Mohon tunggu...
Isna Sesarina
Isna Sesarina Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat menuangkan isi pikiran

Menulis sesuai denagan apa yang dipikirkan untuk dibaca banyak orang serta membagikan ilmu dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpikiran Berlibih

26 September 2021   22:08 Diperbarui: 26 September 2021   22:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NIM : 202110230311309

 

    Setiap makhluk hidup penting untuk selalu menjaga kesehatan mental ,  Kesehetan mental sendiri merupakan sebuah  keadaan  yang dirasakan oleh seorang Individu yang terlepas dari macam-macam gejala  gangguan mental. Seseorang yang memiliki mental sehat atau baik-baik saja  akan merasa tenang serta menjalankan hari-harinya dengan normal. Bahkan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dengan mudah menyelesaikan dengan menggunakan kemampuan pengolahan stress.

     PENDAHULUAN 

      Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik pada umumnya. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik. Berbagai penelitian memberikan hasil bahwa adanya hubungan antara kesehatan fisik dan mental seseorang, dimana pada individu yang menderita sakit secara fisik menunjukkan adanya masalah psikis hingga gangguan mental. Sebaliknya, individu dengan gangguan mental juga menunjukkan adanya gangguan fungsi fisiknya. Sehat dan sakit merupakan kondisi biopsikososial yang menyatu dalam kehidupan manusia. Pengenalan konsep sehat dan sakit, baik secara fisik maupun psikis merupakan bagian dari pengenalan manusia terhadap kondisi dirinya dan bagaimana penyesuaiannya dengan lingkungan sekitar.

     PEMBAHASAN

     Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya. Ketidakmampuan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan stres yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental. Di Indonesia, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah populasi orang dewasa Indonesia lebih kurang 150.000.000 ada 1.740.000 orang saat ini mengalami gangguan mental emosional (Depkes, 2007).

  OVERTHINGKING

         Burgoon & Ruffner (dalam Romadhona, 2012) dalam buku "Human Communication" menjelaskan hambatan komunikasi (communication apprehension) sebagai bentuk reaksi negatif dari individu berupa kecemasan yang dialami seseorang ketika komunikasi, baik itu kecemasan berbicara di muka umum maupun kecemasan komunikasi antar pribadi. Individu yang mengalami hambatan komunikasi (communication apprehension) akan merasa cemas bila berpartisipasi dalam komunikasi bentuk yang lebih luas, tidak sekedar cemas berbicara di muka umum. Individu tidak mampu untuk mengantisipasi perasaan negatifnya, dan sedapat mungkin berusaha untuk menghindari komunikasi.

  •      
  •     Orang yang tadinya tidak overtihingking , tapi karena penolakan masalalu yang pernah dialami sehingga membuat orang tersebut depresi  alangkah lebih baik untuk tidak sendiri dan banyak-banyak mencari kesibukan. Dengan kesibukan-kesibukan yang positif akan membuat orang tersebut lupa akan masalalu pahitnya dan setidaknya tidak akan ada waktu untuk memikirkan sesuatu yang tidak penting.


  •  
  •  
  •  

     

    • DAFTAR PUSTAKA
    •  
    • Adisty Wismani Putri, Budhi Wibhawa, Arie Surya Gutama.(2015).kesehatan mental masyarakat Indonesia (Pengetahuan, Dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental ) jurnal.unpad.ac.id .2 , 147-300. 13535-29555-1-SM.pdf.253

    • Yeni Anggraini, Auliya Syaf, Adri Murni. (2017) . HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA MAHASISWA Jurnal Psikologi . 1 , 33. 687-1-10-20171204.pdf

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun