Selain belajar mencintai lingkungan, mereka juga berlatih jadi orang kreatif dengan cara memanfaatkan limbah domestik sebagai pupuk organik. Dari berkebun mereka tahu bahwa ampas kopi, cangkang telur yang sudah dicacah, ampas kelapa, dan air tajin ternyata sangat berguna bagi tumbuhan. Asyik kan berkebun? Â
3 | Kegiatan sosial
Ikut dalam komunitas sosial sangatlah menenangkan hati selama pandemi. Saya dan istri bergiat di sebuah komunitas berbagi nasi di kota kami. Meskipun namanya Nasi Bungkus Community, kegiatannya menyesuaikan momen atau waktu yang kami alami. Ketika terjadi kekeringan langka tahun 2018, komunitas kami menggalang dana dan berhasil mengirimkan 30 truk air bersih ke lima kecamatan di Kabupaten Lamongan.
Selama Ramadan dan menjelang lebaran pun kami tak berhenti. Kami galang donasi untuk bisa membeli paket sembako sebagai bekal menjalani Ramadan bagi kaum duafa dan janda tak mampu. Menjelang lebaran kami bagikan paket lebaran berisi jajan dan sembako plus uang saku sebagai bekal untuk menyambut Idulfitri. Tahun ini kami hanya mampu membagikan satu kali paket, yakni paket lebaran berupa sembako untuk ratusan penerima.Â
4 | Belajar hal baru
Ikut webinar jadi kebiasaan baru kami di rumah. Mulai dari belajar bikin komik, menulis cerita, liburan virtual, hingga personal branding bisa kami lakukan melalui Internet. Banyak sekali kelas gratis tersedia sebelum atau selama Ramadan, tinggal kita pintar bagi waktu saja. Pilih tema yang kita sukai dan kira-kira akan bermanfaat bagi pengembangan diri kita, insyaallah kelas-kelas itu akan produktif. Tidak hanya lewat webinar yang mungkin boros kuota, ada pula kelas yang diselenggarakan lewat WhatsApp dalam bentuk KulWap. Banyak jalan menambah skill atau keterampilan.Â
5 | Bermain pantun
Kegiatan paling mengasyikkan selama pandemi dan kami hanya bisa bertahan di rumah saja adalah berbalas pantun. Sejak lama saya memang menggemari pantun dan bahkan sedang menyiapkan satu naskah berisi pantun untuk dibukukan. Semoga pascalebaran bisa ditawarkan ke penerbit yang tepat.Â
Berbalas pantun bersama anak-anak sangat menyenangkan dengan beberapa alasan. Selain menambah kosakata baru, anak-anak juga jadi sadar irama dengan cermat menata rima di akhir baris. Bisa belajar menyampaikan pesan dan kadang guyonan dengan elegan. Cobalah sendiri di rumah, maka Anda kaan menyukainya.
Itulah kegiatan yang kami lakukan selama Ramadan di rumah saja. Ternyata ada rahasianya kan untuk tetap bergembira walau tak bisa ke mana-mana? Bagaimana dengan sobat Kompasianer, adakah cara atau kegiatan lain yang menarik selama Ramadan di rumah saja? Bagikan ceritamu, dong. Â Â