Mohon tunggu...
Puan Kelana
Puan Kelana Mohon Tunggu... Pejalan Anarki

Alam, Manusia dan Buku https://pejalan151100.blogspot.com/2024/12/eksploitasi-alam.html https://www.facebook.com/Puan.Kelana1511?mibextid=ZbWKwL https://www.kompasiana.com/isra8876

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengetahuan Teoritis

5 Desember 2024   08:50 Diperbarui: 5 Desember 2024   09:38 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah abstraksi jiwa dengan keberagaman Maujud dan persepsi eksistensi dapat membagi atau mengenali wujud Subtansi yang prinsipil dalam benak. Mengapa demikian mengasumsikan dalam konsep Mahiya bahwa wujud hanya mengejewantahkan dalam benak sehingga di katakan bebas. 

Mahiya terikat di sebut sebagai Universal Alami lantas ide universal apa perlu Aksiden Spesifik ? Apakah Ketika ide universal (Wujud) di kontruksi sehingga keterbatasan hanya stagnan pada alam ide. Lalu bagaimana jika ide universal alami tidak terikat atau tanpa di diperantarai oleh objek bukankah wujud tetap mengejewantahkan dirinya tanpa di abstraksi ataupun tanpa terikat oleh objek yang di sifati. Hal yang perlu di garis bawahi adalah Mahiya bebas, karena demikian Mahiya bebas tidak di misdaq  pada Realitas maka ia tidak Maujud hanya berupa konsep (Imajinasi). Problem yang kita hadapi ketika konsep (Mahiya bebas) tidak memiliki penyadaran pada objek individu.

*KAITAN SOAL-SOAL WUJUD DAN MAHIYA* 

Pembicaraan seputar wujud dan Mahiya, wujud (Kehadiran) hal demikian di tangkap oleh jiwa. Wujud di abstraksi oleh jiwa sehingga memunculkan konsep-konsep Maujud dan Mahiya. 

Kemunculan konsep Mahiya dan berbagai sudut pandang memberikan penjelasan bahwasanya Mahiya hanya perihal persoalan mental (Kopulatif) atau fitrawi, eksistensi wujud Subtantif dalam gerak subtansi sebagai perwujudan wujud. Keberagaman Mahiya, sebagai titik penekanan dalam menguraikan dan bagaimana pikiran mengenali Mahiya. Pada pembahasan wujud dan Mahiya di tekankan bahwa "Keberagaman Aksiden adalah penyebab keberbilangan dan multiplisitas Maujud luaran".

Keberagaman Maujud suatu kontruksi pikiran, di mana subjek menganalisis batasan persepsi, batasan ia sebagai afirmasi-negasi. Afirmasi negasi pada suatu Esensi sehingga jiwa berada pada segi tetap (Hakiki), maujud-Tak Maujud tiada lain Kontruksi pikiran. Dan bagaimana pikiran mengenali wujud ? Abstraksi pikiran untuk mengenali wujud, ketika pikiran mengenali wujud maka batasan persepsi tidak akan di pengaruhi secara esensial tapi hal-hal esensial yang membatasi wujud. Hingga jiwa tidak mengenali wujud, pengetahuan niscaya suatu hal yang tidak bisa di batasi sebab, ia terus menerus mengaktualkan dirinya (Alam ide). 

Sehingga, batasan persepsi tidak lagi di pengaruhi oleh realitas esensial ketika Maujud dan wujud terhubung tanpa Kontruksi. Maka ia akan menampakkan dirinya sendiri (Hudhuri), namun demikian kondisi esensial memerlukan metodologi kontruksi untuk sampai kepada yang tetap. Dan hanya akal yang mampu memperoleh Esensi penjelmaan wujud eksternal, keberagaman esensial suatu hal perlu diperhatikan atau di kondisikan (Jiwa). Oleh sebab itu, pencerapan mengabstraksi segi Mahiya umum pada Aksiden, ketika abstraksi mengenali Mahiya tentu memungkinkan untuk rekontruksi. 

Di katakan bahwa hal-hal esensial menjadi masalah Yang sedemikian berpengaruh, ia suatu titik persoalan bercampur aduk dengan keberagaman. Keberagaman Mahiya suatu Maujud, maka penekanan untuk bagaimana memahami Mahiya tiada lain adalah metode Subtansi (Wujud). Ia sebagai metode sekaligus sesuatu yang wujud dalam keberagaman. Dan Persepsi abstraksi dengan pengetahuan teoritis berupaya untuk mengantarkan jiwa pada pengetahuan niscaya. 


Terima kasih
Kamis, 05 Desember 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun