Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Smackdown Mahasiswa, Momentum Perkuat Polisi Humanis

16 Oktober 2021   18:52 Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:19 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigadir Polisi berinisial NP (kedua dari kiri) minta maaf. FA (kedua dari kanan) menerima permintaan maaf NP. Foto: Dok. Polda Banten

Polisi Humanis, tentu bukan sekadar istilah. Itu adalah komitmen. "Kami berangkat dari potret Polri di masyarakat dan apa yang diharapkan masyarakat terhadap Polri dan bagaimana menampilkan Polri yang tegas namun humanis," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo setelah dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu, 27 Januari 2021.

Konsep Polisi humanis dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit itulah yang diimplementasikan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto selama ini. Pada Jumat 11 Juni 2021 lalu, saya mewawancarai H. Embay Mulya Syarief di rumahnya di Serang, Banten. Kiai Embay Mulya Syarief adalah Kiai berpengaruh sekaligus disegani di Banten.

Di kesempatan itu, Kiai Embay Mulya Syarief bercerita tentang Jumat Barokah. Ini program sosial yang diinisiasi oleh Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto. 

Caranya, pada hari Jumat yang sudah disepakati, akan ditentukan masjid tempat pelaksanaan Jumat Barokah. Tim dari Polda Banten dan pengelola masjid tersebut akan mencari sejumlah pedagang makanan dan minuman yang berada di sekitaran masjid.

Terutama, pedagang gerobakan dan pedagang pikulan. Tim tersebut kemudian membeli seluruh dagangan mereka secara tunai. Selanjutnya, para pedagang itu diminta merapat ke dekat masjid. Posisi mereka ditata di pelataran masjid, agar tak mengganggu aktivitas shalat Jumat.

Ketika shalat Jumat berlangsung, para pedagang itu pun menunaikan shalat. Nah, usai shalat Jumat, para jamaah menuju para pedagang dengan tertib. Mereka leluasa memilih makanan dan minuman yang mereka inginkan. Gratis, full gratis, karena seluruh dagangan itu sudah dibayar tunai oleh Tim Polda Banten.

"Jumat Barokah itu program berganda. Satu sisi sebagai sedekah untuk jamaah seusai shalat Jumat. Sisi lain sebagai gerakan ekonomi untuk men-support para pedagang kecil, yang masih terus berusaha, meski kondisi ekonomi sedang sulit," ujar Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto ketika saya wawancarai di Polda Banten, pada Kamis 10 Juni 2021.

Nah, peristiwa smackdown mahasiswa oleh Brigadir Polisi berinisial NP, sesungguhnya adalah momentum yang tepat bagi Polda Banten untuk memperkuat Polisi humanis yang sudah diimplementasikan selama ini. Toh, kesadaran untuk terus berbenah, untuk meningkatkan pelayanan, telah menjadi agenda utama Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto selama ini.

Jakarta 16 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun