Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelukan, Melindungi untuk Menguatkan

10 Januari 2022   16:10 Diperbarui: 10 Januari 2022   16:53 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolda Banten menggendong Alfatir (tengah) didampingi Kapolresta Tangerang KBP Zain Dwi Nugroho. Foto: Dok. Polda Banten

Kapolda Banten memeluk Alfatir. Dalam hitungan detik, anak 8 tahun itu sudah nangkring manja dalam gendongan sang Kapolda. Alfatir sama sekali tak meringis, meski lengannya baru saja ditusuk jarum. Apa sebenarnya yang terjadi?

Memeluk Sekaligus Menggendong

Berhadapan dengan jarum suntik, tentulah membuat cemas. Apalagi bagi anak usia 8 tahun seperti Alfatir. Tapi, pelukan hangat Kapolda Banten, langsung menurunkan rasa cemasnya. Bahkan, ia tak menyadari ketika jarum suntik ditusukkan ke lengan kirinya.

Karena, pada saat yang sama, Kapolda Banten mempererat pelukan, kemudian langsung menggendongnya. Alfatir nyaris tak sempat meringis. Ia terpana menyaksikan begitu banyak orang tersenyum padanya. Momen yang mengesankan, yang barangkali akan tersimpan lama dalam ingatannya.

Apa yang dilakukan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto tersebut, tentulah mengandung banyak makna, jika kita sungguh-sungguh mencermatinya. Selaku pimpinan tertinggi Polri di Provinsi Banten, sang Kapolda menunjukkan, bagaimana seharusnya aparat kepolisian merasakan apa yang dirasakan warga.

Ketika ada warga yang cemas, ia segera memberikan perlindungan. Segera berinisiatif, tanpa perlu menunggu warga minta tolong. Sang Kapolda Banten mencontohkan, bahwa Polri harus sensitif terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi warga. Polri harus menunjukkan kesungguhan dalam melindungi warga.

Pelukan dan gendongan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto terhadap Alfatir tersebut, hanyalah salah satu contoh, bagaimana Polri hendaknya senantiasa berupaya mengurangi kecemasan warga. Baik secara langsung, maupun secara tak langsung.

Dalam hal ini, Kapolda Banten bukan hanya mengurangi kecemasan Alfatir semata, tapi juga mengurangi kecemasan teman-teman Alfatir yang pada hari itu sama-sama menjalani suntik vaksin pertama. Juga, sekaligus mengurangi kecemasan para orangtua ketika anak mereka divaksin.

Alfatir, lengkapnya Gustav Praja Alfatir, adalah murid kelas 2A Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pesanggrahan 2. Sekolah itu berada di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Pada Jumat, 7 Januari 2022 lalu, Kapolda Banten sengaja mendampingi murid-murid sekolah tersebut divaksin.

Kapolda Banten membaur bersama murid Sekolah Dasar. Foto: Dok. Polda Banten
Kapolda Banten membaur bersama murid Sekolah Dasar. Foto: Dok. Polda Banten

Mendampingi Sekaligus Mengayomi

Di sekolah itu, juga di sekolah yang lain, Kapolda Banten membaur bersama para murid. Ia hadir bukan hanya untuk menyaksikan, tapi memberi kekuatan psikis kepada anak-anak. Menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk menjalani vaksinasi.

Selain itu, Kapolda Banten juga menumbuhkan kegembiraan kepada para murid SDN tersebut, dengan memberikan perlengkapan sekolah untuk tiap murid. Dengan demikian, aktivitas vaksinasi itu berlangsung menyenangkan.

Langkah kreatif dan partisipatif untuk menyukseskan program nasional vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun tersebut, tentu patut kita apresiasi. Langkah ini akan memotivasi anak menyambut program vaksinasi dengan gembira.

Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengungkapkan, 700 dosis vaksin Sinovac sudah disiapkan untuk anak usia 6-11 tahun. Dalam kegiatan vaksinasi massal kali ini, ada 16 vaksinator yang dilibatkan. Mereka merupakan gabungan vaksinator dari Polresta Tangerang dan Dinkes Kabupaten Tangerang.

"Kabupaten Tangerang sudah memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Dari 330.000 anak yang terdaftar, 140.000 anak sudah selesai divaksin. Saat ini sudah 42 persen dari target," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, pada Jumat, 7 Januari 2022, tersebut.    

Oh, ya, vaksinasi anak tersebut diadakan di sekolah dan orangtua murid diminta hadir untuk mendampingi. Sebagai gerakan menuju herd immunity, kebersamaan semua pihak tersebut merupakan poin penting untuk menjaga kesehatan warga secara berkelanjutan.

Dialog dengan orangtua murid, sambut pembelajaran tatap muka. Foto: Dok. Polda Banten
Dialog dengan orangtua murid, sambut pembelajaran tatap muka. Foto: Dok. Polda Banten

Vaksinasi massal tersebut, selain dihadiri Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, juga hadir Pejabat Utama (PJU) Polda Banten, Kapolresta Tangerang KBP Zain Dwi Nugroho, dan Kadinkes Kabupaten Tangerang dr. Desy.

Dalam konteks menyongsong pembelajaran tatap muka, vaksinasi anak sekolah ini tentulah sangat relevan. Ini merupakan cara untuk membentengi anak-anak dari paparan virus yang berbahaya, yang belum juga berakhir.

Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto menjelaskan, kegiatan vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun ini, dilaksanakan secara menyeluruh dan serentak oleh seluruh Polda di Indonesia. Gerakan dengan tema Vaksinasi Merdeka Anak tersebut merupakan wujud nyata untuk mencapai target 70 persen vaksinasi, demi terbentuknya herd immunity nasional serta mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka.

Jakarta, 10 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun