Mohon tunggu...
Isharyanto Ciptowiyono
Isharyanto Ciptowiyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencari Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Washington Menyulut Perang

21 April 2014   04:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Direktur CIA dikirim ke Kiev untuk mencegah tindakan militer separatis Rusia di bagian timur dan selatan Ukraina, sebuah bekas wilayah Rusia di tahun-tahun awal pemerintahan Soviet.

Rencana Washington untuk melakukan intervensi di Ukrainamengabaikan fakta bahwa daerah yang dihuni oleh etnis Rusia di Ukrainatersebut tidak tertarik untuk bergabung ke Uni Eropa dan NATO. Amerika Serikat telah kehilanganCrimea, yang dimaksudkan Washington untuk mengeluarkan Rusia dari pangkalan angkatan laut Laut Hitam. Alih-alih mengakui bahwa rencananya mengendalikan Ukraina telahberlangsung keliru, Washington tidak mampu untuk mengakui kesalahan itu dan bahkan mendorong krisis ke tingkat yang lebih berbahaya.

Jika Ukraina larut ke dalam isu pemisahan diriCrimea dan bergabung dengan Rusia, Washington akan tertampar karena hasil kudeta Kiev Februari lalu menjadi boomerang karena hanya menyedikan jalan untuk mengembalikan provinsi Ukraina ke Rusia. Untuk menghindari rasa malu ini, Washington tampaknya mendorong krisis menuju perang.

Direktur CIA menginstruksikan pemerintah perpanjangan tangan Washington di Kiev untuk mengajukan permohonan ke PBBsupaya membantu memukul mundur "teroris" yang dengan bantuan Rusia diduga menyerang Ukraina. Dalam kosa kata Washington, penentuan nasib sendiri adalah tanda gangguan Rusia. Mengingat PBB pada dasarnya adalah sebuah organisasi yang dibiayai oleh Washington nampaknya Amerika Serikat akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Pemerintah Rusiadengan tegas telah mengeluarkan pernyataan minggu yang lalu bahwa penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa di timur dan selatan Ukraina akan memaksa pemerintah Rusia untuk mengirimkan tentara untuk melindungi etnis Rusia, seperti yang telah dilakukan di South Ossetia ketika Washington menginstruksikan penguasa boneka Georgia untuk menyerang pasukan penjaga perdamaian Rusia dan etnis Rusia di wilayah itu.

Gedung Putih tahu bahwa pemerintah Rusia tidak bisa tinggal diam sementara salah satu boneka Washington menyatakan serangan Rusia. Namun, Washington nampaknya akan mendorongtimbulnya perang.

Untuk Rusia, ini bisa menjadi kesalahan fatal. Tidak ada niat baik di Washington, hanya kebohongan. Rusia menuduh Washingtonakan membangun kekuatan di perbatasan Rusia dan di Laut Hitam dan kemudian menjelekkan Rusia dengan propaganda dan menyiapkan penduduk Amerika Serikat untuk terlibat dalam hiruk-pikuk perang. Yang terakhir ini sudah terjadi.

Menteri Luar Negeri John Kerry telah menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov bahwa Washington tidak akan mendengarkan Rusia. Sikap Washington akan diikuti dengan baik oleh Uni Eropa.

Menurut pendapat saya, Washington tidak ingin persoalan Ukraina diselesaikan dengan cara diplomatik. Mungkin kasus bahwa langkah terbaik Rusia adalah segera menduduki wilayah yang dihuni etnis Rusia di Ukraina. Hal ini harus dilakukan sebelum Amerika Serikat dan NATOmempersiapkan perang.

Dengan demikian lebih sulit bagi Washington untuk memulai perang saat obyek perang telah hilang. Rusia tidak akan peduli dengan propaganda yang tak ada habisnya dari Washington. Jika Rusia memungkinkan wilayah ini untuk ditekan oleh Washington, prestise dan otoritas pemerintah Rusia akan runtuh.

Jika pemerintah Putin berdiri mematung sementara wilayah etnis Rusia di Ukraina ditekan, prestise Putin akan menurun, dan Washington akan menghabisi pemerintah Rusia melaluikecaman ratusan LSM yang menuding bahwa pemerintah Rusia telah begitu toleran terhadap situasi krisis. Rusia akan terbelah oleh persetujuan Kongres.

Menurut pendapat saya, pemerintah Rusia dan Tiongkok telah membuat kesalahan strategis yang serius dengan tetap mempertahankan sistem pembayaran internasional berbasis dolar AS. BRICS dan lain-lain harus segera meninggalkan sistem dolar, yang merupakan mekanisme untuk imperialisme AS. Negara-negara BRICS harus segera membuat sendiri sistem pembayaran yang terpisah dan sistem komunikasi/Internet mereka sendiri.

Washingtonberkomitmen untuk hegemoninya atas dunia. Rusia, Tiongkok, dan Iran berada di jalan hegemoni Washington dan ditargetkan untuk diserang.
Serangan terhadap Rusia
sedang dipelajari.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun