Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Money

Gurita Bisnis Kurir BUMN

3 September 2020   14:07 Diperbarui: 3 September 2020   14:04 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KirimAja jasa logistik milik anak perusahaan Garuda Indonesia, Aerojasa Cargo (Foto:ngopibareng.id)

Narasi BUMN yang seperti lelaki tua yang obesitas bukanlah pepesan kosong. Tentakel bisnis BUMN memang luar biasa banyaknya, namun apakah bisnis itu semua menguntungkan?

Itulah masalahnya karena hanya sebagian yang prima seperti bisnis Perbankan, Telekomunikasi dan Energi.
Selama masa pemerintahan Jokowi, peran kapitalis BUMN sangat terasa. Hampir semua kalau tidak dikatakan semua BUMN punya bisnis sampingan yang melenceng dari bisnis utamanya (core bussinessnya), dan itu belum diberesi dan baru sebatas kata-kata.

Kali ini kita fokus pada bisnis jasa pengiriman dan pengantaran paket kiriman ala BUMN.

Bisnis kurir memang masih kalah jauh dari ekspedisi muatan dan pergudangan.

Data dari Majalah Tempo "Laporan riset pasar pada tahun 2023": bahwa pendapatan sektor kurir baru US$ 5.5 Milliar sedangkan ekspedisi muatan US$ 38,9 M dan Pergudangan US$ 27,7 M.

Walau begitu bisnis kurir tetap menggiurkan dan menarik setidaknya mampu membantu meringankan beban keuangan perusahaan BUMN Transportasi yang kini sempoyongan.

Dan jasa kurir ibaratnya lampu yang dikeribungi para laron. Ok, kita tengok satu-satu:

Garuda Indonesia lewat anak usahanya Aerojasa Cargo dengan brand "KirimAja". Sebelumnya Garuda punya "Go Express", saya biasa pakai ini untuk pengiriman dokumen dari Makassar. Go Express ini diam-diam dimatikan.

Kereta Api Indonesia sebelumnya punya KaLog (Kereta Api Logistik) yang secara revenue sukses khususnya di angkutan Batubara, saya pernah melihatnya waktu perjalanan ke Prabumulih. Kini KAI mencecar bisnis kurir lewat "Rail Express".

Damri tidak mau kalah, dengan memanfaatkan armada transportasi daratnya mereka punya "Damri Logistik". Terutama sejak masa pembatasan, angka penumpang anjlok lalu bergeser ke jasa kurir.

Pelni atau Pelayaran Nasional Indonesia yang bisnis utamanya maskapi pelayaran punya "My Cargo" ini khusus kiriman berbobot 50 - 100 Kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun