Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASI yang Melimpah untuk Kedua Buah Hatiku

6 Oktober 2022   12:43 Diperbarui: 6 Oktober 2022   12:50 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu menyusui (Foto: pixabay. com) 

Jadi tidak ada drama penyapihan yang di kasih brotowali, disuwuk mbah dukun, dimantrai, dipaksa sampai anak rewel dan sakit, tidak ada dalam kamus saya. 

Anak saya beralih meninggalkan ASI dengan tanpa terasa, dan tanpa drama. 

Saat itu, saya sedikit merasa bersalah memberi ASI pada si sulung hanya selama setahun. Tapi ternyata, begitu banyak ibu-ibu di luar sana yang hanya memberi ASI pada bayinya selama 9 bulan, 6 bulan, 3 bulan, bahkan ada yang tidak bisa memberi ASI. Entah halangan tekhnis, medis, atau patogenitas. 

Dulu, Ibu yang tidak memberi ASI pada bayinya mungkin karena beberapa alasan, al :

1. ASInya tidak lancar. 

Biasanya kondisi ini diatasi dengan memberikan sayuran daun katuk untuk dikonsumsi. Atau sayuran lain yang berkhasiat melancarkan ASI. 

2. Ibu adalah perempuan pekerja yang harus segera kembali bekerja, sehingga harus meninggalkan putra putri nya yang masih bayi di rumah. 

Di era sekarang, hal ini bisa diatasi dengan memompa ASI dulu sebelum bekerja, dan menyimpannya di freezer. 

3. Alasan Takut Payudara Kendur

Alasan ini biasanya jarang terjadi. Perempuan terpelajar justru berusaha untuk menyusui dan memberikan ASI terbaik untuk buah hatinya. 

4. Kondisi Ibu dengan penyakit tertentu yang tidak memungkinkan untuk memberi ASI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun