Â
Pada era globalisasi masa kini, ada suatu julukan untuk para generasi muda kekinian. Para generasi muda kekinian ini biasa disebut dengan julukan generasimillenials. Mereka berbondong-bondong menciptakan dan mengembangkan inovasi-inovasi di segala sektor.
Zaman yang juga semakin canggih ini, para generasimillenials dituntut untuk tidak gaptek atau gagap teknologi. Mereka harus memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya melekteknologi agar dapat terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Teknologi ini sudah dikemas sedemikian rupa dan internet sendiri juga sudah sangat mudah untuk diakses kapan pun dan dimana pun, di segala kondisi kita dapat dengan sangat mudah mengakses internet. Dalam dunia internet, kita mengenal istilah IoT atau Internet Of Things. Istilah ini mungkin masih asing di telinga kita. Oleh karena itu, yuk, kita mengenal IoT lebih jauh!
Tren Internet Of Things atau yang dikenal dengan IoT semakin berkembang luas saat ini. Teknologi IoT adalah konsep perangkat yang mampu mentransfer data tanpa perlu terhubung dengan manusia, tetapi menggunakan internet sebagai medianya. Sederhananya, manusia tidak perlu mengontrol benda/perangkat IoT tersebut secara langsung. Sehingga, manusia bisa mengontrol benda tersebut dari jarak jauh dengan smartphone masing-masing.
Syarat perangkat dapat dikatakan IoT adalah perangkat tersebut diberi chip mikrokontroller yang telah diprogram. Perangkat tersebut terhubung dengan smartphone pengguna yang dihubungkan oleh internet. Jadi, selama perangkat dan smartphone pengguna terhubung dengan internet, pengguna dapat mengendalikan perangkat tersebut dari jarak jauh.
Pemanfaatan IoT ini membuat beberapa generasi millenials berpikir kreatif untuk menciptakan sebuah rancang bangun alat untuk masa depan dalam sektor pertanian. Sistem Autonomus Organic Farm Monitoring and Control Nutrition merupakan rancang bangun alat dalam melakukan pemantauan suhu dan pengontrolan dalam pemberian nutrisi. Dalam melakukan pertanian, mereka membuat suatu tempat bercocok tanam berbentuk rumah-rumahan yang berfungsi untuk menghindari gangguan tikus atau hewan penggangu yang dapat merusak tanaman, serta mengurangi cahaya UV terik matahari.
"Dalam bercocok tanam secara organik, media tanaman bukan lagi menggunakan tanah, melainkan skam bakar yang dapat menyimpan unsur nutrisi lebih baik dari tanah," tutur dari Muhammad Irvan Ardiansyah, salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri yang menjadi ketua kelompok dalam perancangan alat tersebut.
Mereka menambahkan beberapa sensor dalam Sistem Autonomus Organic Farm Monitoring and Control Nutrition yaitu:
1. Sensor DHT11 berfungsi untuk mendeteksi pada parameter perubahan suhu dan kelembaban udara pada lingkungan sekitar
2. Modul RTC berfungsi sebagai pengatur penjadwal dan control dalam pemberian nutrisi pada tanaman
3. Ultrasonic berfungsi untuk pengukuran terhadap ketinggian air pada tank water nutrition