Bukan berasal dari hakikat kehidupan yang sebenarnya. Saat kita tiba-tiba merasa benci akan perilaku seseorang. Itu sebenarnya, karena kita hanya melihat dari satu sudut pandang. Mungkin sudut pandang kita yang mengatakan hal itu buruk. Padahal, ada alasan lain mengapa seseorang bertindak seperti itu.
Jadi, menekan rasa benci kepada orang lain dengan interaksi seperti biasanya dengan mereka. Akan menjadikan kita memiliki keindahan jiwa.
2. Pandai bersikap diplomatis.
Individu yang memiliki keindahan jiwa akan bisa berlaku diplomatis dengan orang dan lingkungan yang toksik.
Saat ia merasa tidak suka dengan seseorang dia akan diam. Tidak mengumbar perasaan buruk tersebut dengan mengatakannya kepada orang lain, dengan mempengaruhi orang agar ikut membenci orang yang bersangkutan. Tidak.
Orang dengan keindahan jiwa akan memendam perasaan tidak sukanya di dalam hati mereka sendiri. Sehingga yang tampak ke permukaan adalah ia tampak ridho dan baik-baik sajaÂ
Hal seperti itu memang tidak layak untuk diutarakan. Karena, dengan berbicara buruk tentang orang lain. Hal itu secara tidak langsung juga membuat kita terlihat sangat buruk. Secara tidak langsung kita menurunkan kualitas diri kita.
3. Menilai orang dengan bijaksana berdasarkan pendapat sendiri dan dari segala aspek.
Saat harus menilai seseorang, orang dengan keindahan jiwa akan melakukan penilaian berdasarkan pendapat pribadinya. Tidak hanya info dari orang lain.
Oleh karena itu, ia akan melakukan penilaian secara obyektif dari berbagai sudut pandang. Sehingga hal tersebut akan menjaga orang yang memiliki beautiful soul dari melabeli, dan mencap buruk orang lain.
Orang dengan keindahan jiwa akan tampil sebagai pribadi yang adil dan berimbang. Ia tidak akan menghabiskan waktunya untuk bergunjing dan berbicara yang tidak perlu.