Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan adalah Ibu bagi Peradaban

6 Agustus 2022   16:33 Diperbarui: 6 Agustus 2022   16:47 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seorang ibu |Pexels.com/Creation Hill

Begitu pun dalam konteks budaya Sunda, menurut budayawan dan sejarawan Edi S. Ekadjati, bahwa : "Ari munjung ulah ka gunung, muja ulah kanu bala ; ari munjung kudu ka indung, muja mah kudu ka bapa." (Yang harus disembah itu bukanlah gunung atau tempat angker, melainkan ibu dan ayah).

Ibu dalam berbagai istilah

Citra perempuan sebagai seorang ibu, dapat kita lihat juga dalam sebutan ibu pertiwi, bupati, bahasa ibu, hari ibu (walaupun sekarang ada juga hari ayah), dan ibu-ibu yang lainnya. Hal itu menandakan bahwa peran dan kedudukan seorang ibu sangatlah penting. 

Sehingga dalam bahasa pun, dikenal sebutan bahasa ibu, bukan bahasa ayah.

Bahasa ibu atau mother tongue merupakan bahasa pertama yang dikenal dan dikuasai oleh seorang anak, sebagai hasil interaksi antara dia dengan ibunya, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya. 

Keterampilan berbahasa mengikuti bahasa ibunya itu akan mengantarkan seorang anak menjadi penutur asli dari bahasa tersebut, kala ia dewasa.

Saking krusialnya persoalan tentang pentingnya seorang anak berbicara dengan bahasa ibunya. Dunia internasional melalui UNESCO pun sudah memproklamirkan bahwa tanggal 21 Februari diperingati sebagai Mother Tongue days atau hari bahasa ibu Internasional. 

Seluruh dunia, pada tanggal tersebut diwajibkan untuk berbicara menggunakan bahasa daerah, sebagai bahasa ibu pertama mereka.

Nusantara, negara kita tercinta republik Indonesia ini sering kita sebut dengan ibu pertiwi. Berasal dari bahasa Sansekerta, Dewi Prthvi lalu dalam pelapalan masyarakat Indonesia berubah menjadi Dewi Pertiwi. Istilah ini sudah dikenal sejak dahulu, pada jaman Hindu-Budha di nusantara. 

Ibu pertiwi merujuk pada perumpamaan atau majas personifikasi tentang negara Indonesia. Dewi Pertiwi dalam agama Budha disebut sebagai dewi bumi yang menjaga, mengurus, dan melindungi lingkungan.

Ibu bagi peradaban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun