Mohon tunggu...
Ismah Nurfauziah
Ismah Nurfauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan - Universitas Pendidikan Indonesia

Tetap semangat dalam menghadapi kehidupan ini !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021 di SDN Sepat, Majalengka

14 Agustus 2021   08:00 Diperbarui: 14 Agustus 2021   08:03 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimasa pandemi COVID-19 ini pembelajaran disekolah menjadi bermacam-macam, ada yang melaksanakan secara daring dan ada juga yang luring dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya Kampus Mengajar angkatan 1 sekolah dasar didaerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) diharapkan dapat membantu pembelajaran dimasa pandemi yang berorientasi pada literasi dan numerasi dikarenakan masih banyak siswa-siswa yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG).

Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Penyelenggaraan program ini sendiri adalah atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Program Kampus Mengajar 2021 akan diikuti oleh 15.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya 540 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari berbagai latar belakang program studi menjadi bagian dari program ini. Para mahasiswa nantinya akan membantu para guru untuk memberikan pengajaran di sekolah SD yang berakreditasi C dan belum terakreditasi. Utamanya di daerah 3 T. Salah satu sekolah dasar yang terpilih untuk program Kampus Mengajar adalah SDN Sepat yang terletak di Kecamatan Sepat, Kabupaten Majalengka. Terdapat empat mahasiswa yang menjadi menjadi relawan di SDN Sepat terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan. Selain berasal dari kampus yang berbeda-beda, program studi atau jurusan mahasiswa sendiri pun juga berbeda. Ada yang berasal dari jurusan Administrasi Pendidikan, Bimbingan dan Konseling, dan Akuntansi. Oleh karena itu, diperlukan adanya kolaborasi dan kerjasama untuk membantu sekolah sesuai dengan anjuran pemerintah.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Menurut Kemendikbud, dengan mengikuti program ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan interpersonal sekaligus mendapatkan pengalaman mengajar. Selain itu, siswa sekolah dasar mendapat kesempatan untuk berinteraksi dan terinspirasi oleh mahasiswa pengajar yang mengikuti program kampus mengajar. Selama tiga bulan dimulai sejak tanggal 22 Maret s.d. 25 Juni 2021, mahasiswa diharapkan mampu membantu proses pembelajaran lebih efektif sekaligus meningkatkan literasi masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan di tengah pandemi. Manfaat lain dalam program Kampus Mengajar ini mahasiswa akan mendapatkan bantuan potongan UKT, bantuan biaya hidup, dan konversi SKS sampai dengan 12 SKS. Selama tiga bulan tersebut, kami selalu datang sekolah dan merealisasikan seluruh program kerja dengan bantuan pihak sekolah. Setiap kegiatan yang kami lakukan, harus dilaporkan dalam bentuk logbook harian dan laporan mingguan serta ada laporan awal dan laporan akhir yang selalu dipantau oleh DPL.

                                                                                                  

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diminta membantu administrasi, membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan membantu dalam segi adaptasi teknologi. Dikarenakan kegiatan berlangsung di tengah-tengah pandemi, maka kami juga harus tetap mematuhi dan menaati segala protokol kesehatan demi keberlangsungan kegiatan yang lancar. 

                 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Pertama, Proses pembelajaran di SDN Sepat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran Daring dan Luring secara bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Pembelajaran Daring di sekolah tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi WhatsApp Group dikarenakan tidak memungkinkan untuk menggunakan Aplikasi Belajar lainnya. Sedangkan untuk pembelajaran Luring yaitu dengan memberlakukan kebijakan sistem pembelajaran bergilir. Maksudnya, siswa kelas 1 s.d. kelas 6 mendapat jadwal masing-masing empat hari untuk masuk sekolah agar menghindari kerumunan. Meski dengan berbagai keterbatasan, siswa begitu antusias ketika proses belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran saya ditugaskan untuk mengajar kelas 1, fokus mengajar kelas 1 yaitu membaca dan menulis. Sebagian besar murid kelas 1 sudah bisa membaca dan menulis, namun ada beberapa anak yang harus dibimbing dalam membaca dan menulis. Karena kemampuan anak itu berbeda-beda ada anak yang cepat dalam memahami materi dan ada anak yang susah dalam memahami materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun