Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Anitkabir, Komplek Makam Mustafa Kemal Ataturk

7 Juli 2023   16:28 Diperbarui: 7 Juli 2023   16:43 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalanan kota Ankara menuju Anitkabir. Sumber foto: dokumen pribadi.

Mobil wisata kami melaju menuju Ankara, ibu kota Turki. Selama dalam perjalanan, Elif bercerita tentang kebiasaan orang-orang Turki meminum alkohol di hari Rabu. Dua hari berikutnya Jumatan. Para muslimah merasa tidak perlu berjilbab. Prihatin diriku mendengarnya. Bisa jadi banyak juga muslim yang tidak salat. Bahkan, mungkin banyak juga yang menganut paham ateis, deisme, atau agnostik. Na'uudzubillaahi miidzaalik. Pengaruh sekulerisme masih kuat di sini. 

Tiba-tiba Elif mengumumkan tidak akan mengunjungi Anitkabir, komplek makam Mustafa Kemal Ataturk. Alasannya, tadi pagi salah satu teman pemandu dari travel lain mengabari ada kemacetan di sana. Dia tidak memberi pilihan pengganti kunjungan lainnya. Semua diam, pasrah menerima. Tapi tidak denganku. Aku sarankan tetap pada jadwal semula. Bisa saja kemacetan sudah terurai saat ini. Dan benar saja. Memasuki kota Ankara, lalu lintasnya cukup tertib. Kalau kata orang kita sih, lancar jaya, gitu! 

Menemukan bunga kuning saat berhenti di rest area menuju Ankara. Sumber foto: dokumen pribadi.
Menemukan bunga kuning saat berhenti di rest area menuju Ankara. Sumber foto: dokumen pribadi.

Namun, Elif masih ngomel-ngomel. Katanya, beberapa waktu lalu ada pengeboman di komplek ini. Kondisinya tidak aman sekarang. Dan bla..bla..bla.. lainnya. Sebagian peserta tur merasa takut dan memilih menunggu di dalam mobil. Hanya aku, suami, Bu Yunani, Pak Syamsu, dan anak lelakinya yang pergi. Sudah sampai sini, rugi kalau tidak mampir. Bismillah saja. Ayo, Lif, kita kemon! Jangan berisik, mulu ah! 

Suamiku, teman jalan-jalan paling asyik sedunia. Sumber foto: dokumen pribadi.
Suamiku, teman jalan-jalan paling asyik sedunia. Sumber foto: dokumen pribadi.

Pengunjung sangat banyak di antrean masuk dan harus melalui metal detector. Lalu, melewati jalan batu panjang yang disebut Jalan Singa. Di kanan-kiri jalan sepanjang 200 meter ini terdapat patung-patung singa. Di bagian depan komplek makam ada Taman Perdamaian yang memiliki tumbuhan dari 25 negara, melambangkan keselarasan tanpa membedakan etnis dan keyakinan. 

Sumber foto: dokumen pribadi
Sumber foto: dokumen pribadi

Kesan nasionalis yang kutangkap pertama kali saat memasuki komplek bangunan ini adalah bendera Turki berukuran besar yang berkibar di puncak tiang bendera yang tinggi. Bendera kebanggaan rakyat Turki ini hanya diturunkan pada hari kematian Ataturk. 

Makam Ataturk berdiri megah di sebuah bukit. Masuk ke lokasi makam ada lapangan luas berlantai keramik untuk tempat upacara. Pintu-pintu masuk gedung dijaga oleh tentara dengan sikap tegak. Aku sempat berfoto di samping salah satu tentara. Ataturk adalah gelar yang artinya Bapak Orang Turki. Pada saat kunjungan tanggal 23 April 2018 itu, Turki tengah merayakan hari anak dan kedaulatan nasional. Makanya ramai sekali. 

Mustafa Kemal Ataturk adalah presiden pertama Turki yang memerintah dari tahun 1923-1938. Ia lahir di Thessaloniki, Yunani pada tanggal 19 Mei 1881. Ia wafat di Istanbul tanggal 10 November 1938 karena sakit. Ataturk berhasil menggulingkan Kesultanan Islam Ottoman, menghapuskan semua kebijakannya, dan mengubahnya menjadi lebih moderat. Antara lain: mengikutsertakan wanita dalam parlemen, membuka sekolah campuran pria dan wanita, serta mengubah bahasa Turki dari huruf Arab menjadi latin. Poin-poin ini adalah beberapa hasil pemikiran sekuler yang diusung oleh Ataturk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun