Mohon tunggu...
Bambang Indriyanto
Bambang Indriyanto Mohon Tunggu... -

BAMBANG INDRIYANTO, SPd lahir di Pekalongan, 8 September 1958. Guru di SMA Negeri I Batang, mengajar mata pelajaran Sejarah . Juga sering diundang menjadi juri lomba baca puisi baik tingkat kabupaten Batang dan Kota Pekalongan. Antologi puisinya Kidung Alas Roban 1, 2 dan 3 dengan teman teman Komunitas pena Batang,Antologi 101 puisi Pekalongan dan 105 Penyair dalam kebangkitan sastra 2011

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Lokal

15 September 2014   18:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:38 6909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SEJARAH LOKAL KRITIS ANALITIS

A.PENDAHULUAN

Arti sejarah adalah kejadian hidup manusia padamasa lampau dalam segalaaspeknya, baik aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, serta yang lainnya. Di dalambahasa Inggris sejarah dikatakan History yang juga aslinya bahasa latinIstoria yangberarti ilmu.Menurut aristoteles istoria berarti mengkaji gejalaalam, entah susunankronologi merupakan faktor atau tidak di dalam pertelaan;penggunaan ini dalambahasa inggris masih digunakan dengan sebutan natural history.Definisi umum katahistory adalah masa lampau umat manusia.Dan setiap bangsa memiliki sejarahsendiri-sendiri, sesuai dengan perkembangan budaya, sosial, ekonomi dan politikbangsa itu sendiri.Sejarah Indonesia, adalah sejarah nasional bangsa Indonesia yangdimulai dengan dikenalnya tulisan, sampai sekarang ini.Sejarah nasional ini meliputiseluruh jaman dan seluruh daerah yang sekarang bernama Republik Indonesia.

Selain sejarah nasional yang kita kenal sekarang ini, telah berkembang pula istilah baru dalam ilmu sejarah, yakni sejarah lokal. Studi sejarah lokal ini terkait erat dengan tradisi lisan dan tertulis di masyarakat. Sejarah yang kita miliki bermulaberasal dan sejarah lokal.Babad, tambo, hikayat dan sebagainya yang menceritakan asal usul suatu daerah tertentu, sebetulnya sudah merupakan tradisi penulisan sejarahdaerah tertentu.

Pengertian sejarah lokal adalah sejarah lokal bisa dikatakan sebagai suatu bentuk penulisan sejarah dalam lingkup yang terbatas yang meliputi suatu lokalitas tertentu (I Gde Widja, 1989 :13 ) .Sejarahwan Inggris mengatakan bahwa sejarah lokal adalah sejarah mengenai asal usul pertumbuhan, kernunduran dan kejatuhan suatu kelompok masyarakat lokal.Sementara Jordan membeni pengertian tentang sejarah lokal sebagai sejarah dan keseluruhan lingkungan sekitar yang berupa kesatuan wilayah misalnya desa, kecamatan, kota ataupun kabupaten beserta unsur institusinya, sosial budaya yang ada di lokalitas tersebut. Sedangkan Taufik Abdullah mendifinisikan sejarah lokal sebagai sejarah daerah-daerah etnis kultural yang ada di suatu lokalitas dan sebagian wilayah Republik Indonesia.

B.RUANG LINGKUP DAN CORAK SEJARAH LOKAL SEJARAH LOKAL

Sejarah lokal mengandung arti suatu tempat atau lokasi tertentu sertawaktu yang tertentu pula.Jadi sejarah local dapat berupa sejarah desa, tertentu, kotatertentu, keluarga tertentu atau organisasi daerah tertentu, disuatu komunitas.Sejarahlokal terbatas ruang Iingkup geografisnya. Sedangkan tentang pembabakan sejarahlokal tidak mesti harus sama dengan pembabakan sejarah nasional.

Adapun corak sejarah lokal adalah :

1.Studi yang difokuskan pada suatu peristiwatertentu studi kasus pada peristiwa khusus. Ini disebut bercorak evenemental.

2.Studi sejarah lokal yang menekankan pada struktural (pelapisan Sosial dalam orientasi cultural).

3.Studi yang mengambil perkembangan aspek tertentu dalam kurun waktu tertentu. Hal ini disebut bercorak tematikal.

4.Studi sejarah lokal secara umum, dengan menguraikan perkembangan daerah tertentu ( misalnya propinsi, kota, kabupaten ) dan masa ke masa.

C.SUMBER SEJARAH LOKAL

Sumber sejarah lokal baik yang berwujud sumber lisan dan tertulis, serta sumberbendaatau yang lainnya dapat dibagi dalam 4 jenis sumber sejarah lokal yaitu:

1.Jejak non material : berupa lembaga masyarakat adat, kepercayaan, tradisi,hal-hal gaib, dongeng, bahasa/sastra dan lain lain.

2.Jejak material : terdiri bermacam-macam benda artefak, dan benda rumah tanggamisalnya alat pertanian, alat berburu, lukisan, patung, mesin, kendaraan dansebagainya

3.Jejak tertulis :surat catatan harian, prasasti, kisah perjalanan, manuskrip. Suratperintah, surat keputusan ( surat kekancingan ), dan yang berupa cetakan/buku,surat kabar, majalah, pamflet, dokumen.

4.Jejak representasional : Yaitu jejak atau sumber yang mewakili jejak yang lain.Contoh potret atau lukisan.

D.TIPE-TIPE SEJARAH LOKAL

Berdasarkan tujuan penulisan sejarah lokal, latar belakang pendidikan penyusunnya dan sifat pendekatan metodologinya dan aspek kehidupan sasaran utama sejarah lokal, maka sejarah lokal dapat dibagi dalam beberapa tipe yakni:

1.Sejarah lokal tradisional.

2.Sejarah localdilentalis.

3.Sejarah lokal kolonial.

4.Sejarah lokal edukatif inspiratif.

5.Sejarah lokal kritis analitis.

Pembicaraan ini untuk sejarah localadalah tentang Sejarah Lokal Kritis Analitis.Dan dalam bahasansejarah lokal kritis analitis ini, terlebih dahulu kita paparkan secara singkat sejarahlokal kritis analitis sebagai berikut:

Sejarah lokal kritis analitis, adalah sejarah lokal yang sifat uraiannyamaupun pembahasannya telah menggunakan pendekatan metodologis sejarah secara ketat. Sejak dan pemilihan obyek studi, langkah-langkah atau prosedur kerja hingga penyusunan sejarahnya atau historiografinya didasarkan pada konsep-konsep metodologi penelitian historis secara mantap.

Sejarah lokal kritis analitis, berarti penyusunan penulisan sejarah atauhistoriografi dengan menggunakan metodologi sejarah.

Seperti diketahui metode penelitian histori akan melewati 4 tahap yaitu:

1. Heuristik, yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau atau bukti-bukti sejarah.Jejak-jejak itu dapat berupa kejadian, benda peninggalan masa lampau dan bahan tulisan (NugrohoNotosusanto 1971 : 18).

2. Kritik sumber, yaitu merupakan usaha untuk mendapatkanjejak atau sumber yangbenar dalam arti benar-benar mengandung informasi yang relevan dengan ceritasejarah yang disusun (I Gde Widja, 1988 : 21).

3. Interpretasi, merupakan usaha untuk mewujudkan rangkaian kata fakta-fakta yangbersesuaian satu sama lain. (I Gde Widja, 1988: 23).

4. Historiografi, yaitu menyusun cerita sejarah secara kronologis dan logis.

Dengan bertumpu pada 4 tahap dalam penelitian dan penulisan sejarah, maka sejarah lokal sudah dapat dikatakan sebagai sejarah lokal kritisanalitis. Penyusunan sejarah ini umumnya dilakukan oleh sejarawan profesional bukan amatiran. Meskipun sejarawan amatiran atau peminat sejarah tidak berarti tak berguna bagi penyusunan sejarah lokal.Karena tulisan sejarawan amatir sering kalidapat dipakai sebagai titik tolak penelitian sejarawan profesional.

Hasil historiografi lokal ini akan sangat bermanfaat membantu menambahkhasanah sejarah nasional.Sebab sejarah lokal ini dipandang sebagai bagian sejarah nasional. BiIa kita ingin mengetahui lebih lengkap mengenai sejarah nasional, dapat kita baca tambahannya lewat historiografi sejarah lokal. Karena sering terja diperistiwa yang terjadi di tingkat nasional baru dapat dipahami apabila kita mempelajari peristiwa di tingkat lokal.Peristiwa yang bersifat umum sepertipengambilalihan kekuasaan dan tangan Jepang setelah proklamasi kemerdekaan 17Agustus 1945 terjadi di seluruh Indonesia dan tertulis dalam sejarah nasional. Tetapiperistiwa secara detail terdapatpada sejarah lokal.Contoh pertempuran 3 Oktober 1945di Pekalongan, merupakan bukti pengambilalihan kekuasaan dari tangan Jepang diDaerah. Demikian pula tentang prasasti Sojomerto dari Kabupaten Batang walau penemuan di desa di Batang tapi mewarnai sejarah klasik pengaruh Indonesia India.

Sejarah lokal kritis dan analitis, berarti usaha untuk meninggalkan penulisan yang magis takhayul, yang hanya menuliskan keindahan atau memoar seseorang di masa lampau, yang bersifàt penjajah sentris, dan sifat subyektif penulis atau adanya kepentingan tertentu dan penulis.

E.PENUTUP

Bahwa sejarah lokal kritis analitis sangat diperlukan dalam rangka penyusunan sejarah nasional dan sebagai bagian dan sejarah nasional, sejarah lokal akan memberikan konstribusi bagi penulisan sejarah nasional di tingkat lokal. Penulisan sejarah yang kritis analitis berarti penulisan suatu sejarah lokal sudah menggunakan metodologi penelitian sejarah yang tepat. Bahkan penulis yang sudah menggunakan pendekatan metodologi sejarah ini akan membimbing mereka menjadi sejarawan profesional.Sedangkan usaha untuk mengesampingkan kepentingan golongan dan pribadinya akan membantu tertulisnya historiografi yang obyektif.

Ingat History bukan His Story.

oooOOOooo


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun