Mohon tunggu...
Samsun Juni Anwar
Samsun Juni Anwar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis adalah media belajar-ku, Media untuk mengingatkan-ku akan kealpaan-ku. Karena harapan-ku yang besar untuk menjadi sebaik-baik manusia, yaitu yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Kecintaan-ku Yang besar terhadap Al-Qur'an untuk menjadikan-nya sebagai sumber belajar dan mengajar-ku yang pertama dan utama. Semangatku berjuang memelihara hal-hal terdahulu yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih relevan. Semuanya pada puncaknya adalah harapan besar pertemuan dengan Tuhan-ku dengan membawa amal shalih dan bersih dari mempersekutukan dengan sesuatu apa pun dalam beribadah kepada-Nya. _____________________________ STAIN Tulungagung Tahun 2004, Non formal PP. Anak-anak Josari, PP. Abul Faidh Bakalan, PPQ Al-Asror Ringinpitu. Menjadi teman belajar anak-anak buah hati di AIEC sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Wanita Terbaik di Dunia

21 Februari 2014   19:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:36 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perempuan dalam Islam memiliki kedudukan yang mulia, terlebih ketika ia sudah menduduki kedudukan sebagai seorang ibu. Ia akan memperoleh hak yang dimana seorang anak wajib berbakti. Bakti terhadap ibu sangat diutamakan dalam Islam bahkan kebaikan berbakti kepada ibu lebih utama pahalanya dibanding jihad di medan juang. Allah sangat memuliakan seorang ibu, realita ini kita fahami dalam dua firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 14 dan Al-Qur’an Surat Al-Ahqof ayat 15, yang keduanya memerintahkan untuk berbakti keapda Orang Tua. Dalam kedua ayat tersebut kedua orang tua ditafsirkan dengan ibu-bapak. “Dan perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandung dia dalam keadaan lemah dan bertambah lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku-lah semua kembali.”

Walaupun realita sejarah yang kita ketahui bahwa di dunia ini tidak ada seorang Nabi pun yang diutus berjenis kelamin perempuan, itu tidak menjadi sebab perempuan harus di nomor duakan. Karena kita juga melihat realita sejarah para nabi yang menunjukkan kisah seorang wanita yang sangat mulia, dikatakan sebagai wanita yang suci / disucikan karena sangat dekatnya kedudukannya dengan Allah SWT yaitu Maryam Putri Imron, Nabi Zakaria yang memeliharanya saja seorang Nabi di buat heran dan kagum terkait hal-hal yang terjadi pada diri Maryam, yaitu pada suatu peristiwa ketika ia tidak pernah makan dan minim hanya berdiam di mihrobnya, ternyata ia mendapatkan jamuan langsung dari Allah SWT.

Baiklah selanjutnya akan saya sebutkan siapa saja empat wanita terbaik dunia itu dalam sudut pandang agama yang mulia ini :

1. Maryam Putri Imron

Apa yang membuatnya istimewa ?

Ia adalah wanita yang langsung dipilih Allah sebagai wanita terbaik, ya! langsung dipilih oleh Allah inilah yang menjadikan ia istimewa. Kabar dipilihnya Maryam sebagai wanita terbaik itu disampaikan melalui perantaraan para malaikat :

Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah Memilihmu, Menyucikanmu, dan Melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam. (Al-Qur’an surat Ali Imron: 42)

2. Khodijah Putri Khuwailid

Yang membuatnya istimewa adalah karena dinikahi oleh Rasulullah SAW yaitu sebaik-baik makhluk dibumi ini. Rasulullah SAW sangat Mencintai Khadijah r.a. Aisyah berkata: "Rasulullah saw. bersabda: 'Sesungguhnya aku telah diberi karunia dengan cintanya Khadijah kepadaku.'" (HR Muslim)

Khotijah Istimewa karena Rasulullah saw. Memuliakan Khadijah r.a. Khotijah adalah Istri Rasulullah yang tidak pernah dimadu, sesuai hadis berikut, Aisyah berkata: "Nabi saw. tidak menikahi selain Khadijah sampai dia (Khadijah) meninggal dunia." (HR Muslim)

3. Fatimah Putri Muhammad SAW

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun