Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Konsep Teologi Muhammadiyah Vs Teologi Mu'tazilah

2 Mei 2020   19:51 Diperbarui: 2 Mei 2020   19:51 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Abu Huzail Al-Allaf

Abu Huzail dilahirkan pada tahun 135 H dan wafat pada tahun 235 H. Dia berguru kepada Usman Al-Tawil (murid Washil bin 'Atha). Abu Huzail adalah ulama besar Mu'tazilah yang menyusun konsep teologi Mu'tazilah yang disebut dengan Ushulul Khamsah.

Menurut Abu Huzail, akal manusia cukup kuat untuk mengetahui adanya Tuhan dan untuk mengetahui kewajiban berterima kasih kepada Tuhan. Akal juga kuat untuk mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk dan juga mengetahui kewajiban meninggalkan perbuatan buruk (jahat) dan kewajiban mengerjakan perbuatan baik.

Ali Al-Juba-i

Ali Al-Juba-i lahir pada tahun 250 H di Juba-i. Dia berguru kepada Syahham, salah seorang murid Abu Huzail. Ia mempunyai pola pikir yang tidak jauh berbeda dengan tokoh-tokoh Mu'tazilah lainnya, yaitu mengutamakan akal dalam memecahkan persoalan-persoalan teologi. Dia wafat di Bashrah pada tahun 303 H.

Ushulul Khamsah merupakan landasan utama mu'tazilah dalam operasionalnya membangun keyakinan dengan slogan membela dan memperjuangkan tauhid murni

Aliran Mu'tazilah mempunyai lima ajaran pokok yang disebut dengan Ushulul Khamsah:

1.Tauhid

Tauhid dalam konsep Mu'tazilah adalah meng-Esakan Tuhan dari segala sifat. Menurut Mu'tazilah, Allah tidak memiliki sifat dan hanya memiliki esensi. Mu'tazilah juga menyatakan bahwa Allah tidak dapat dilihat, walaupun di akhirat.

Menurut Mu'tazilah, siapa saja yang menetapkan sifat kepada Allah, maka orang tersebut adalah musyrik. Menurut Abu Huzail, pemberian sifat kepada Tuhan akan membawa kepada paham syirik atau politeisme, karena dengan menetapkan sifat Tuhan, maka yang bersifat qadim akan menjadi banyak. Untuk memurnikan tauhid maka tidak boleh menetapkan sifat bagi Allah.

Menurut Al-Nazzam, kalam Allah tidak qadim, tetapi diciptakan. Pada perkembangan selanjutnya paham ini melahirkan peristiwa Al-Quran Makhluk. Mengenai mu'jizat, Al-Nazzam menyatakan bahwa Al-Quran dalam gaya bahasa bukanlah mu'jizat, tetapu mu'jizat Al-Quran terdapat pada isinya. Menurut Al-Nazzam, sekiranya Allah tidak mengatakan bahwa tidak ada manusia yang sanggup membuat karangan seperti Al-Quran, mungkin akan ada manusia yang sanggup membuat karangan yang lebih bagus dari Al-Quran dalam gaya dan susunan bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun