Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Panggil Aku Zakar

7 Desember 2018   14:27 Diperbarui: 7 Desember 2018   15:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NAMA aslinya Muhammad Zakaria,  tapi teman sekantor biasa memanggilnya Zakar. Berulang kali si pemilik nama protes. Ia tak ingin dipanggil dengan nama Zakar. Sebab,  Zakar memiliki arti biji kemaluan lelaki, sedangkan Zakaria nama nabi. Jadi ia tetap ingin dipanggil secara lengkap Zakaria.

Ratusan kali dia protes,  tapi tak sekalipun ada yang mendengar. Teman kantor punya alasan sendiri kenapa Zakaria lebih pantas dipanggil Zakar ketimbang Zakaria. Pertama,  tingginya hanya 155 cm, kedua bentuk tubuh bulat, ketiga kepalanya botak dan keempat kumis Zakar mirip kumis ikan lele.

Satu waktu Zakar merajuk lantaran Amien,  Jupri,  Deden,  Ayin,  Lulu kompak memanggil nama Zakar di hadapan perempuan yang disukai Zakaria.

"Nama saya bukan Zakar,  tapi Zakaria,  catat dan simpan di otak kalian semua, " katanya dengan mimik kesal.

Bukannya minta maaf,  kelima orang tersebut malah tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat menikmati kemarahan Zakar.  Amien, Ayu,  Lulu,  Deden dan Jupri saling tunjuk.  

"Jangan ngebayangin yang macem-macem ya,  Yu,  Lu, " kata Jupri disambut  tawa semakin keras Amien dan Deden. Sedangkan kedua perempuan yang tadinya ikut tertawa langsung memalingkan muka kearah kasir.

"Apaan nih si Jupri, " sergah Ayu.  

Kebencian penghuni kantor kepada Zakar tak hanya menjadi milik Amien, Jupri,  Deden, Ayu dan Lulu. Melainkan seluruh isi kantor. Dari mulai staff sampai office boy. Dari mulai kepala bagian sampai petugas keamanan.  

Semua membenci Zakar karena perangainya yang buruk. Ia senang menekan bawahan,  memaki,  main perintah. Pernah satu waktu petugas keamanan diceramahi Zakar panjang lebar tentang cara berhemat. Kontan saja sang petugas kesal.

"Dasar gendut,  kita ini menggunakan anggaran  terukur. Emang elo, makan sama cewe aja kwitansinya bisa masuk ke kantor, " ucap Titis.

Perangai buruk Zakar lainnya adalah suka menyembunyikan kue,  buah,  biskuit,  baju,  kaos dan masih banyak lagi. Ia baru sadar kalau di lacinya terdapat banyak makanan setelah tercium bau makanan basi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun