Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mereka Seperti Ahok, dari Minoritas Menjadi Nomor Satu

16 November 2014   18:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:41 5655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14161124241140684468

[caption id="attachment_375821" align="aligncenter" width="539" caption="Ahmed Aboutaleb, Walikota Roterdam (foto:Wikipedia.com)"][/caption]

Ribut-ribu soal Ahok menjadi gubernur seperti sudah berakhir, DPRD DKI setuju mengangkat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur DKI sampai tahun 2017. Umat Islam tidak perlu kecewa ada minoritas menjadi pemimpin di daerah mayoritas, dibelahan dunia lain banyak muslim bisa menjadi pemimpin seperti Ahok padahal status mereka sama yaitu minoritas.

Di tulisan sebelumnya saya menyinggung ada dua tokoh presiden muslim di negera mayoritas yaitu Noor Hassanali di Trinidad & Tobago dan Michael Djotodia di Afrika Tengah, selain itu ada dua walikota muslim di Inggris dan Amerika Serikat. Selain mereka masih ada beberapa lagi muslim yang menjadi pemimpin di negara mayoritas, bahkan sampai sekarang mereka masih diberi amanah sebagai pemimpin. Saya coba mengurai satu-satu, beberapa tokoh tersebut:

1. Omar Bongo (Presiden Republik Gabon 1967-2009)

Gabon merupakan negara di Afrika bagian tengah, satu-satunya yang istimewa adalah hari kemerdekaan Gabon sama dengan hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Hampir 2/3 penduduk Gabon menganut agama Kristen sedangkan muslim kurang dari 15%. Omar Bongo berganti agama dari Kristen ke Islam tahun 1973, tidak ada gejolak dari rakyatnya atas keputusan sang presiden. Omar Bongo termasuk presiden terlama yang memerintah di dunia yaitu selama 41 tahun yaitu dari 1967 sampai 2009 saat Omar Bongo menghembuskan nafas terakhirnya karena gagal jantung.

2. Ahmadou Ahidjo (Presiden Kamerun 1960-1982)

Kamerun negeri di barat Afrika ini terkenal sebagai penyuplai pesepakbola andal. Dari sisi demografi, mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen sekitar 70%, sisa Muslim 20& dan kepercayaan 10%. Walau rakyatnya mayoritas Kristen, presiden pertama Kamerun adalah seorang muslim namanya Ahmadou Ahidjo yang memerintah dari tahun 1960-1982. Ahidjo mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan digantikan oleh Paul Biya yang beragama Kristen, sedangkan wakil presidennya seorang muslim Maigari Bello Bouba. Di negara Afrika yang lain dimana Muslim dan Kristen nyaris sama banyaknya seperti Pantai gading dan Nigeria, presiden eringklai dari kaum mulim bahka di Nigeria jumlah presiden Muslim lebih banyak.

3.      Sonthi Boonyaratkalin (Panglima AD Thailand)

Jenderal Sonthi Boonyaratkalin adalah panglima AD Thailand yang memimpin kudeta atas Thaksin Shinawatra di September 2006. Ia adalah panglima militer Muslim pertama di tengah para anggota militer yang mayoritas Buddha. Dalam masa transisi, Sonthi diangkat sebagai Presiden Dewan Administratif Reformasi (September-Oktober 2006) sampai diangkat perdana menteri baru. Di Thailand jumlah muslim tidak lebih 10%.

4.      APJ. Abdul Kalam (Presiden India 2002-2007)

APJ Abdul Kalam dikenal sebagai pakar fisika Nuklir India atau bapak atom India. Berasal dari Tamil Nadu sebuah daerah yang mayoritas beragama Hindu. Kalam bukan muslim pertama yang menjadi presiden di India, sebelumnya Zakir Hussain dan Fakhrudin Ali Ahmed. Di konstitusi India, kekuasaan presiden tidak sebesar Perdana menteri. Mayoritas penduduk India beragama Hindu (80%), Muslim (12%) sisanya Sikh, Kristen, Budha, dll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun