Yang menarik adalah kisah seorang petani yang sejak tahun 2011 fokus pada produksi kopi luwak. Pada tahun 2017, petani ini berhasil mencapai tonggak penting dengan memproduksi satu ton luwak Liberika. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan individu, tetapi juga mengungkap potensi tersembunyi dari kopi Liberika di Kendal.
Momen tersebut menjadi titik balik kebangkitan kopi Liberika di Kendal. Setelah keberhasilan produksi luwak Liberika dalam jumlah signifikan, para petani dan kelompok tani mulai menyadari potensi besar yang dimiliki Liberika. Mereka melihat peluang untuk mengembangkan kopi ini dalam skala yang lebih besar dan dengan pengelolaan yang lebih profesional.
Dengan adanya kesadaran dan semangat baru ini, harapan besar pun disematkan pada kopi Liberika. Tujuannya adalah agar Liberika dapat menghasilkan nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Kendal, serta menjadi produk unggulan atau bahkan identitas khas yang membanggakan bagi Kabupaten Kendal di kancah nasional maupun internasional.
Pengembangan dan Daya Tahan Kopi Liberika
Budidaya kopi Liberika kini mulai marak di Kendal. Kelompok-kelompok tani aktif membuat persemaian untuk pengembangan lebih lanjut. Bahkan, Perhutani Kendal melalui kelompok-kelompok tani juga turut serta dalam pengembangan ini, dengan penanaman baru seluas 15 hektar di Alas Roban.
Kendal juga kini memiliki coffee shop yang didominasi oleh sajian Liberika. Hal ini menunjukkan bahwa Liberika Kendal mulai diminati penikmat kopi, menawarkan sensasi rasa unik yang bisa bersaing dengan Arabika. Ini menjadi harapan besar untuk pengembangan yang lebih luas dan intensif.
Petani sendiri mengakui ketahanan kopi Liberika terhadap hama dan penyakit. Hampir tidak ada penyakit yang menyerang, menjadikannya jenis kopi yang "bandel" dan mudah dirawat. Produktivitas buahnya juga tergolong tinggi, dengan panen raya setahun sekali yang saat ini sedang berlangsung di periode Juli hingga Agustus.
Nilai Ekonomi dan Potensi Global
Selain produk olahan, green bean Liberika dari Kendal juga memiliki harga jual yang menarik, yaitu Rp 120.000. Harga ini menunjukkan bahwa bahan baku kopi Liberika Kendal sudah dihargai tinggi sejak awal, memberikan keuntungan bagi petani. Potensi harga yang kompetitif ini membuka peluang bagi Kopi Liberika Kendal untuk tidak hanya bersaing di pasar domestik, tetapi juga untuk merambah pasar global, mengingat karakteristiknya yang unik dan kebangkitan produksinya di Kendal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI