Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertamina Lawan Harga Hoax

6 November 2018   12:05 Diperbarui: 6 November 2018   13:12 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan Program Berkah Energi Pertamina, Pertamina memberkahi serta menghimpun konsumen dalam aplikasi MyPertamina. Loyalitas konsumen digalang, jadi pilar melawan Hoax. Program ini dari Kamis (09/08/2018) hingga Rabu (31/07/2019). Selengkapnya, lihat di berkahenergi.mypertamina.id. Foto: jawapos.com, sindonews.com, kastara.id

Jauh sebelum Pertamina menaikkan harga Pertamax, Hoax sudah melambungkan harga di jagat maya. Konsumen bingung, penuh tanda-tanya. Seerat apa hubungan Pertamina dengan konsumennya? 

Serangan Harga Hoax

Pertamina baru menaikkan harga Pertamax dan beberapa produk lainnya, pada Rabu (10/10/2018), pukul 11.00 WIB. Tapi, pada awal Januari 2018, sudah beredar struk di jagat maya, bahwa harga Pertalite di Jayapura, Papua, mencapai Rp 77.700 per liter. Struk rekayasa dan abal-abal tersebut, diposting oleh akun Facebook bernama Rudy Aditya.

"Nggak bener itu. Hoax beritanya," ujar Adiatma Sardjito, VP Corporate Communication Pertamina, ketika dikonfirmasi jawapos.com, pada Sabtu (06/01/2018). Di awal September 2018, beredar kabar lewat broadcast WhatsApp dan media sosial lainnya, bahwa pada Jumat (07/09/2018)  pukul 24.00 WIB, Pertamina akan mengumumkan kenaikan harga BBM.

"Enggak bener, itu hoax (dari) tiga hari yang lalu," ujar Adiatma Sardjito, saat dihubungi okezone.com, pada Jumat (07/09/2018). Bukan hanya Adiatma Sardjito yang sibuk membantah serangan Hoax tersebut. Tim media sosial Pertamina di @pertamina di Facebook dan Twitter, juga tak kalah riuhnya, melayani serbuan pertanyaan dari netizen, tentang kenaikan harga produk Pertamina.

Pertamina di Sendi Kehidupan 

Di era digital kini, serangan Hoax adalah hal yang tak terhindarkan. Apalagi bagi korporasi sebesar Pertamina, yang nyaris menyentuh tiap sendi kehidupan warga negeri ini. Yang nyata saja, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 141 juta jiwa penduduk Indonesia, yang tinggal di perkotaan. Dan, hanya 7,45 persen dari mereka yang masih memasak dengan kayu bakar.

Itu perhitungan tahun 2016. Artinya, 90 persen lebih dari 141 juta jiwa itu, sudah tersentuh oleh gas, dari Pertamina. Di tahun 2016 itu juga, BPS mencatat, jumlah sepeda motor di Indonesia, telah menembus 100 juta unit. Mereka pastilah sudah bersentuhan dengan bahan bakar minyak (BBM), dari Pertamina. Dengan kata lain, konsumen Pertamina, luar biasa jumlahnya.

Tapi, interaksi Pertamina dengan berjuta-juta konsumennya itu, relatif rendah. Mereka membeli serta menggunakan produk Pertamina, namun Pertamina belum mengelola interaksi, dengan sebagian besar mereka. Pertamina belum mengelola, apa yang disebut Customer Engagement, pelibatan konsumen. Keterlibatan konsumen dengan Pertamina, baru sebatas penjual dan pembeli.

Pelumas Interaksi Pertamina

Pertamina memang memproduksi pelumas. Tapi, Pertamina belum mengelola channel media sosial, untuk menjadi pelumas, demi memuluskan hubungan dengan konsumen. Demi membangun Customer Engagement.  Lihatlah @pertamina sebagai akun Twitter. Sejak di-create pada Selasa (27/07/2010) pukul 07.01 WIB, baru ada 30.889 cuitan dari Pertamina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun