakan ayah Andreas mengganggu proses belajar di sekolah.

Uji Intuisi: Banyak orang akan merasa bahwa situasi ini salah, terutama mengingat ketakutan Andreas dan perilaku ayahnya yang marah.

Investigasi Opsi Trilemma:

Solusi Alternatif: Mencari cara agar Andreas tetap di sekolah tanpa harus pulang bersama ayahnya, seperti menitipkan Andreas ke kerabat atau tetangga.

Kontak dengan Pihak Berwenang: Melaporkan tindakan ayah Andreas untuk melindungi Andreas dari potensi kekerasan.

Keputusan dan Prinsip

Rekomendasi untuk Pak Frans:

Prioritaskan Keselamatan dan Kesejahteraan Andreas: Utamakan prinsip ini dalam pengambilan keputusan.

Cari Solusi Alternatif: Upayakan agar Andreas tetap di sekolah tanpa membahayakan keselamatan.

Hubungi Pihak Berwenang: Laporkan tindakan ayah Andreas untuk perlindungan lebih lanjut.

Berkomunikasi dengan Ayah Andreas: Jelaskan situasi dan cari solusi bersama yang menguntungkan Andreas.

Prinsip yang Digunakan:

Keadilan: Lindungi hak Andreas untuk merasa aman dan terlindungi.

Otonomi: Hormati hak Andreas untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

Non-maleficence: Hindari tindakan yang membahayakan Andreas.

Beneficence: Lakukan tindakan terbaik untuk kesejahteraan Andreas.

Kesimpulan

Situasi ini merupakan dilema etika kompleks yang memerlukan pertimbangan hati-hati dengan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan anak di tengah nilai-nilai yang bertentangan. 

Kasus 2

Ibu Azizah, kepala sekolah SMP Tunas Bangsa, terpilih sebagai ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, dengan Ibu Dani sebagai bendahara. 

Mereka memiliki hubungan profesional yang baik dan sering bekerjasama dalam program pendidikan. Namun, menjelang rapat evaluasi semester 1, Ibu Azizah mengetahui bahwa Ibu Dani menggunakan dana MKKS untuk pengobatan putrinya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?

Jawaban saya: 

1. Situasi apa yang sedang dihadapi oleh Ibu Azizah?

Ibu Azizah sedang menghadapi dilema etika di mana ia harus memilih antara melindungi Ibu Dani atau menjaga integritas dan akuntabilitas MKKS.

2. Apa paradigma etika yang terlibat dalam situasi ini?

Dua paradigma etika yang terlibat adalah Deontologi dan Konsekuensialisme. Deontologi menekankan kewajiban dan prinsip moral universal, sedangkan Konsekuensialisme menitikberatkan pada hasil akhir dari suatu tindakan.

3. Nilai-nilai apa yang saling bertentangan dalam konteks ini?

Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini melibatkan:

Kejujuran dan transparansi vs. Kasih sayang dan kepedulian

Integritas dan akuntabilitas vs. Loyalitas dan persahabatan

4. Apakah tindakan Ibu Dani melanggar hukum?

Ya, tindakan Ibu Dani dapat dianggap sebagai penggelapan dana, yang merupakan pelanggaran hukum.

5. Apakah tindakan Ibu Dani melanggar peraturan atau kode etik profesi?

Ya, tindakan Ibu Dani melanggar peraturan dan kode etik profesi sebagai bendahara MKKS.

6. Bagaimana perasaan Anda terhadap situasi ini?

Situasi ini menimbulkan perasaan tidak nyaman karena tidak ada solusi yang mudah. Dilema etika ini melibatkan dua pilihan yang memiliki nilai moral yang tinggi.

7. Apa yang akan dilakukan oleh panutan Anda dalam situasi ini?

Keputusan yang diambil oleh panutan/idola saya mungkin berbeda, tergantung pada nilai-nilai yang mereka anut.

8. Apakah ada solusi kreatif untuk menyelesaikan masalah ini?

Solusi kreatif yang dapat dicoba termasuk membantu Ibu Dani tanpa sepengetahuan Dewan Pembina MKKS atau mencari solusi kreatif yang menjaga integritas MKKS.

9. Keputusan apa yang akan Anda ambil dan mengapa?

Keputusan yang saya ambil melibatkan meminta Ibu Dani mengembalikan uang MKKS untuk menjaga integritas dan akuntabilitas. Saya juga akan menawarkan bantuan kepada Ibu Dani dalam mencari solusi keuangan sebagai tindakan kasih sayang dan kepedulian.

Membicarakan situasi ini dengan dewan pembina MKKS secara tertutup adalah langkah untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, serta mencari solusi bersama. 

Prinsip yang saya gunakan mencakup keseimbangan antara Deontologi dan Konsekuensialisme.

Kasus 3

Hanya tersisa 4 hari menuju pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Para guru telah menyerahkan daftar nilai kepada Kepala Sekolah baru, Ibu Rosdiana. Saat mengadakan rapat guru hari ini, Ibu Rosdiana mengapresiasi kerja keras para guru dan menyoroti bahwa nilai rapor umumnya terlalu rendah. 

Dengan tegas, ia menyampaikan bahwa nilai tersebut tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor. 

Ibu Rosdiana menetapkan target 25% murid diterima di PTN melalui jalur rapor dan meminta guru untuk menaikkan nilai murid sebanyak 10 poin sebagai langkah menuju tujuan tersebut. 

Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau berbeda? Apa alasannya?

Jawaban saya: 

Analisis Dilema Etika Ibu Rosdiana: Peningkatan Nilai Rapor Murid
Situasi Dilema Etika

Apakah Ibu Rosdiana harus meningkatkan nilai rapor murid sebesar 10 poin untuk mendukung masa depan mereka, ataukah mempertahankan integritas dan nilai akademis sekolah?

Paradigma Etika dan Nilai-Nilai yang Bertentangan

Bagaimana paradigma etika Deontologi dan Konsekuensialisme berkonflik dalam keputusan untuk memanipulasi nilai rapor?

Uji Legal, Uji Regulasi, dan Uji Intuisi

Apakah tindakan Ibu Rosdiana melanggar hukum atau kode etik profesi guru, dan apa intuisi umum tentang situasi ini?

Perasaan dan Publikasi

Bagaimana perasaan Ibu Rosdiana terhadap publikasi keputusannya untuk meningkatkan nilai rapor, dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi citra sekolah?

Panutan dan Keputusan

Bagaimana pandangan panutan/idola dapat memengaruhi keputusan Ibu Rosdiana?

Investigasi Opsi Trilemma

Apakah ada solusi alternatif yang dapat dijelajahi untuk mencapai tujuan tanpa memanipulasi nilai rapor?

Keputusan dan Prinsip

Apakah Ibu Rosdiana akan mengutamakan integritas dan nilai akademis sekolah, ataukah memberikan prioritas pada hasil akhir dan masa depan murid?

Kesimpulan

Bagaimana Ibu Rosdiana dapat menavigasi dilema etika ini dengan mempertimbangkan semua aspek yang terlibat dan menjaga keseimbangan antara berbagai nilai dan prinsip yang relevan?

Kasus 4

Sejak pandemi COVID-19 melanda, dunia pendidikan bergeser ke pembelajaran daring. Banyak kehilangan pekerjaan, mendorong orangtua pindahkan anak ke sekolah lebih terjangkau atau tunda pendidikan, terutama di usia dini. TK dan Taman Bermain Pelangi mengalami penurunan pendaftaran. 

Kepala sekolah, Ibu Marina, dihadapkan pada keputusan sulit mengurangi 5 dari 10 guru untuk menjaga stabilitas biaya dan kelangsungan sekolah di masa pandemi. Meskipun berat hati, Ibu Marina menyadari tanggung jawabnya memastikan kelangsungan hidup institusi, termasuk pengorbanan seperti pengurangan jumlah karyawan.

Jawaban saya:

Analisis Dilema Etika Ibu Marina: Pemberhentian Guru TK Pelangi

Situasi Dilema Etika

Situasi yang dihadapi Ibu Marina merupakan dilema etika karena melibatkan dua pilihan yang sama-sama memiliki nilai moral yang tinggi:

Menjaga kelangsungan hidup TK dan Kelompok Bermain Pelangi: Memberhentikan 5 guru untuk menjaga stabilitas keuangan dan kelangsungan hidup institusi.
Melindungi kesejahteraan guru: Menjaga pekerjaan dan mata pencaharian para guru di masa-masa sulit pandemi.
Paradigma Etika dan Nilai-Nilai yang Bertentangan

Paradigma etika yang dihadapi Ibu Marina adalah Deontologi vs. Konsekuensialisme:

Deontologi: Menekankan kewajiban dan prinsip moral universal, seperti keadilan dan kesetiaan kepada karyawan.
Konsekuensialisme: Menekankan hasil akhir dari suatu tindakan, seperti kelangsungan hidup TK dan Kelompok Bermain Pelangi.
Nilai-nilai yang saling bertentangan:

Keadilan dan Kesejahteraan vs. Tanggung Jawab dan Kelangsungan Hidup
Loyalitas vs. Keputusan yang Sulit
Analisis Etika

Uji Legal: Tidak ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi ini.

Uji Regulasi: Ibu Marina perlu mengikuti peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dalam proses pemberhentian karyawan.

Uji Intuisi: Intuisi banyak orang akan mengatakan bahwa ada yang salah dengan situasi ini, karena pemberhentian karyawan dapat menimbulkan dampak negatif bagi mereka dan keluarga mereka.

Perasaan dan Publikasi: Jika keputusan Ibu Marina dipublikasikan, dia mungkin akan dikritik karena memberhentikan karyawan di masa pandemi.

Panutan dan Keputusan: Keputusan yang diambil oleh panutan/idola mungkin berbeda-beda, tergantung pada nilai-nilai yang mereka pegang.

Investigasi Opsi Trilemma:

Mencari solusi kreatif untuk mengurangi biaya: Mencari cara lain untuk mengurangi biaya operasional TK dan Kelompok Bermain Pelangi tanpa harus memberhentikan karyawan.
Menawarkan solusi alternatif kepada guru: Menawarkan solusi alternatif kepada guru yang terkena dampak, seperti pemotongan gaji atau pengurangan jam kerja.
Keputusan dan Prinsip

Keputusan yang saya ambil adalah:

Menunda keputusan pemberhentian: Menunda keputusan pemberhentian karyawan untuk beberapa bulan sambil mencari solusi kreatif untuk mengurangi biaya.
Membentuk tim kecil: Membentuk tim kecil yang terdiri dari perwakilan guru dan staf untuk membantu mencari solusi kreatif.
Menawarkan solusi alternatif: Menawarkan solusi alternatif kepada guru yang terkena dampak, seperti pemotongan gaji atau pengurangan jam kerja.
Memberikan pesangon: Memberikan pesangon yang layak kepada guru yang diberhentikan.
Prinsip yang saya gunakan adalah:

Keadilan: Memperlakukan semua guru dengan adil dan transparan.
Kepedulian: Memikirkan kesejahteraan guru dan keluarga mereka.
Tanggung Jawab: Menjaga kelangsungan hidup TK dan Kelompok Bermain Pelangi.
Kebijaksanaan: Menemukan solusi yang terbaik untuk semua pihak.
Kesimpulan

Situasi ini adalah dilema etika yang kompleks tanpa solusi yang mudah. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai nilai dan prinsip yang saling bertentangan, dengan prioritas utama pada menjaga kelangsungan hidup institusi dan kesejahteraan karyawan.

Catatan

Keputusan yang saya ambil mungkin berbeda dengan keputusan orang lain.
Penting untuk mempertimbangkan semua aspek situasi sebelum mengambil keputusan.
Komunikasi yang terbuka dan transparan sangat penting dalam menyelesaikan situasi seperti ini.
Tambahan

Sebagai kepala sekolah, Ibu Marina juga perlu:

Menjelaskan situasi kepada semua guru dan staf dengan terbuka dan transparan.
Memberikan dukungan kepada guru yang terkena dampak pemberhentian.
Mengupayakan agar TK dan Kelompok Bermain Pelangi dapat kembali berkembang dan menarik lebih banyak murid di masa depan.
Semoga analisis dan keputusan ini bermanfaat bagi Ibu Marina dalam menghadapi situasi dilema etika ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun