Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Marc Marquez, Sebuah Filosofi akan Totalitas dan Kredibilitas Meski Terbentur Aspal Keras

20 Juli 2020   16:49 Diperbarui: 21 Juli 2020   15:52 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez (kiri) saat menjalani balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Minggu (19/7/2020).(AFP/JAVIER SORIANO via KOMPAS.com)

MotoGP, akhirnya kembali memulai balapan pertama mereka setelah berbulan-bulan harus tertunda akibat adanya pandemi Corona. Para pembalap akhirnya bisa merasakan kembali adrenalin serta sensasi persaingan yang telah lama hilang. Sirkuit Jerez, Andalusia menjadi saksi yang mengawali kompetisi tahun 2020 ini.

Lampu hijau pun menyala, deru mesin kembali menggelegar untuk saling berebut merebut posisi terbaik di tikungan pertama. Vinales, Marquez, dan Quartrararo menjadi tiga pembalap yang memiliki kesempatan terbaik untuk memperoleh tujuan tersebut. Akan tetapi setelah beberapa lap berjalan, petaka datang bagi sang juara bertahan, Marc Marquez yang sedang memimpin balapan.

Ia kehilangan grip pada bagian ban depan di tikungan 4. Motor pun kehilangan keseimbangan dan sudah hampir 90 persen akan mencium gravel. Tetapi dengan skill dan keberaniannya, ia menyeimbangkan tubuh untuk tetap berada di atas motor. Walau ban menyentuh gravel, The Baby Alien mampu kembali ke atas trek untuk melanjutkan balapan walau posisinya harus merosot hingga posisi 16..

Bukan Marquez namanya jika tidak memberikan hal yang terbaik. Ia terus berusaha untuk memperbaiki posisinya. Hanya satu yang ada di pikirannya, "bagaimana saya harus bisa berada di barisan depan lagi".

Satu per satu pembalap berhasil diasapinya. Hingga pada balapan tersisa 6 lap lagi, ia kembali bertemu pesaingnya di lap-lap awal yakni Vinales.

Tak terasa ia telah menginjakkan kembali posisi podium. Kecepatannya tak terbendung dan tidak ada perlawanan dari pembalap-pembalap yang berhasil dilewatinya.

Saya ingat apa yang dikatakan Matteo Guerinoni bahwa musuh terbesar Marquez adalah dirinya sendiri. Dan perkataan tersebut bukan hanyalah kiasan mulut belaka, melainkan fakta yang tidak bisa terbantahkan lagi.

Semangatnya yang terlalu menggebu-gebu membuatnya harus kembali mencium gravel. Kali ini malapetaka justru benar-benar nyata, terlihat Marquez sangat agresif dalam membuka gas. Si karet bundar dari Michelin tak mampu menyalurkan power raksasa RC213V dengan baik sehingga motor megalami highside.

Tubuh Marquez terpelanting pada kecepatan 150 km/jam. Badannya yang kekar tidak mampu menahan kerasnya benturan aspal. Lengannya pun patah akibat kontak keras dengan ban yang membenturnya. Konsekuensinya kini, Marquez terancam absen pada dua balapan berikutnya.

Melalui laman Instagram pribadinya, Marquez menyatakan bahwasannya ia akan menjalankan operasi humerus akibat kecelakaan tersebut. Ia pun tetap berjanji bahwasannya akan kembali sesegera mungkin untuk kembali.

Marc Marquez terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Minggu (19/7/2020).(Sumber: Dok. Twitter MotoGP via KOMPAS.com)
Marc Marquez terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Minggu (19/7/2020).(Sumber: Dok. Twitter MotoGP via KOMPAS.com)
Filosofi dibalik kerja keras The Baby Alien
Trending topic di Twitter sempat diramaikan oleh nama "Marquez". Netizen Indonesia ramai-ramai mencuitkan pendapatnya menyikapi balapan yang barus saja mereka saksikan. Banyak yang menyayangkan dengan apa yang terjadi pada sang pemilik nomor 93 ini. Kerja kerasnya dalam memperbaiki posisi dari P16 ke P3 adalah hal yang sangat luar biasa.

Jarang ada pembalap yang mampu melakukan hal tersebut. Namun semua kerja keras tersebut harus sirna hanya karena satu kesalahan saja yang membuatnya terjatuh bahkan sampai cedera. Tapi jika kamu pintar, ada banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.

Marc Marquez menunjukkan kredibilitas serta totalitasnya. Kesalahan di lap-lap awal membuatnya terjerembab pada kondisi yang sangat tidak ideal. Mungkin sebagian orang akan meganggap bahwa sangat mustahil bagi Marquez untuk bisa kembali ke posisi terdepan. Akan tetapi totalitasnya serta kerja kerasnya justru melawan kemustahilan tersebut.

Semua itu ia tunjukkan lewat kredibilitasnya sebagai seorang pembalap besar. Skill-nya menjadi bukti bahwasannya ia memang layak menjadi seorang juara. Dan aksi heroik tersebut kembali ia pertotonkan kepada dunia pada seri Jerez 2020. Meskipun pada akhirnya ia terjatuh, namun rasa hormat dari semua orang mengiringi kegagalannya tersebut.

Apa yang dilakukan Marquez dapat kamu implementasikan dalam kehidupan. Di saat kamu berada di situasi yang tidak ideal, kamu bisa menunjukkan kerja keras, totalitas, dan kredibilitasmu untuk memperbaiki itu semua. Akan tetapi jika usahamu itu gagal, semua orang akan mengenang semua usaha serta kerja keras yang telah dilakukan.

Terkadang, balapan MotoGP bukan hanya soal persaingan dan seni kenekatan saja, akan tetapi kita bisa melihat persepektif lain serta kerja keras dari setiap orang di dalamnya.

Peluangnya Menjadi Juara Dunia
Insiden yang dialami oleh Marc Marquez membuat misi mempertahankan gelar juara dunia menjadi sangat-sangat sulit. Dengan ancaman absen pada dua balapan, maka 50 poin potensial bisa hilang tak bersisa.

Ditambah lagi, pada balapan kemarin Marquez sama sekali tidak mencetak poin satu pun. Kemudian performa dua pembalap Yamaha Quartrararo dan Vinales juga menjadi faktor utama.

Mereka mampu menunjukkan penampilan yang konsisten. Bukan tidak mungkin, keduanya mampu menjegal langkah Marquez untuk memperoleh gelar kesembilannya. Musim 2020 menyisakan 15 balapan lagi, apabila Marquez harus absen selama dua seri, maka ia hanya memiliki 13 balapan tersisa. Tentu hal tersebut sangat berat bagi The Baby Alien.

Akan tetapi jika ia mampu menunjukkan totalitas dan semangatnya secara konsisten, maka bukan tidak mungkin ia akan kembali menjadi raja di musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun