Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Singgah di Kampung Budha dan Situs Watu Dukun Ponorogo

28 Februari 2024   13:59 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:25 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu besar dengan pahatan huruf Pallawa yang belum terpecahkan arti bacaannya (dokpri)

Situs Watu dukun ini terletak di kawasan hutan KPH Madiun, di Bagian Hutan Ponorogo Barat dekat Kabupaten Wonogiri.

Merupakan BKPH Somoroto, RPH Pagerukir.

Lokasi tepatnya ada di Dusun Pagerukir, Desa Pagerukir, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, dengan ketinggian 265 m dpl dan keluasan 0,003 ha.

Suasana hutan di situs Watu dukun (dokpri)
Suasana hutan di situs Watu dukun (dokpri)

Penemuan batu besar itu berawal saat penduduk Pagerukir sedang melakukan bersih-bersih rutin di punden, atau tempat yang dikeramatkan. Mereka mendapati 2 batu besar yang unik dengan pahatan-pahatan aksara Jawa kuno yang sampai saat ini belum terpecahkan artinya.

Batu besar dengan pahatan huruf Pallawa yang belum terpecahkan arti bacaannya (dokpri)
Batu besar dengan pahatan huruf Pallawa yang belum terpecahkan arti bacaannya (dokpri)


Karena masih menjadi misteri, masyarakat dan kepala desa yang merasa ikut memiliki, melakukan pembongkaran dan mengumpulkan batu-batu lain yang ikut ditemukan bersama 2 batu besar itu.

Untuk merawatnya agar tetap terjaga dan aman dari gangguan orang yang tidak bertanggung jawab, batu-batu yang ditemukan diberi pagar pembatas dan dibuatkan ruang tersendiri.

Situs Watu dukun, Pagerukir Sampung Ponorogo (dokpri)
Situs Watu dukun, Pagerukir Sampung Ponorogo (dokpri)

Di sebelah barat ditemukannya situs purbakala itu, juga ditemukan kolam yang biasa disebut  sebagai patirtan dan sampai kini masih terawat.

Patirtan atau sumber mata air ini di samping dipergunakan sebagai pemasok air bersih, juga dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian sebagai ciri khas kehidupan masa lampau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun