Ecoprint berasal dari kata eko (alam) dan print yaitu mencetak. Teknik ini dibuat untuk menghasilkan karya seni dengan memanfaatkan bahan yang ada dialam sebagai pewarna dan juga sebagai motif pola. Bahan yang digunakan dalam teknik ini kulit batang, daun, akar, buah, serta Bunga dari tumbuh-tumbuhan (Dwita Anja Asmara & Meilani, 2020).Â
Kelestarian lingkungan dan alam yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di bumi. Kita sebagai manusia wajib menjaga kelestariannya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembaharuan pada ilmu pengetahuan untuk menunjang pertumbuhan dunia pendidikan dengan tetap menjaga kelestarian alamnya.
Langkah yang dapat diterapkan ialah dengan membuat totebag ecoprint yang teknik pewarnaannya tidak mencemari lingkungan. Bukan hanya membuat saja tetapi kita juga harus menggunakan totebag ecoprint untuk kegiatan sehari-hari sebagai bentuk ramah lingkungan.
Totebag ecoprint adalah kerajinan tangan dengan membuat pola menggunakan ecoprint. Kegiatan ini dilakukan dengan mencetak daun-daun diatas permukaan totebag dengan dipukul-pukul atau disebut dengan teknikn pounding untuk menghasilakan warna sesuai motif (pola) unik dan menarik dengan menunjukkan warna warna alami tanpa menggunakan bahan kimia.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dengan membuat totebag unik dengan metode ecoprint yang ramah lingkungan serta menumbuhkan dimensi kreativitas pada peserta didik dalam penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Selain menumbuhkan kreativitas peserta didik, kegiatan ini juga menumbuhkan sikap untuk cinta lingkungan, karena kegiatan pembuatan totebag ecoprint menggunakan bahan dan teknik yang ramah lingkungan.Â
Selain membuat totebag ecoprint, siswa kelas 3 di SD N Munding juga menggunakan totebag ecoprint sebagai tas sekolah sehari-hari yang ramah lingkungan dan ramah didompet orang tua karena tidak perlu biaya yang mahal untuk totebag ecoprint. Tujuannya ialah utuk mengurangi penggunaan limbah tas dan juga satu kelas bisa menggunakan tas berseragam yang sama hasil dari karya sendiri, sehingga anak-anak juga bisa memamerkan dan bangga dengan hasil karyanya sendiri.Â
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang, tidak hanya dalam meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga dalam mendorong penggunaan bahan-bahan alami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara kreatif dan berdampak positif diharapkan kepada masyarakat untuk memulai hidup ramah lingkungan, dengan langkah kecil ini berpotensi memiliki dampak besar terhadap isu lingkungan, semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk mengatasi tantangan global yang semakin mendesak.Â
Terima kasih untuk anak-anak kelas 3 hebat. Mari menjadi generasi yang lebih peduli dan kreatif dalam menjaga lingkungan.
Salam sayang dari Bu Isma
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI