Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Komitmen Mayjen Tugas, Pasien Sembuh Bertambah

15 Maret 2021   12:28 Diperbarui: 15 Maret 2021   12:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayjen Tugas Ratmono (kiri) selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran sekaligus Kepala Pusat Kesehatan TNI dan Siti Khalimah (kanan) selaku Koordinator Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ini bagian dari komitmen Mayjen Tugas Ratmono menyosialisasikan vaksinasi ke berbagai kalangan. Foto: Joko Dolok

8 hari lagi, Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, genap 1 tahun. RSDC ini mulai dioperasikan pada Senin (23/03/2020). Skill tenaga kesehatan semakin terasah. Pasien yang sembuh, terus bertambah. Semua itu mencerminkan konsistensi serta komitmen Mayjen Tugas Ratmono memimpin RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menu Sesuai Pasien

Sabtu (13/03/2021) lalu, satu keluarga menjadi pasien RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ayah, ibu, dan dua anak sama-sama dirawat di sana, karena satu keluarga tersebut positif Covid-19. Mereka pun boyongan, menempati dua kamar di Tower 7, di lantai yang sama. Mereka masuk malam hari untuk menjalani isolasi, hingga 14 hari ke depan.

Esoknya, Minggu (14/03/2021) pagi, mereka menerima sarapan lengkap berupa roti dan susu. Siangnya, mereka kaget. Karena, ternyata, menu makan siang yang mereka terima berbeda-beda. Sang Ayah, misalnya, nasinya bukan nasi putih, tapi nasi dari beras merah. Wah, ada apa gerangan?

Sang Ayah memotret menu makan siangnya, kemudian men-share ke grup WhatsApp para pasien Covid-19 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Eh, ada yang langsung nyahut sembari mengirimkan gambar serupa: menu makan siang dengan nasi merah. Sama-sama diabetes kita ya, Pak tulis sang penyahut tersebut.

Hmmm ... ternyata diabetes kata kuncinya. Kita tahu, beras merah selain memiliki indeks glikemik yang rendah, juga memiliki kandungan serat yang cukup banyak, dibandingkan dengan beras putih. Itu salah satu faktor yang menjadikan beras merah tidak banyak memengaruhi kadar gula darah seseorang. Sebab, serat dapat menghambat pelepasan glukosa (gula) ke dalam darah.

Sang Ayah tertegun sejenak, kemudian langsung mengucap syukur. Ia sadar, ia memang mengidap diabetes. "Hal itu bisa kami lakukan, karena sejak awal, tiap pasien kami periksa secara saksama serta kami data dengan cermat," ujar Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Mayjen Tugas Ratmono menuturkan, data tiap pasien secara digital terintegrasi ke dalam Pusat Data RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sejak data pasien tersebut di-input. Maka, pada saat yang sama, Tim Gizi pun langsung merespon dengan menyiapkan menu yang sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Melayani dengan Hati

Konsep melayani pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran adalah melayani dengan hati. Tiap pasien, tutur Mayjen Tugas Ratmono, ditangani sesuai dengan kondisi kesehatan pasien yang bersangkutan. Bukan hanya dalam konteks fisik. Pelayanan secara psikis pun dilakukan. RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan Tim Psikolog dan Tim Psikiater untuk penanganan tersebut.

Mayjen Tugas Ratmono menuturkan, ada pasien yang secara psikis terguncang karena terpapar Covid-19 dan kemudian dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka ini umumnya susah tidur dan akibat lanjutannya selera makan mereka pun terganggu. Otomatis hal itu berakibat langsung pada tingkat imunitas pasien yang bersangkutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun