Mohon tunggu...
Muhamad Isfahani Fadhil Rahman
Muhamad Isfahani Fadhil Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiwa Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenal Sekilas Seni Bela Diri Pencak Silat Indonesia dari Masa ke Masa

15 Desember 2024   13:04 Diperbarui: 16 Desember 2024   04:12 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atlet pencak silat sedang memperagakan jurus tunggal (sumber : Media Indonesia)

Seni bela diri adalah gerakan fisik atau tubuh dengan seni yang bertujuan untuk mempertahan atau membela diri. Menurut KBBI seni bela diri adalah  seni mempertahankan diri yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik, yang tersebar di seluruh dunia dengan teknik dan ciri khas masing-masing. 

Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah juga memiliki aliran seni bela diri yang sudah ada sejak dulu bahkan sudah diakuin oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia, yaitu pencak silat yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia dengan keragaman yang berbeda.

Dikutip dari Buku Pelajaran Pencak Silat : Program Beladiri Praktis(Jakarta, Keluarga Pencak Silat Nusantara, 2011:1) yang disusun oleh Suhartono, S.Sos. menyebutkan bahwa pencak silat tidak hanya sekedar seni bela diri, tetapi menggabungkan empat aspek, yaitu : 

1.Aspek Pembinaan Mental Spiritual

2.Aspek Beladiri

3.Aspek Olah Seni atau Seni Budaya

4.Aspek Olahraga

Seni bela diri ini tidak hanya mengajarkan teknik-teknik fisik untuk bertarung, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral, etika, dan kearifan lokal (Seni Budaya).

Saat ini pencak silat digemari anak-anak muda sebagai olahraga dan Latihan fisik guna melindungi diri dari kejahatan di sekitar mereka. Dahulu pencak silat hanya digunakan untuk membela diri, berbeda halnya dengan sekarang yang tidak hanya dijadikan untuk membela diri, tetapi dijadikan sebagai ajang perlombaan sampai pertunjukan. Fenoma ini memberitahu kita bahwa pencak silat mengalami transformasi yang signifikan belakangan tahun ini. 

Disamping itu, masih banyak hal selain gerakan, jurus silat yang harus diketahui seorang pesilat. Saat ini, Sejarah dan arti dari pencak silat itu sendiri tidak banyak diketahui oleh pesilat, padahal seharusnya sebagai pesilat harus benar memahami arti dari pencak silat itu sendiri. Pertanyaan seperti bagaimana sejarah pencak silat, transformasinya dari masa ke masa dan peran Masyarakat terhadap pencak silat itu sendiri, harus bisa dijawab oleh seorang pesilat.

Dalam artikel kali ini, kita akan menjelajahi Sejarah asal muasal pencak silat, transformasinya dari masa ke masa dan peran Masyarakat itu sendiri, sehingga terlihatlah kekayaan budaya dan sejarah yang melingkupinya.

Definsi dan Sejarah Pencak Silat Di Indonesia

Pencak silat terdiri dari dua kata, yaitu pencak dan silat. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang teratur, sedangkan silat berarti Gerakan bela diri yang sempurna yang berasal dari rohani yang benar-benar suci. Menurut KBBI pencak silat adalah permainan (keahlian)dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan atau tanpa senjata. Definisi dari PB. IPSI yang dikutip dari buku Pencak Silat, Merentang Waktu (Yogyakarta : Yayasan Galang, 2000) yang dikarang oleh Alm. O'ong Maryono adalah : 

"Pencak adalah gerak bela-serang , yang teratur menurut sistem, waktu, tempat, dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara kesatria, tidak mau melukai perasaan. Jadi pencak lebih menunjuk pada segi lahiriah. Silat adalah gerak bela-serang yang erat hubungannya dengan rohani, sehingga menghidupsuburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia, langsung menyerah kepada Tuhan Yang Maha Esa".

Pencak silat diyakini sudah ada sejak zaman nenek moyang yang biasa digunakan untuk mempertahankan kehidupan atau kelompok mereka dari tantangan alam. Karena itu, mereka menciptakan gerakan bela diri yang sederhana dengan mengikuti beberapa gerakan hewan di sekitarnya, yang kemudian berkembang menggunakan senjata seperti parang, perisai dan tombak.

Asal muasal pencak silat tidak diketahui secara pasti darimana, hal ini disebabkan tiadanya catatan Sejarah mengenai pencak silat, karena tradisi silat pada zaman dahulu diwariskan secara lisan. Sejarah silat lebih banyak dikisahkan dengan cerita atau legenda dari setiap daerah ke daerah lain di Indonesia. Seperti cerita awal mula aliran silat Cimande yang mengisahkan seorang perempuan yang melihat perkelahian antara monyet dan harimau kemudian ia mengikuti gerakan hewan tersebut.

Kerajaan Sriwijaya dianggap sebagai asal muasal pencak silat dikarenakan pencak silat dipercaya telah dikuasai hampir oleh seluruh masyarakat Nusantara. Hal itu disebabkan karena pada saat itu kemampuan pencak silat sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kekuasaan atau wilayah agar tidak direbut kerajaan lain. Untuk itu para pendekar dijadikan tempat berlindung ditengah-tengah masyarakat. Selain itu, pencak silat dijadikan alat untuk mendekati keluarga Kerajaan, dan setiap pendekar memiliki alasan tersendiri. Beberapa alasan mengapa para pendekar mendekati keluarga Kerajaan agar mendapatkan kedudukan yang strategis, dan dengan itu pendekar mendapatkan kehormatan di pandangan keluarga Kerajaan dan Masyarakat.

Dikutip dari buku Ilmu Sosial Dasar (Bandung, Pustaka Setia, 2023:72) karangan Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si. bahwasanya perbedaan sosial disebabkan sikap hormat Masyarakat kepada seseorang tidak diukur dari kekayaan, tetapi kearifan lokal yang berlaku, misalnya orang yang muda yang kurang pengalaman menghormati orang lebih tua yang lebih berpengalaman, dan pendekar yang pandai akan dunia persilatan dihormati oleh Masyarakat yang awam akan dunia persilatan.

Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang

Perkembangan pencak silat pada masa kolonialisme dilarang keras oleh Pemerintah Belanda, hal itu dianggap wajar karena Belanda khawatir jika pencak silat dijadikan alat untuk melawan mereka. Pejuang kemerdekaan tidak tunduk begitu saja dengan aturan dari Belanda, mereka tetap berlatih pencak silat yang dilakukan secara diam-diam dengan membentuk perkumpulan rahasia agar tidak diketahui oleh Belanda. 

Disamping para pejuang kemerdekaan yang membuat perkumpulan rahasia, masih banyak perguruan pencak silat yang tumbuh secara diam-diam, bahkan Pondok Pesantren dan Gerakan Kepanduan Nasional memiliki peran penting dalam mengajarkan pencak silat, dikarenakan dua Lembaga itulah tempat para pejuang berlatih pencak silat, hingga suatu hari para pejuang dapat memupuk kekuatan untuk melawan penjajah.

Beberapa tokoh yang disebut sebagai 'Pendekar' pada masa kolonialisme seperti Cik Ditiro, Pangeran Dipenogoro, Fatahillah, dan Imam bonjol ditangkap oleh Belanda yang kemudian ditangkap dan diasingkan, walaupun begitu mereka tetap mengajarkan pencak silat ditempat dimana mereka diasingkan. Disamping itu, ternyata pencak silat masih diperbolehkan oleh Belanda ditempat dan keadaan tertentu saja, seperti upacara atau pertunjukan seni.

Pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dengan ditandatanganinya dokumen kapitulasi atau penyerahan wilayah Hindia Belanda kepada Jepang tanpa syarat. Sebab-sebab mengapa Belanda menyerah kepada Jepang adalah karena dalam waktu tiga bulan sejak Januari sampai Maret 1942, Jepang menguasai pulau Kalimantan, Sumatera, dan seluruh pulau Jawa hingga Batavia.

Pada zaman Pemerintahan Jepang, pencak silat justru didukung penuh perkembangannya demi politik Jepang yang sedang berjuang melawan sekutu. Seorang politikus dan ahli propaganda Kekaisaran Jepang Hitoshi Shimitzu bahkan mengusulkan untuk diadakan pemusatan tenaga aliran pencak silat di pulau Jawa yang diatur oleh pemerintahan di Jakarta.

Bahkan di Jakarta pada saat itu, para Pembina silat telah membuat olahraga berdasarkan pencak silat yang diusulkan untuk dijadikan senam pagi disetiap sekolah, tetapi usulan tersebut ditolak oleh Shimitsu karena dia khawatir itu akan menggeser senam Thayso, Jepang.

Awal Transformasi Silat Modern Pasca Kemerdekaan

Setelah Indonesia Merdeka, Belanda masih berusaha untuk menguasai Indonesia dengan modus untuk membawa Kembali tentara sekutu yang tertawan. Puncaknya ialah pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya, yang banyak menampilkan para pendekar dari Jawa seperti dari Pondok Pesantren Tebu Ireng, Gontor, dan Jamsaren.

Pada tahun 1948 tepatnya tanggal 18 Mei di Surakarta (menjelang PON 1) para pendekar berkumpul dan membentuk Organsasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPPSI).

Dilansir dari pbipsi.com adapun para pendiri IPSI adalah :

1. Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro, Gubernur Jawa Tengah

2. Soeratno Sastroamidjojo, Sekretaris Pusat Kebudayaan Kedu

3. R. Marijoen Soedirohadiprodjo dari Setia Hati Organisasi

4. Dr. Sahar dari Silat Sumatera

5. Soeria Atmadja dari Pencak Jawa Barat

6. Soeljohadikoesoemo dari Setia Hati Madiun

7. Rachmad Soeronegoro dari Setia Hati Madiun

8. Moenadji dari Setia Hati Solo

9. Roeslan dari Setia Hati Kediri

10. Roesdi Imam Soedjono dari Setia Hati Kediri

11. S. Prodjosoemitro, Ketua PORI Bagian Pencak

12. Mohamad Djoemali dari Yogyakarta

13. Margono dari Setia Hati Yogyakarta

14. Soemali Prawiro Soedirdjo dari Persatuan Olahraga Republik Indonesia

15. Karnandi dari Kementerian Pembangunan dan Pemuda

16. Ali Marsaban dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ketua pertama IPSI adalah Wongsonegoro. Kemudian pada tahun 1950 di Kongres 1 IPPSI Yoyakarta salah satunya adalah mengubah nama IPPSI menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonnesia) yang dimana tujuan dari perubahan ini untuk menggalang kembali semangat berbangsa Indonesia untuk Pembangunan. . lalu di tahun yang sama IPSI telah bergabung dengan PORI (Persatuan Olahraga Indonesia) sebuah induk organisasi olahraga.

Setelah terbentuknya organisasi, IPSI langsung mengkonsilidasikan dengan perguruan lain di Indonesia untuk pemantapan program sehingga pencak silat dapat juga dipakai untuk olahraga, maka dibuatlah peraturan-peraturan. Setelah dibuatnya peraturan, maka secara resmi IPSI mengikuti PON VIII tahun 1973 di Jakarta dan diikuti sekitar 15 daerah.

Setelah Wongsonegoro mundur, ketua IPSI masa khidmat 1973-1977 dipimpin oleh Tjokropranolo (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Pada periode ini, pencak silat dikembangkan dengan mengadakan seminar pencak silat pertama di Tugu Kujang Bogor (1973).

Di tahun itu juga, 10 perguruan yang pertama kali bergabung dengan IPSI berperan untuk menyatukan masyarakat pencak silat yang awal terpecah belah dapat Kembali Bersatu dibawah satu induk organisasi. Untuk selajutnya Bapak Tjokropranolo menegaskan bahwa 10 Perguruan Silat tersebutlah yang telah berhasil bukan sekedar menyusun bahkan juga melaksanakan program-program IPSI secara konsisten dan berkesinambungan.

Adapun 10 perguruan tersebut (atau sering disebut 10 Perguruan Historis) adalah :

1.Tapak Suci,

2.KPS Nusantara,

3.Kelatnas Perisai Diri,

4.Phasadja Mataram,

5.Perpi Harimurti,

6.Perisai Putih,

7.Putera Betawi,

8.Persaudaraan Setia Hati Winongo,

9.Persaudaraan Setia Hati Terate,

10.Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI).

Salah satu pendiri KPS Nusantara Moch. Hadimulyo (sumber:kpsnusantara.com)
Salah satu pendiri KPS Nusantara Moch. Hadimulyo (sumber:kpsnusantara.com)

Hingga kini berdasarkan AD/ART IPSI hasil Munas tahun 2016, terdapat 16 perguruan pencak silat yang terdaftar sebagai anggota IPSI Pusat, yang terdiri dari 10 anggota khusus perguruan historis dan 6 anggota biasa perguruan besar yaitu :

1. Persaudaraan Setia Hati

2. Persaudaraan Setia Hati Terate

3. Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri

4. Perguruan Silat Nasional Perisai Putih

5. Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah

6. Perguruan Pencak Silat Phashadja Mataram

7. Perguruan Pencak Indonesia Harimurti

8. Persatuan Pencak Silat Indonesia

9. Persatuan Pencak Silat Putra Betawi

10. Perguruan Silat Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPS Nusantara)

11. Perguruan Pencak Silat Bela Diri Tangan Kosong Merpati Putih

12. Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia

13. Perguruan Silat Nasional ASAD (Persinas ASAD)

14. Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia

15. Lembaga Pengembangan Ilmu Terapi Tenaga Dalam Kalimasada

16. Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa

Prabowo Subianto sebagai Ketum PB IPSI Periode 2021-2025 (sumber:detikcom)
Prabowo Subianto sebagai Ketum PB IPSI Periode 2021-2025 (sumber:detikcom)

Pada periode Tjokropranolo perkembangan silat tidak hanya di Indonesia saja, tetapi merambah ke negara-negara lain seperti Amerika, Belanda, Jerman, dan Australia. 

Pada tanggal 7-11 Maret 1980 di Jakarta dipimpin oleh Ketua Umum IPSI bapak H. Eddy mendirikan Federasi Internasional Pencak Silat yang dinamakan PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat antara Bangsa). Selanjutnya Presiden PERSILAT I adalah bapak H. Eddy Marzuki Nalapraya yang menjabat dari 2002 sampai 2009.

Dengan adanya PERSILAT maka perkembangan pencak silat lambat laun sampai ke beberapa negara lain. Pada tahun 1982 di Jakarta, diadakannya Invitasi Pencak Silat Internasional I yaitu Kejuaraan Tingkat Internasional yang dikuti oleh negara Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman Barat, Amerika, Australia, dan Indonesia. Dengan adanya perkembangan ini, maka bisa dianggap Ikatan Pencak Silat Indonesia berperan untuk mempengaruhi globalisasi budaya di dunia dalam dan juga dapat bekerja sama bekerja sama dengan negara lain dalam cabang olahraga.

Dikutip dari Ilmu Sosial Dasar (Bandung, Pustaka Setia, 2023:57) karangan Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si. yaitu pengelompokan masyarakat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengelompokan sosial yang kecil dan pengelompokan sosial yang besar yang didasarkan atas kepentingan. Pada kelompok sosial yang besar, hubungan antarmanusia tidak selamanya mudah dan berjalan secara langsung, misalnya negara. Hubungan tersebut dilakukan atas dasar kepentingan, seperti kelompok politik, kepentingan ekonomi, dan kepentingan kerja sama atas negara. Oleh karena itu,, prinsip yang paling menetukan dalam kelompok sosial yang besar adalah hubungan kerja sama dengan kepentingan yang sama, misalnya kerja sama internasional dalam bidang ekonomi global dengan tujuan menangulangi krisis ekonomi dan moneter.

Perkembangan pencak silat telah melaksanakan 14 kali kejuaraan dunia dari tahun 1982 hingga 2008, lalu ditahun 1992 dan seterusnya nama Invitasi Pencak Silat diganti dengan Kejuaraan Dunia Pencak Silat. Saat ini PERSILAT telah berhasil menghimpun 46 negara anggota yang tersebar di kawasan Asia, Eropa, Autralia dan Oceania, Timur Tengah dan Afrika, serta Amerika (Oyong Karmayuda, 2001: 26).

Pada tanggal 6-10 Juli 1985 di Indonesia, diadakannya Sidang Umum PERSILAT I yang menetapkan bapak Eddy M. Nalapraya dari Indonesia sebagai presiden PERSILAT. Setelah itu, PERSILAT dibawah presiden bapak Eddy M. Nalapraya merintis pencak silat agar bisa masuk ke event bergengsi yaitu Sea Games dan terus membina negara-negara Asia Tenggara untuk ikut bergabung dengan PERSILAT dan mendukung pencak silat sebagai olahraga resmi yang dapat di ikutsertakan dalam Sea Games.

Pada tahun 1987 untuk pertama kalinya pencak silat mengikuti Sea Games XIV di Jakarta dan diikuti oleh beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Indonesia sebagai tuan rumah. Hingga saat ini, pencak silat telah dipertandingkan sebanyak delapan kali (terakhir tahun 2001).

Peran Masyarakat Terhadap Pencak Silat

Masyarakat tentu memiliki peran yang sangat fundamental dalam pelestarian budaya yang sudah diwariskan berabad-abad oleh nenek moyang seperti pencak silat. Peran masyarakat dalam pelestarian melindungi suatu budaya seperti harus memiliki kemampuan untuk memperlihatkan suatu keragaman seni atau setidaknya dapat mengetahui Sejarah dari suatu budaya yang berada di daerahnya sendiri.

Tokoh Adat atau Tokoh Masyarakat juga memilik peran yang tidak jauh berbeda dengan masyarakatnya. Adapun peran Tokoh Masyarakat dalam melestarikan suatu budaya bisa dengan memiliki pemahaman tentang sejarah suatu budaya, perkembangan dan kemunduran budaya yang ada di dalam Masyarakat tersebut. Adapun untuk para generasi penerus (seperti anak-anak dan remaja) memiliki tanggung jawab untuk melestarikan suatu budaya seperti pencak silat, yaitu dengan menguasai, memahami, dan mengetahui aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

Dikutip dari buku Ilmu Sosial Dasar (Bandung, Pustaka Setia, 2023:42) yang ditulis oleh Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si. menyebutkan bahwa kebudayaan local yang positif harus dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah dan dijaga oleh ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini karena pelestarian budaya merupakan revitalisasi budaya dengan membangkitkan kreativitas kebudayaan. Revitalisasi kebudayaan sebagai Upaya yang terencana, berkesinambungan, dan diniati agar nilai-nilai budaya dipahami oleh para pemiliknya, dan membangkitkan wujud kreativitas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Hal ini berarti setiap masyarakat, tokoh masyarakat, dan para generasi penerus memiliki peran yang ama penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya yang mereka miliki, dikarenakan setiap kebudayaan memiliki nilai-nilainya tersendiri yang berfungsi sebagai patokan suatu perbuatan dan tingkah laku seseorang. Dan dalam bukunya Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si. yang berjudul Ilmu Sosial Dasar (Bandung, Pustaka Setia, 2023:31) bahwa nilai mengidentifikasi kebaikan dan keburukan, kebolehan dan keterlarangan. Nilai yang dijadikan sebagai rujukan kehidupandan tingkah laku manusia yang berasal dari ajaran agama, adat, dan ketentuan perundangan yang berlaku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun