Mohon tunggu...
Ismit Gafur
Ismit Gafur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekretaris Cabang PC PMII Halmahera Selatan

Membaca dan diskusi, serta menciptakan wacana dalam karya tulis yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Kalimat "Tumbuh Subur" Hymne PMII

23 September 2022   18:24 Diperbarui: 23 September 2022   18:24 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Ismit G. Abdullah

Sebagai seorang kader atau anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kembali merenung diri, mengapa saya harus ber-PMII?  apakah hanya sekedar menghibur diri, bersenang-senang yang tak ada arti? Atau karena sungguh-sungguh merubah diri? Merubah diri bukan berarti melakukan operasi ganti diri atau yang lain. 

Pada dasarnya ber-PMII itu bukan merubah PMII dari struktur sampai pada pemahaman Ideologisasinya, tapi bagaimana  diri kita harus dirubah sesuai ketentuan serta pemahaman di PMII. 

Landasan kader atau anggota PMII adalah saat ia memahami siapa dirinya ketika kebaradaan dirinya di PMII, maka sebuah kalimat " Tumbuh Subur" di Hymne PMII adalah upaya kita sebagai kader atau anggota PMII untuk menggali makna yang tersembunyi dibalik kata "Tumbuh Subur". 

Akankah kalimat ini kita pandang bahwa PMII tetap Tumbuh Subur di Negeri Bahari ini (Nusantara), apabila cara pandang yang demikian maka pertanyaanya, sendainya anggota atau kadernya tidak ada, apakah PMII tetap "tumbuh subur" ? Tentu jawabanya tidak. 

Oleh karenanya untuk memahami kalimat "Tumbuh Subur" itu agar PMII tetap berdiri tegak di garis depan sebagai tameng Negara Bahari, adalah meningkatkan kualitas berpikir dalam melihat fenomena yang terjadi di Negeri ini. 

"Tumbuh Subur" ketika melihat arti dari kata "Sejarah", bahwa sejarah diambil dari bahasa Arab  yaitu "Syajaratun yang artinya Pohon,  begitu halnya terdapat dalam lambang Pancasila Sila Ke-3 adalah "Pohon". Maka berangkat dari pohon tersebut dalam Qur'an yang artinya "Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim: 24). 

Tidak ada alasan kita menafsirkan arti dari Ayat tersebut, tetapi sekedar memahaminya bahwa suatu perumpamaan itu dilihat pada konteks manusia, yaitu dengan melakukan perbuatan yang baik mulai dari cara berpikir rasional, ucapan dan tindakan yang didasari dengan moralitas. Sehingga tidak terkesan bahwa tindakan yang dilakukan jauh dari perilaku atau moralitas. 

Selain itu pada konteks Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII bicara pada aspek Ketauhidan  bagaimana mengakui atas ke-Esaan Tuhan yang pada akhirnya kita sebut hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan. 

Kiranya tersirat pada Qura'an diatas adalah cabangnya menjulang tinggi kelangit sebagai makna hubungan manusia dengan Tuhan(Allah), yang tentu mengajak manusia kejalan yang baik serta upaya mencegah atau melawan kemungkaran dan kezoliman. Maka hal ini, paling tidak dimiliki setiap kader atau anggota saat keberadaanya di PMII. 

Sebab jika memandang makna dan fungsi dabalik pohon tersebut yang kira-kira akan "Tumbuh Subur" adalah mengalir unsur hara air pada setiap akar dari pohon tersebut, sehingga pohon itu pun tetap tumbuh subur, karena resapan oleh akar pohon adalah resapan akan kesuburan dari tanah yang baik. 

Untuk itu fungsi demikian pun harus mengalir didenyut nadi kehidupan kader dan anggota di PMII. Pada konteks ilmu dan pengetahuan pun harus diserap sebanyak mungkin sehingga, transpformatif pengetahuan itu tak akan mati dan tidak berevoria pada keromantisan yang akan siap di aborsi. 

Sebagaimana Potret Kader Ideologis (PKI) dengan menanam tiga dasar nilai kritis pada kader dan anggota PMII yaitu ; kritis pada teori-kritis pada sejarah-dan kritis pada karakter. Inilah yang harus mengalir subur dikehidupan anggota dan kader PMII. 

Selanjutnya dalam sebuah Hadis Nabi SAW. Dari Abdullah bin 'Umar r.a., ia berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Di antara jenis pohon, ada suatu pohon yang tidak pernah gugur daunnya. Pohon itu adalah perumpamaan bagi orang Islam. Beritahukan aku, apakah pohon itu? Orang-orang mengira pohon itu adalah pohon yang tumbuh di hutan. Kata Abdullah, "Sedangkan menurut saya pohon itu adalah pohon kurma. Tetapi saya malu untuk berkata. 

Kemudian para sahabat berkata, "Beritahulah kami pohon apa itu, hai Rasulullah!" beliau menjawab, "Pohon itu adalah pohon kurma." (Riwayat al-Bukhri); Agama Islam mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan diri menggunakan ucapan yang baik, yang berfaedah bagi dirinya, dan bermanfaat bagi orang lain. Ucapan seseorang menunjukkan watak dan kepribadiannya serta adab dan sopan-santunnya. 

Sebaliknya, setiap muslim harus menjauhi ucapan dan kata-kata yang jorok, yang dapat menimbulkan rasa jijik bagi yang mendengarnya. Maka jadilah kader PMII dalam  dedikasi ilmu pengetahuanya berguna dan bermanfaat bagi banyak orang. Karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya dari seseorang atau guru merupakan karunia dan rahmat dari Tuhan (Allah). 

Oleh karenaya sebagai kader dan anggota PMII senantiasa mengabdi di PMII adalah bukan karena unsur jabatan tapi bagaimana memperbaiki ahklak kepribadian. Serta tetap merawat ilmu pengetahuan kader dan anggota dalam PMII melalui sistem kaderisasi formal, noformal dan informal, agar tetap menjaga makna dari sepenggal kalimat "Tumbuh Subur" di Hymne PMII agar PMII tetap "Tumbuh Subur" dari Sabang sampai Merauke di Negeri Bahari ini (Nusantara). 

Wallahu a'lam bish-shawab 

Sumber bacaan ;

-Materi dasa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, (PMII)

-Al-quran Surah Ibrahim ayat 24 dan hadis Nabi SAW, dari Abdullah bin 'Umar r.a.

-2021. Allah Mendidi Manusia Kalimat Thoyybah. Fakultas Sains dan Teknologi : https://fst.walisongo.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun