Aku lebih suka tawamu daripada tangismu" - katamu.
Singkat, namun berarti. Durasi kita berbincang via suara malam ini.
Sudah sekitar 4hari ini kamu menjadi dingin sekali
Ah tidak, kamu memang dingin pada dasarnya
Namun sesungguhnya ketika kita bersama, yang kurasakan adalah bahwa kamu sangat hangat
Setelah temanku memberitahu padaku perihal snap WA mu hari itu, kau mulai jarang mengabariku
Kutau, kau pasti sedang pulang kerumahmu dan sedang ada acara yang tak bisa untuk kuganggu
Saat kutanya mengapa kau pulang pun, jawabanmu hanya "terserahku".
Aku tersenyum dibalik layar gadgetku, aku lupa bahwa aku sedang berbicara dengan orang termenyebalkan sepanjang peradaban dunia
Seharusnya kutau bahwa kau pasti akan menjawab seperti itu
Tapi terimakasih, malam ini, tanpa aku bertanya, ternyata kau sudah menjelaskan secara tersirat bahwa memang kau sedang punya hajat dirumahmu
Maafkan aku yang ingin selalu mendengar kabar harimu
Dengan memaksakan untuk terus mengirim pesan singkat kepadamu
Sempat kuragu akan keseriusanmu
Hingga hari yang lalu aku sangat merasa pilu
Namun, sedihku tak sempat tersampaikan karena tugas kuliah yang mengganggu
Terimakasih sayang, sudah kembali menelfonku
Selamat malam, maaf aku tidur duluan :)