Beberapa waktu lalu, saya dan teman-teman yang tergabung dalam komunitas Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jatim) bertemu di Siola, sebuah gedung bersejarah yang terletak di jantung Kota Surabaya.Â
Sejak bertransformasi menjadi MPP atau pusat layanan masyarakat yang terintegrasi, gedung ini pun ramai yang menjadi pilihan tepat diletakkannya Pocadi.
Saya dan sejumlah rekan kompasiner Jatim berkesempatan mengunjungi sudut baca ini atas undangan pengelola Perpustakaan Kota Surabaya.Â
"Paling banyak rata-rata 15 pengunjung setiap hari," ujar Alsa lagi. "Sebagian besar pengunjung adalah anak-anak yang ikut orang tua mereka mengurus surat-surat di MPP. Paling ramai biasanya pas akhir pekan atau liburan."
Meskipun sudut bacanya mungil, Pocadi yang dibuka sejak Januari 2023 dibekali fasilitas yang terbilang lengkap. Koleksinya meliputi 700 eksemplar dengan dua eksemplar per judul. Berarti ada setidaknya 350 judul buku yang bisa dibaca di tempat.
Untuk mewadahi para bocil yang suka perangkat digital--termasuk Erlangga yang hobi menggambar--disediakan 4 unit komputer, 5 tablet Android, 1 unit Digital Library System (DLS), dan 1 Smart TV.
Sebagai langkah antisipasi, Pocadi juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti UPS, interior nyaman, hingga koneksi intranet. Koneksi ini bisa dipakai untuk mengakses ribuan koleksi e-book Perpusnas secara digital.
Semua buku tersusun rapi dan bersih di rak Pocadi, siap menyambut pembaca kecil serta orangtua yang ingin menambah wawasan sembari menunggu antrean layanan MPP.
Sambutan hangat laksana sahabat
Selain Alsa, saat Cak Kaji mampir di Pocadi, kami disambut hangat oleh Bu Atika dan Pak Wibowo dari Dinas Perpustakaan Kota Surabaya.