Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menerapkan Mise en Place agar Pekerjaan Menjadi Mudah dan Lebih Cepat Selesai

19 September 2022   15:30 Diperbarui: 20 September 2022   05:38 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mice en place | Pexels.com/Maarten van den Heuvel

Pernahkah kalian mengalami hal seperti ini? sedang memasak, kompor sudah dinyalakan. Wajan juga sudah ditaruh di atasnya. 

Eh, minyak gorengnya tidak ada di tempat. Bekas kemarin acara liwetan, tidak disimpen lagi ke tempatnya.

Bumbu-bumbu juga belum dikupas-kupasin. Bawang merah, bawang putih, tomat, sosis, dan yang lainnya entah berada di mana mereka. 

Nasi masih tersimpan di magic coom, hanya ada telur saja yang berada dalam posisi terdekat. Terpaksa deh, dimatiin lagi tuh kompor.

Kalau tidak, malah terjadi hal yang tidak diinginkan. Padahal, hari itu kalian mau masak nasi goreng. Akhirnya, mood jadi gak enak. Ya, sudah deh batal acara masaknya. Karena, perlengkapannya belum disiapkan.

Kue pukis kue bolu, mau nangis tapi malu

Hal ini, berlaku dalam semua hal, ya. Bukan saja dalam urusan masak-memasak dan rutinitas harian hidup kita. Bahkan, sampai pada urusan kamar mandi pun. 

Kita memerlukan sebuah teknik untuk memudahkan kegiatan kita, bagaimana nasib kalian sedang asyik-asyik diguyur shower, eh sabun mandi tidak ada di tempat, shampoo dan sikat gigi mungkin sedang berdemo. 

Belum lagi, air tiba-tiba mati karena tombol untuk mengisinya lupa belum dinyalakan. Mau keluar dari kamar mandi, handuknya di jemur di pagar depan rumah. Duh, ribet sekali, ya.

Oleh karena itu, kalian sangat membutuhkan keterampilan ini, Gengs! Yuk cari tahu.

1. Definisi Mise en Place

Keterampilan menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan durasi waktu lebih cepat. Tentu saja harus didukung oleh keterampilan dalam bidang lainnya. Karena, tanpa keterampilan yang satu ini, maka keahlian dan kompetensi sebaik apapun, akan seperti kehilangan makna. 

Selesai sih pasti selesai, tapi banyak hal yang terbuang. Seperti waktu penyelesaian menjadi molor dan lebih lama; dibutuhkan ekstra tenaga dalam mengerjakannya, karena harus bolak-balik mengambil barang atau benda yang dibutuhkan; dan menguras pikiran lantaran sambil bekerja kita juga berpikir tentang posisi dan letak barang yang dibutuhkan, nanti mencarinya dimana.

Dengan demikian dibutuhkan sebuah teknik yang akan mempermudah dan mempercepat semua kegiatan kita dalam hidup ini. Baik yang berhubungan dengan rutinitas harian, maupun dalam bidang pekerjaan.

Mice en Place berasal dari bahasa Prancis. Wikipedia mendefinisikan istilah ini sebagai frasa dalam bidang kuliner di Prancis, yang berarti menempatkan pada tempatnya, atau semua hal berada pada tempatnya. Dapat dikatakan bahwa mise en place ini sebagai bentuk proses persiapan. 

Istilah ini pada awal kemunculannya digunakan dalam bidang kuliner. Saat penyajian sebuah masakan, atau saat seorang koki memasak di kitchen mereka. 

Kegiatan mise en place di dapur meliputi : membersihkan, mengupas, memotong, dan memasak bahan makanan, hingga siap disajikan di meja makan, dan disantap oleh pelanggan.

Di dalam dunia penyajian makanan, istilah ini diartikan sebagai mempersiapkan dan menempatkan segala peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam menghidangkan atau menyajikan makanan. 

Jika semua sudah berada pada tempatnya, maka, hal itu akan memudahkan koki saat mau memasak atau menggunakan sebuah barang.

Aturan penting yang harus dipahami dalam teknik mise en place ini adalah pekerjaan yang bersifat dasar harus diselesaikan terlebih dahulu secara berurutan sebelum pekerjaan berikutnya akan dilaksanakan.

