Mohon tunggu...
Ishmat Badruzzaman
Ishmat Badruzzaman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Budaya Bangsa Tarian Tradisional Modero Sulawesi Tengah Melalui IPTEK

29 Februari 2024   10:04 Diperbarui: 29 Februari 2024   11:28 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://palu.tribunnews.com/2022/08/26/sejarah-tari-dero-tarian-tradisional-asal-sulawesi-tengah

Ishmat Badruzzaman
12 IPS 3
SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang 
Budaya adalah cerminan bangsa, seperti yang di katakan orang-orang pada zaman dahulu.Mengapa demikian? Kebudayaan adalah suatu hal yang sangat berharga bagi suatu bangsa. Budaya bangsa adalah kekayaan bangsa yang amat sangat dijunjung dan dihormati. Bagaikan cermin, kebudayaan merupakan sebuah representasi dari karakteristik suatu bangsa. Menghargai perbedaan dan menjaga kelestariannya merupakan suatu bentuk apresiasi bagi kebudayaan. Namun sayangnya, pesatnya perkembangan teknologi dan informasi justru kian menyurutkan niat para anak bangsa untuk mencintai kebudayaan bangsa sendiri. Karna itu kita sebagai warga negara Indonesia harus melestarikan dan mengenalkan budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita kepada dunia internasional agar integritas budaya kita tidak ada yang mengaku-ngaku atas budaya Indonesia.
 
Indonesia adalah negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke,dengan terbentangnya pulau-pulau di Indonesia jadi wajar budaya di negara kita ini sangat beragam. Pulau Sulawesi yang kaya akan budaya, provinsi Sulawesi Tengah yang terletak di pulau Sulawesi ini memiliki budaya yang melimpah, salah satu nya dalam bidang seni budaya yaitu tarian tradisional,pada provinsi Sulawesi Tengah ada suatu tarian tradisional yang di sebut tari modero.
 
Tari Modero adalah tarian tradisional yang sering di lakukan oleh suku Bare'e yang berasal dari kabupaten Tojo Una-una,Sulawesi ini.Modero adalah gerakan tarian yang selalu berpegangan tangan dengan membentuk lingkaran dengan goyangan mengikuti alunan lagu dan musik dari alat musik seperti lalove,geso-geso,ganda,dan gongi. Tarian ini biasanya di lakukan pada saat pesta panen Padungku, Modero biasanya dilakukan setelah pulang mengayau. Dengan berkembang nya IPTEK suku Bare'e yang semua penduduknya beragama Islam telah mengubah suatu acara penyembahan yang tradisional dan kuno dari suatu suku ke sebuah gerakan tarian yang lebih modern. Asal usul kata Dero atau Modero bisa dicari pada kamus Bahasa Bare'e (Bare'e-Taal) terjemahan dari Bare'e-Nederlandsch Woordenboek (Brill, 1928) yang kamus tersebut ditujukan untuk Suku Bare'e (Bare'e-Stammen).
 
Sejarah tari Modero ini berasal dari zaman kerajaan Tojo di kabupaten Tojo Una-una, pada awalnya tarian Modero hanya ditarikan di dalam Lobo, Lobo adalah pusat ibadah suku Bare'e untuk Pue Mpalaburu sebelum masuknya agama Islam. Tarian ini dilakukan ketika pasukan perang dari sebuah Lipu pulang pengayauan (penggal kepala). Mereka melakukan pengayauan karena dorongan kepercayaan mereka dimana diajarkan apabila ada musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal maka mereka harus mencari tengkorak kepala orang sebagai penolak bala. Demikian lalu tengkorak kepala yang didapatkan dari hasil pengayauan kemudian di letakan di tengah Lobo, lalu ditarikan oleh masyarakat secara melingkar dengan gaya yang sama seperti yang kita kenal sekarang dengan "Dero". Gerakan ini sangat bersifat magis dan kental nuansa spiritualnya. Daya magis tarian itu masih ada sampai sekarang. Tari Modero atau tari Dero ikut mempengaruhi beberapa tarian dari akar budaya bangsa Austronesia,Melanesia, dan tarian orang Kurdi di zaman setelah Perang Teluk yang beragama Islam, karena ciri-ciri Tarian Bernafaskan Islam adalah Tarian yang membentuk lingkaran, dan Suku Bare'e mendapatkannya melalui kepercayaan Lamoa dan hasil modifikasi tarian dari Raja pertama Kerajaan Tojo yaitu Pilewiti yang merupakan sepupu dari Raja Bone Latemasonge yang beragama Islam. Penyebutan atau penamaan Tari Modero pada tari massal yang terkenal di wilayah tananto bare'e ini memiliki sejarah yang panjang.

 

Setelah berkembangnya IPTEK beberapa aspek mempengaruhi tarian Modero seperti iringan tarian yang sebelumnya berasal dari alat musik tradisional pada zaman modern seperti sekarang tarian Modero menggunakan musik elekton. Tarian Modero ini mulai di kenalkan melalui sosial media yang dimulai dari aplikasi Tiktok, pada aplikasi Tiktok tarian Modero ini bahkan sampai di lakukan oleh masyarakat di luar provinsi Sulawesi Tengah, bahkan dilakukan oleh masyarakat di luar negeri.

 

Pada kesimpulannya, Berkembangnya IPTEK pada aspek sosial budaya jikalau digunakan dengan tepat justru membuat budaya tersebut semakin kuat. Pada kasus ini yaitu tarian Modero yang membuat tarian tersebut di kenal di kacamata internasional melalui aplikasi Tiktok yang membuktikan pengaruh IPTEK ini sebenarnya adalah hal yang baik, juga IPTEK mempengaruhi budaya yaitu pada kasus kali ini yaitu berpengaruh pada iringan tarian Modero, jadi sebagai manusia yang terpelajar sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun