lam pikiran kita sudah terpola, jika seseorang menjumpai Psikolog atau Psikiater, maka akan terdengar desas desus, si pulan sudah "GILA" kemarin dia pergi menjumpai Psikolog, bla.. bla.. bla...Â
Mendengar kata Psikolog atau Psikiater, daKarena hal ini terkadang seseorang yang butuh bantuan Psikolog jadi tidak berani menjumpai Psikolog, takut dibilang "GILA"
"GILA" Sebuah kata yang sering kita dengar untuk mendeskripsikan seseorang dengan Gangguan Jiwa kronis, dengan gejala bicara kacau, bicara sendiri, keluyuran tanpa arah tujuan, berpakaian tidak sesuai atau tidak menggunakan pakaian sama sekali.
Untuk lebih menghargai sesama manusia telah di sepakati bersama di dunia kesehatan kata "GILA " diganti menjadi Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ). Nah, kembali lagi ke permasalahan sebelumnya, apakah saat seseorang menjumpai Psikolog atau Psikiater berarti orang tersebut ODGJ...? Jawaban nya bisa "YA" bisa juga "TIDAK"
Ada sebagian orang dengan status mental yang tidak mengalami gangguan sama sekali tapi menjumpai Psikolog, untuk apa...?Â
Psikolog adalah seorang ahli dalam ilmu psikologi yang berfokus pada pikiran dan prilaku seseorang.
Salah satu alasan menjumpai Psikolog untuk mengarahkan seorang anak tentang minat dan bakatnya sesuai dengan kepribadian anak tersebut.Â
Alasan lain menjumpai Psikolog bisa jadi untuk menilai tingkat kemampuan IQ seseorang, dan ada lagi alasan lain untuk konsultasi tentang cocok tidaknya seseorang di bagian tertentu pada sebuah pekerjaan. Ini hanya pembahasan secara umum, tentu saja banyak lagi yang bisa kita konsultasi kan pada Psikolog.
Terlepas dari menata kepribadian dan prilaku klien dalam kehidupan sehari-hari, Psikolog juga tentu saja tempat kita berkonsultasi jika kita mengalami masalah kehidupan ringan atau berat yang dapat mengganggu aktivitas kita sehari hari.Â
Sebagian orang yang mengalami masalah ringan atau berat dalam hidup, cenderung juga mengalami gangguan jiwa ringan.
Apa saja masalah-masalah (gangguan jiwa ringan) yang dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari hari...?