2. Tujuan diterapkannya teknik Mise en Place

Setiap metode atau teknik yang baik, tentu akan memiliki tujuan yang baik pula. Dalam hal ini, teknik mise en place diterapkan untuk pertama kalinya di bidang kuliner. 

Karena, memang bidang ini membutuhkan persiapan yang sangat mendasar dan bertahap. Tidak bisa seorang koki menghasilkan masakan yang enak dan lezat, tanpa melakukan persiapan-persiapan terlebih dahulu. Bahkan, koki yang sudah profesional sekali pun.

Tujuan dari diterapkannya teknik mise en place ini adalah:

2.1. Agar proses alur kerja berjalan dengan lancar, tidak mendatangkan komplain dari konsumen

Ini, jika pekerjaan kita berhubungan dengan orang lain, dalam hal ini konsumen. Saya yakin sekali, setiap pekerjaan yang kita lakukan, secara tidak langsung pasti akan berhubungan dengan konsumen. 

Bila kita bekerja dengan tanpa melakukan persiapan, mengerjakan semua hal dengan acak-acakan, semrawut, dan tidak teratur maka, sudah dapat dipastikan konsumen akan banyak yang komplain.

Bahayanya adalah saat konsumen meninggalkan begitu saja, tanpa mengajukan keluhan. Di luar mereka akan bercerita kepada orang lain tentang betapa buruknya pekerjaan yang telah kita lakukan. Maka, bersiap-siaplah kalian untuk dipecat dan perusahaan kalian gulung tikar.

Dengan teknik persiapan yang matang, semua benda tertata apik dan berada pada posisi yang dekat saat dibutuhkan. Hal itu akan membuat kita fokus untuk memikirkan hal-hal besar yang menjadi tugas utama. 

Umpama, kalian bekerja di kantor pos, saat semua perlengkapan tersedia di atas meja di depan kalian. Maka, pikiran akan fokus hanya pada melakukan pengecapan, menimbang, dan memberikan centang tanggal, lalu menentukan harga yang harus dibayar oleh konsumen.

Coba, kalau cap tidak ada di sana, hekter, lem, dan mesin penimbang kertas berada di tempat yang berbeda. Maka, kalian akan sibuk memikirkan hal-hal kecil tersebut. 

Selain itu, tenaga kalian pun akan terbuang untuk bolak-balik mengambil barang-barang sepele tapi penting itu. Sudah dapat dipastikan, konsumen pun akan menilai bahwa kinerja kalian bahkan kantor tersebut sangat buruk.

2.2. Kegiatan awal yang berguna untuk menunjang tujuan utama

Persiapan atau Mise en Place ini, sepintas terkesan amat sepele, ya. Namun, ternyata efeknya dahsyat sekali. Karena, kegiatan ini merupakan pondasi atas semua kegiatan lainnya yang memiliki dampak cukup besar. Dapat dikatakan bahwa, tanpa kegiatan awal ini, kita tidak akan bisa melakukan kegiatan yang utama.

Sebagai contoh, saat kita akan menulis jurnal harian sebagai sebuah kegiatan utama. Kita sudah duduk menghadap meja sambil menggenggam sebuah buku catatan, atau bersandar pada kursi malas, biar menulis menjadi lebih santai. 

Ketika ide untuk menulis datang, balpointnya belum disiapkan. Tidak ada tuh di meja, mungkin ada di kamar belajar. Wah, harus diambil dulu dong.

Ide yang sudah siap untuk ditangkap itu pun, terbang entah kemana. Saat kita beranjak untuk mengambil balpoint ke kamar belajar, saat itu pula lah mood yang menggebu-gebu untuk menulis jurnal pun hilang. Akhirnya, kita hanya scroll hand phone tiada guna.

2.3. Pekerjaan akan terselenggara dengan teratur, rapi, tepat waktu, efisien, menyenangkan

Dengan menerapkan teknik Mise en Place diharapkan semua kegiatan kita, baik rutinitas harian, pekerjaan di kantor, aktivitas hobi, bahkan fasilitas umum yang dimiliki pemerintah pun akan terselenggara dengan baik. Dampaknya, semua hal akan memberikan makna dan manfaat bagi banyak orang.

Umpama, fasilitas taman bermain di komplek perumahan. Warga sekitar komplek akan mendapatkan manfaat yang besar dan berguna bagi proses relaksasi mereka, dan perkembangan motorik buah hati mereka, saat bermain di sana. 

Jika saja, semua fasilitas di taman bermain, seperti ayunan besi, jungkat-jungkit, seluncuran, meja dan kursi untuk duduk, dan bunga-bunga yang beraneka warna menghiasi taman bermain tersebut. Jangan lupa juga tempat sampah, dan area jalan kaki yang dilengkapi batu-batu kerikil untuk terapi pijat.

Jika semua benda itu sudah berada pada tempat yang sesuai, maka fasilitas ini akan memberikan manfaat maksimal bagi banyak orang. Sehingga, kegiatan berjalan kaki dan mengajak bermain anak-anak pun menjadi berkesan dan menyenangkan.

3. Prinsip-prinsip Mise en Place

Ada beberapa prinsip dasar yang harus kita ketahui, pahami, dan terapkan saat akan menggunakan teknik Mise en Place dalam kehidupan sehari-hari.

3.1. Bersih, teratur, dan rapi

Dalam menempatkan perabotan dan benda-benda yang memiliki fungsi memudahkan pekerjaan. Kita harus menerapkan prinsip kebersihan, keteraturan, dan kerapihan. 

Meja atau tempat untuk menaruh perlengkapan tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah, itu tempatkan benda-benda secara teratur, jangan acak. Susun berdasarkan ukuran dan fungsinya, agar terlihat rapih.

3.2. Tertata dalam jangkauan

Posisi menaruh benda-benda tersebut harus membantu kita memudahkan pekerjaan. Simpan barang-barang di tempat yang mudah dijangkau. 

Setelah digunakan, letakkan kembali pada tempatnya. Agar saat kita membutuhkannya kembali, barang tersebut dengan cepat dapat kita pakai.

3.3. Indah dan memiliki daya tarik

Penataan, dan posisi menyimpan perkakas, peralatan, dan apa pun yang termasuk kedalam golongan utility, harus terlihat estetik dan sedap dipandang mata. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tata cara penataan barang yang baik dan estetik. Meskipun begitu, aturan terpentingnya adalah sediakan ruang yang lumayan luas di atas meja untuk area bekerja.

3.4. Sesuai dengan kebutuhan, dalam jumlah dan macamnya

Jangan berlebihan dalam menempatkan barang. Tidak harus satu jenis barang dari berbagai merek dan ukuran. Pilih satu jenis dari satu barang yang dibutuhkan saja. Bila kita membutuhkan dua balpoint, dua potlot, dan satu hekter. Maka, itu saja yang harus ada dan siapkan. 

4. Menerapkan Mise en Place dalam kehidupan sehari-hari

Teknik Mise en Place sangat tepat dan seharusnya diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Baik dalam kegiatan yang bersifat rutinitas harian di rumah, seperti : kamar mandi, meja belajar, ruang menyetrika, dapur, kamar tidur, dan lain. 

Maupun dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan kita di kantor. Di meja kerja kita, tempatkanlah peralatan yang akan dibutuhkan dan dapat mempermudah pekerjaan kita menjadi cepat selesai.

Umpama bila kita adalah seorang guru, maka balpoint, buku pelajaran, administrasi pembelajaran, dan hal lainnya yang bersifat penunjang belajar selalu siap sedia di atas meja kerja, atau ditaruh di dalam tas yang akan kita bawa ke kelas.

Dalam hal fasilitas umum pun, teknik Mase en Place ini bila diterapkan, akan menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Dan memang, pada kenyataannya hidup yang kita jalani sekarang. Semua sudah menggunakan teknik ini. 

Kesadaran untuk prepare atau mempersiapkan segala sesuatunya dari awal sudah menjadi budaya dalam kehidupan kita. 

Tinggal dievaluasi sedikit demi sedikit saja. Mungkin dalam hal prinsip berdasarkan kebutuhan dan dalam menjaga agar barang-barang sebagai perlengkapan tersebut dapat bertahan lama. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun