Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbangun dengan Sebuah Penyesalan

21 Januari 2021   04:07 Diperbarui: 21 Januari 2021   04:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dikarenakan kesibukanmu yang membuat waktu bersama kita tersita banyak sekali,
Membuatmu jarang sekali menelfonku ketika kamu sedang bekerja.

Biasanya, saat jam kerja pun kamu masih bisa menelfonku
Kala sedang makan, kamu selalu menyempatkan untuk menghubungiku
Bahkan saat sedang sibuk bekerja pun, kamu membiarkan video call menyala meskipun aku tak pernah menampilkan wajahku disana

Sayang, maafkan aku yang 2 hari ini selalu tertidur saat sengaja menunggumu pulang
Padahal kamu selalu berkata padaku,
"Syg, aku besok masuk siang, jangan bobo ya, nanti aku telfon".
Ternyata menunggu jam 12 malam memang sangatlah membosankan

Tapi hal itu berbeda jika sedang bersamamu
Mendengarkan suaramu, menikmati tawamu, meskipun harus menghabiskan waktu berjam jam, berhari hari, bahkan bertahun tahun, tidak membuatku bosan sedetikpun
Lelahku, rasa kantukku, dan rasa bosan menunggu, semua tidak terasa saat aku dapat menghabiskan tiap detikku denganmu

Sayang, aku tidak bisa memaksakan padamu agar kau selalu tetap disini, bersamaku
Aku juga tidak meminta secara berlebihan agar Tuhan menakdirkan kamu terus menemaniku
Aku hanya selalu berdoa, semoga jika kau memang orang yang digariskan untukku, Tuhan jaga hatiku agar aku tidak jatuh hati pada orang lain selain kamu

Aku tidak memaksa dan meminta agar kamu terus mencintaiku
Biarkan aku saja yang tetap mencintaimu, meskipun aku nyaris tidak pernah mengatakannya
Kata itu terlalu indah dan berat diungkapkan
Cukup kurasakan, kunikmati, dan kusyukuri

Aku mencintaimu, setiap waktu :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun