Mohon tunggu...
Ismi Nadhiroh
Ismi Nadhiroh Mohon Tunggu... Pramusaji - a cup of tea

BEROPINI by itsmeenadh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Critical Thinking

31 Maret 2021   11:35 Diperbarui: 31 Maret 2021   11:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anyway sekarang aku akan ngobrolin tentang berpikir kritis, karena menurutku skill untuk berpikir kritis itu penting banget, kalo misalnya kamu nanya, kenapasih kita musti berpikir kritis? pertama, karena ini abstrak banget kan? berpikir gitu, ibaratnya ini cara kamu untuk bernapas kaya,what emang ada ya orang yang ga bisa bernafas? gitu intinya, tapi ternyata banyak orang yang tidak bisa berpikir kritis. akupun ga selalu bisa berpikir kritis makanya aku sangat-sangat passionate untuk bisa terus belajar supaya bisa critikal thinking.

Setiap hari tuhkan kita selalu dihadapi dengan permasalahan-permasalahan gitu kan? isu-isu, narasi-narasi, ada yang gampang gitu, ada juga yang minor, ada yang susah banget, ada yang ga terlalu berpengaruh buat kita dan hidup kita, ada yang berpengaruh sekali gitu kan? untuk kehidupan kita selanjutnya, dan ga semuanya dari permasalahan itu bisa kita hadapi dengan cara berpikir yang biner, artinya seringkali isu atau narasi tersebut ada banyak grey area nya, is not is easy black and white, maka dari itu dibutuhkan suatu skillset supaya kita bisa akhirnya membuat keputusan yang matang dan bijaksana yang intinya kita udah bener-bener kita pikirin. 

Critikal thinking ini saking esensialnya dia itu masuk ke salah satu skill yang harus kita punya, di abad ke-21, berpikir kritis ini engga hanya berlaku untuk misal kita di sekolah, atau di kuliah, bahkan di pekerjaan saja, tapi literally tiap hari kita harus banget bisa critikal thinking. Nah, berdasarkan pengalaman pribadi seringkali lingkunganku itu tidak mendukungku untuk bisa berpikir kritis, karena kan salah satu dari core critikal thinking itu adalah kita harus bertanya,kita harus punya curiosity atau rasa ingin tau yang tinggi sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan tersebut supaya kita bisa enlighten gitu kan ?jadi mengerti, yang tadinya bingung jadi ngerti, yang tadinya ngga tau jadi tau.Cuma seringkali ketika ada seseorang yang terlalu banyak bertanya, keingintahuannya itu terlalu tinggi dianggapnya iu agak terlalu negatif, ngga tau kenapa gitu, akupun akhirnya juga melakukan yang sama kalau misal ketemu orang yg terlalu banyak nanya, aku kaya anggap "apaansi lo ribet" gitu. Selain dianggap ribet dianggepnya tuh sok tahu atau sok pinter, padahal kan sebenarnya kalo kita berpikir lagi orang yang bertanya dan banyak nanya itu karena dia ga tau gitu karena dia tidak pintar, dia pingin pinter dengan cara nanya gitu, terus misal kita sering banyak nanya ke orang yang lebih tua seringkali kita dianggapnya itu ngeyel , atau kurang ajar.

Berpikir kritis ini sebenernya udah dibahas dari lama bahkan sama filosof-filosof dari Yunani, terus psikolog juga udah banyak bahas itu salah satunya adalah John Dewey, dia adalah salah satu educational former dari Amerika Serikat dan di tahun 1910 dia itu mendefinisikan critical thinking atau reclective thinking itu apa, menurut John Dewey : " Reclective thinking is an active, persistent and careful consideration ofany belief or supposed form of knowledge in the light of the grounds that support it, and the further conslusions to which it ends ". Dan critikal ini adalah proses kita mengidentifikasi suatu masalah, mengobservasi, menganalisa, mengevaluasi terus akhirnya kita forming opinion base on information we have, untuk membuat keputusan critikal thinking ini bukan sekedar cuma untuk setuju atau tidak setuju, untuk iya atau tidak, tapi untuk mengevaluasi narasi atau masalah tersebut secara keseluruhan selanjutnya memahami dan mempertimbangkan semua nuance yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Kenapa kita butuh Critical Thinking ? Pertama, supaya kita bener-bener punya kemerdekaan dalam berpikir dan punya kepemilikan 100% atas keputusan kita. Kedua, Percaya diri dengan opini dan pemikiran diri yang objektif karena kitasudah mencoba mereduksi bias yang kita miliki. Ketiga, menjadi lebih open minded karena kita aware akan argumen atau ide lain yang bisa juga sama-sama valid. Keempat, memahami nuance ( meningkatkan functional literacy ). Kelima, terhindar dari manipulasi ( media, penipuan seperti ponzi scheme atau pyramid scheme,berita palsu ). 

Gimana caranya berpikir kritis ? Pertama, berpikir objektif dan seadilmungkin terhadap suatu topik atau isu. Kedua, menganalisa faktor yang terlibat. Ketiga, sadar atas kemungkinan adanya bias. Keempat, mengidentifikasi argumen atau point-of-view lain berkaitan dengan isu tersebut. Kelima, evaluasi argumen lagi untuk menentukan apakah valid atau tidak. Keenam, memperhatikan efek implikasi dari argumen.

Jordan Peterson adalah seorang psikolog, dia bilang salah satu cara untuk latihan untuk berpikir kritis adalah dengan nulis, jadi ketika kita nulis itu sangat membantu untuk melatih otak kita untuk lebih berpikir secara sistematis, karena kadang-kadang yang aku rasakan di kepala itu kaya sukakaya terlalu carut marut kaya benang yang kusut gitu, tapi ketika kita tulis semua akan lebih menjadi lebih clear, kita jadi lebih bisa memilah-milah mana informasi yang penting dan mana yang less relevant, itu sudah pasti setiap paragrafnya kan harus mudah untuk dicerna dan mudah dipahami, akhirnya kita tuh jadi terlatih untuk nyambungin apa yang ada dikepala kita.

oke segitu dulu opini ku tentang critical thinking. see you,...

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun