Mohon tunggu...
Imam Santoso
Imam Santoso Mohon Tunggu... -

khittah manusia untuk ibadah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai ‘ People Power ‘ ala Pendukung Prabowo

7 Agustus 2014   22:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407400366808372712

[caption id="attachment_351621" align="aligncenter" width="546" caption="Realita people power (sumber :kompas.com)"][/caption]

Kekalahan Prabowo-Hatta di MK mulai mendekati kenyataan.Petitum Prabowo yang di bacakan di MK masih terlalu sulit untuk di buktikan dalam kenyataan. Pemakaian kata-kata yang bersayap juga menjadi masalah yang memang secara garis besar sulit dimengerti substansinya. Pemakaian kata yang tidak bermakna tunggal memang kerap menjadikan multi tafsir yang akhirnya menjadikan permasalahan yang dimakksudkan lebih cenderung sebatas dugaan. Inilah yang menyebabkan MK akan kesulitan (baca : menolak) dalam menjawab petitum Prabowo. Meskipun kubu Prabowo Hatta diberikan kesempatan untuk memperbaiki berkas petitum dalam kurun waktu 1 x 24 jam , rasanya takkan merubah “rasa” dari isi menjadi lebih kompleks dan faktual . Karena pada dasarnya bukti-bukti yang di ajukan ,tidak memenuhi syarat untuk menjadi penguat tuntutan dan mengubah hasil pilpres secara signifikan.

Dan sepertinya kubu pendukung Prabowo Hatta akan menjalankanNEXT PLAN, yakni PEOPLE POWER!

Para pendukung Prabowo Hatta, sudah jauh hari mempersiapkan langkah ini , berikut kutipannya :

Eggi Sujana ;

“….Data-data lengkapsemuanya, terstruktur ,sistimatis dan masif atau TSM itu lho ,Tetapi dikalahkan jugagetu lho, hanya karena hal-hal yang gak penting , yang nggak substansial Jadi rasa keadilan nggak ada, Maka untuk itu saya nggak akan berperan sebgai advokat dalam konteks people power. Tetapi sebagai aktivis Karena secara jalur hukum yang bener kita dipatahkan terus, rasa keadilan kita terganggu. Maka rakyat Insya Allah bisa saya kerahkandalam konteks people power…..”

selengkapnya

Dr. Nurcahaya Tandang, S.IP, SH, M.Si
Caleg PARTAI GERINDRA Dapil Banten III

Nurcahaya juga menyerukan agar pendukung Prabowo-Hatta melakukan peradilan jalanan. "Jangan salah kalau kita melakukan peradilan jalanan. People power,"

Selain itu, Nurcahaya juga menyebut orang yang memasang spanduk Joko Widodo sebagai presiden merupakan tindakan makar. "Yang memasang spanduk tersebut adalah makar," tutur Nurcahaya.

sumber

Berbicara masalah people power, menjadi menarik saat kita pertanyakan kembaliapakah people power ini sudah memenuhi syarat sebagai bentukkehendak rakyat. Dengan subtansinya adalah mendapatkan legitimasi rakyat, karena rakyatlah yang menjadi parameter sebuah gerakan yang dinamakan people power ini.

Beberapa unsur mungkin bisa di jadikan gambaran , diantaranya:

UNSUR KEMURNIAN

Gerakan people power itu adalah bentuk ketidakpuasan masyarakat dengan tujuan yang jelas ,mereka tahu dan memahami secara persis apa yang mereka tolak.

Dalam kontekspeople power ala pendukung Prabowo Hatta, banyak hal yang terkesan retorika dan di paksakan . Berbagai kecurangan yang dimaksudkan juga tidak dapat dibuktikan secara jelas. Bahkan aksi massa yang menghadiri sidang pertama di MK pun tak lepas dari iming-iming uang yang diberikan para koordinator massa di tiap wilayah.

Lalu dimana unsur rasa ketidakadilan yang dimaksudkan ?  Jikalau  tujuan turun ke jalan sudah berkaitan dengan uang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun