Mohon tunggu...
Is Kumara
Is Kumara Mohon Tunggu... lainnya -

seorang yang tak kritis, tak pula puitis, tak pandai menulis, sedikit apatis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Budi Belum Pergi Jauh Meninggalkan Kita

17 Maret 2014   20:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:50 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa ini, adalah masa dimana budi pekerti banyak orang hilang entah dimana. Pergi entah kemana.

Belum lama, juga beredar foto seorang penyandang cacat duduk di lantai sementara ada tiga orang normal yang duduk di kursi prioritas. Mereka seakan-akan tidak peduli bahwa didepannya seorang penyandang cacat seharusnya lebih berhak untuk duduk di kursi yang mereka duduki.

http://commuterline.com/peristiwa/228-foto-tidak-perduli-orang-cacat-di-kereta-beredar-.html

Beberapa waktu yang lalu saya membaca berita di merdeka.com yang menuliskan orang-orang tidak mempedulikan penumpang prioritas seperti ibu yang membawa anak atau ibu yang sedang hamil. Orang-orang seakan tidak melihat ada penumpang prioritas, bahkan ditulis di merdeka.com sebagian orang pura-pura tidur.

Sepertinya budi pekerti memang telah pergi dari bangsa ini. Tapi saya masih percaya ia belum jauh meninggalkan kita.

Tadi siang dalam perjalanan ke rumah teman, mini bus yang saya tumpangi dipenuhi oleh penumpang, banyak anak sekolah. Di tengah perjalanan, kernet bus menaikkan penumpang ibu-ibu dengan anaknya yang masih balita.

Awalnya, saya yang duduk di kursi belakang, bersiap berdiri untuk memberi jatah duduk kepada ibu itu. Namun niat itu saya urungkan ketika melihat dua orang siswi SMP yang duduk di depan saya berdiri mempersilahkan ibu-ibu dan anaknya untuk duduk di kursi yang sebelumnya mereka duduki.

Dari kejadian kecil yang baru saya lihat tadi, saya jadi berfikir dan kembali yakin, bahwa budi belum jauh meninggalkan kita. Budi masih mungkin untuk kembali lagi. Sehingga bangsa ini akan kembali menjadi bangsa yang berbudi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun