Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - بسم الله الرّحمن الرحيم

sedang menimba, dengan seutas tali dan sebuah ember kecil yang seringkali kembali kosong sebab goncangan yang tak mampu ditahan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berawal dari, Menjadi

21 Oktober 2021   08:00 Diperbarui: 21 Oktober 2021   08:02 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Perkataan legendaris 'berawal dari paksaan menjadi kebiasaan'. Tak ada alasan untuk membantahnya, bahkan tetap relevan seiring perkembangan zaman. Satu bulan terakhir, aku sendiri telah mengalami. Kala tugas yang tak bisa diselesaikan dengan sinaran mentari dan ingin bertemankan rembulan juga redupnya cahaya buatan. Tak kunjung hilang hingga jam cinderella terpaksa diterjang. Awal yang terasa berat. Tubuh serasa ingin meronta tapi apalah daya. Hanya bisa pasrah dengan sisa tenaga yang masih ada. Candu, tak ingin tertinggal momen. 

Hari berikutnya. Seolah tak mau kalah dengan yang semalam itu. kembali terjaga tubuh ini dengan kantuk yang semakin mengutuk. Tak terasa telah seminggu berlalu. Dengan peristiwa yang terulang selalu. Hingga pangeran tak kunjung menemukan pemilik sepatu kaca yang sejati. 

Tak cukup sampai di situ. di minggu berikutnya, yang hampir menemukan pemilik sebenarnya. Ibu tiri berusaha membuatnya sembunyi. Hingga minggu menemui bulan. Akhirnya pangeran mulai terbiasa dalam pemburuan seorang putri impian. Namun diakhir kisah, pangeran hanya memberikan sepatu itu kemudian pergi lagi, dan cinderella hanya bisa pasrah menerima. Sebab terbiasa berburu, sebab larut dalam pencarian dan akhirnya melanjutkan perjalanan tanpa membawa putri yang jadi idaman, terlalu nyaman berkelana meski tanpa tujuan. seperti aku yang kini begadang tanpa alasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun