Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Bakso Tumpeng Saat Mengemudi Terasa Puyeng

12 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 13 Januari 2024   14:37 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso tumpeng untuk obat Puyeng (dokpri)

"Kok berhenti?"

Aku kaget saat Ayah tiba-tiba menghentikan mobil. Khawatir ada yang tak beres.

"Capek. Istirahat dulu!"

Kulirik ke luar jendela. Tertulis Tempat Pemakaman Umum. 

"Ya, Allah! Apa-apaan ini?"


"Kenapa berhenti di sini?" Tanyaku panik.

Baca juga: Secangkir Kopi Jago

"Cari bakso dulu. Biar otak seger!" Kata ayah menjawab asal. Membuatku khawatir dengan kesehatan mentalnya. 

Maklum kami baru saja keluar dari rute yang cukup menegangkan. Sampai-sampai Tempat Pemakaman Umum dikira warung bakso.

Pikiranku jadi ke mana-mana. Jangan-jangan ada Mbak Kunti yang mengikuti. Untungnya selama tahun 2023 aku banyak belajar dan lebih bersabar dalam menghadapi masalah.

Mungkin ini hikmah tahun 2023, tetap tenang dalam menghadapi masalah. Bertindak tepat saat keadaan gawat. Eh..

Aku baca ta'awudz dan alfatihah, biar pikiran ayah jernih. Dan pikiranku sendiri tentunya. Eh...

"Ayuk, turun!"

"Nggak mau!"

"Tuh!" Aku menunjuk papan yang bertuliskan Tempat Pemakaman Umum.

"Ha.ha.ha..!" Ayah malah tertawa. Kok bisa ya, aku berhenti di sini!" Lanjutnya.

"Nggak papa, istirahat dulu. Mungkin karena tegang, otak jadi terganggu!" Jawabku hati-hati. Takut ngamuk. Jangan-jangan ayah lagi blank, dan kerasukan.

"Ayuk! Mau turun nggak. Aku mau beli bakso dulu. Itu juga ada es degan.

 Lumayan bisa jadi obat Puyeng. Capek, tau. Dari tadi suruh nyetir!"

Aku ikut keluar, siap dan waspada, jangan-jangan ayah lari ke kuburan. Eh ..

Aku ikut keluar, dan mengikuti ayah yang berbalik arah ke belakang.

"Ya, Allah!" Ternyata betul, di kejauhan ada warung bakso dan es degan. Begitulah kebiasaan ayah. Yang dituju di mana, parkirnya ke mana. 

Alhamdulillah lega. Berarti ayah masih normal. Hihihi .

Tertulis jelas Bakso Tumpeng Cak Mahfudz. 

Kami berdua segera menghampiri. Penjualnya mengenakan sarung dengan berewok dan jenggot lebat. Orangnya ramah dan telaten menjawab pertanyaan ayah.

Ternyata ada bakso jumbo dan bakso tumpeng. Boleh pilih salah satu atau keduanya. 

Kami pilih bakso tumpeng, sepertinya unik dan menarik. Satu saja, sebab ukurannya lumayan, dan sepertinya cukup mengenyangkan. 

Kami tadi sudah makan siang di Bromo. Jadi baksonya jadi time break saja. Hihihi .

Yuk kita cicipi.

Hemmm..kuahnya bening dan segar dengan gurih yang pas. Ayah langsung minta tambah kuah.

Bertabur daun seledri tampilannya semakin menarik. 

Ayah menambahkan lontong, mungkin sudah lapar lagi karena energinya tersedot saat fokus menyetir.

Aku tidak menambahkan lontong, sebab menurutku seporsi bakso tumpeng ini sudah mengenyangkan.

Baksonya kenyal tapi empuk, sehingga mudah diiris pakai sendok, dan juga mudah dikunyah. 

Terkadang ada bakso yang over kenyal. Dikunyah lari-lari, diiris pakai sendok juga membal. 

Kalau ini tidak. Kekenyalan dan empuknya pas.

Kebetulan aku duduk menghadap keluar. Mataku menangkap tulisan kue lumpur bakar, Sidoarjo. 

Kue lumpur bakar Sidoarjo. Kuliner yang juga wajib dicoba(dokpri)
Kue lumpur bakar Sidoarjo. Kuliner yang juga wajib dicoba(dokpri)

Tepat di seberang warung bakso. Nah ini, harus dicoba mumpung sampai sini.

Omon-omon. Eh... 

Saat lelah mengemudi, kita memang harus beristirahat.

Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan Pada pasal 90 ayat (3) bahwa:

"Pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam(30 menit) setelah berkendara 4 jam berturut-turut".

Dalam pasal yang sama juga disebutkan, durasi mengemudi paling lama dalam sehari adalah 8 jam, sedang dalam kondisi khusus bisa diperpanjang menjadi 12 jam dengan waktu istirahat 1 jam.

Nah, diingat ya, kalau mengendara bisa singgah dulu untuk merefresh tubuh dan pikiran dengan beristirahat setiap 3-4 jam.

Apa manfaat Istirahat saat mengemudi?

1. Menghindari kelelahan mengemudi.

2. Mencegah micro sleep, yaitu tertidur tiba-tiba dalam waktu singkat 

3. Mengurangi potensi kecelakaan.

4. Menjaga Stamina dan kebugaran.

5. Mengembalikan konsentrasi mengemudi.

Tuh, kan. Banyak manfaat beristirahat saat mengemudi, karena itu jangan menyepelekan untuk beristirahat saat mengemudi jarak jauh.

Yuk ngebakso dulu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun