Mohon tunggu...
ismu widodo
ismu widodo Mohon Tunggu... Sebagai Penggerak Kopi Liberika, saya aktif membudidayakan, menulis, dan menjual Kopi Liberika Nusantara serta membina Asosiasi Petani Kopi Liberika.

Urip Kui Urup (Philosophy) Berpikir secara luas, bertindak secara bertahap(Practice)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengungkap Jejak Liberika Kendal: Kisah Kopi Berusia Seabad dan Kebangkitan Sang Identitas

13 Juli 2025   19:39 Diperbarui: 13 Juli 2025   20:51 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Kopi Liberika Berusia Seabad di Kecamatan Patean - Kendal (Sumber: Koleksi Slamet Prayoga)

Yang menarik adalah kisah seorang petani yang sejak tahun 2011 fokus pada produksi kopi luwak. Pada tahun 2017, petani ini berhasil mencapai tonggak penting dengan memproduksi satu ton luwak Liberika. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan individu, tetapi juga mengungkap potensi tersembunyi dari kopi Liberika di Kendal.

Momen tersebut menjadi titik balik kebangkitan kopi Liberika di Kendal. Setelah keberhasilan produksi luwak Liberika dalam jumlah signifikan, para petani dan kelompok tani mulai menyadari potensi besar yang dimiliki Liberika. Mereka melihat peluang untuk mengembangkan kopi ini dalam skala yang lebih besar dan dengan pengelolaan yang lebih profesional.

Dengan adanya kesadaran dan semangat baru ini, harapan besar pun disematkan pada kopi Liberika. Tujuannya adalah agar Liberika dapat menghasilkan nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Kendal, serta menjadi produk unggulan atau bahkan identitas khas yang membanggakan bagi Kabupaten Kendal di kancah nasional maupun internasional.

Pengembangan dan Daya Tahan Kopi Liberika

Budidaya kopi Liberika kini mulai marak di Kendal. Kelompok-kelompok tani aktif membuat persemaian untuk pengembangan lebih lanjut. Bahkan, Perhutani Kendal melalui kelompok-kelompok tani juga turut serta dalam pengembangan ini, dengan penanaman baru seluas 15 hektar di Alas Roban.

Kendal juga kini memiliki coffee shop yang didominasi oleh sajian Liberika. Hal ini menunjukkan bahwa Liberika Kendal mulai diminati penikmat kopi, menawarkan sensasi rasa unik yang bisa bersaing dengan Arabika. Ini menjadi harapan besar untuk pengembangan yang lebih luas dan intensif.

Petani sendiri mengakui ketahanan kopi Liberika terhadap hama dan penyakit. Hampir tidak ada penyakit yang menyerang, menjadikannya jenis kopi yang "bandel" dan mudah dirawat. Produktivitas buahnya juga tergolong tinggi, dengan panen raya setahun sekali yang saat ini sedang berlangsung di periode Juli hingga Agustus.

Nilai Ekonomi dan Potensi Global

Varian Liberika Wine Kendal (Sumber: Koleksi Slamet Prayoga)
Varian Liberika Wine Kendal (Sumber: Koleksi Slamet Prayoga)
Kopi Liberika Kendal memiliki potensi nilai ekonomi yang signifikan, tercermin dari harga jualnya di pasar. Untuk kopi Liberika roasted, harganya dimulai dari Rp 220.000, menunjukkan bahwa produk olahan ini memiliki nilai tambah yang cukup tinggi. Bahkan, varian Liberika wine dihargai lebih mahal, mencapai Rp 450.000, mengindikasikan adanya segmentasi pasar premium dan proses pengolahan khusus yang meningkatkan nilainya secara drastis.

Selain produk olahan, green bean Liberika dari Kendal juga memiliki harga jual yang menarik, yaitu Rp 120.000. Harga ini menunjukkan bahwa bahan baku kopi Liberika Kendal sudah dihargai tinggi sejak awal, memberikan keuntungan bagi petani. Potensi harga yang kompetitif ini membuka peluang bagi Kopi Liberika Kendal untuk tidak hanya bersaing di pasar domestik, tetapi juga untuk merambah pasar global, mengingat karakteristiknya yang unik dan kebangkitan produksinya di Kendal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun