Mohon tunggu...
Isa Multazam Noor
Isa Multazam Noor Mohon Tunggu... Dokter - PsycTelston

Psikiater anak di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Grogol Jakarta Barat Kepala Instalasi Diklat Litbang RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Grogol Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Berkepanjangan: Depresi Terselubung Mengintai yang Berujung Disfungsi Seksual

18 Maret 2021   08:40 Diperbarui: 18 Maret 2021   08:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tepatnya sudah 1 tahun kondisi pandemi ini berlangsung. Keadaan epidemi COVID-19 yang menyebar secara luas di seluruh dunia tentu menjadi tekanan bagi individu yang tinggal di masyarakat. Pembatasan fisik berskala besar dalam interaksi sosial tentu memiliki dampak psikologis tersendiri bagi individu sebagai makhluk sosial. Apalagi pandemi ini tampak masih terus berlangsung dan belum tahu kapan berakhirnya. Pandemi berkepanjangan dapat menjadi sumber stress kronis, baik pada individu sehat maupun penyintas dari COVID-19. Hal tersebut berkaitan dengan memori traumatik dari COVID-19 yang kemudian berujung pada depresi terselubung.

Depresi terselubung yang disebut dalam beberapa literatur kesehatan sebagai "Masked Depression" adalah keluhan fisik berulang yang tidak dapat di-identifikasikan penyebab organiknya. Faktor psikologis seperti stress berkepanjangan diasumsikan menjadi penyebab utama dari depresi terselubung. Berdasarkan pengalaman praktek di rumah sakit umum selama pandemi ini, penulis menjumpai bahwa peningkatan kasus berupa tekanan kejiwaan terkait COVID-19 yang melatari rujukan keluhan fisik tidak khas ke poliklinik psikiatri

Angka kejadian depresi terselubung menyumbang 6 -- 7% dari diagnosis gangguan depresi. Sebuah penelitian melaporkan prevalensi gejala somatik atau berbagai keluhan fisik yang tinggi diantara pasien dengan depresi terselubung. Gejala somatik yang djumpai adalah sebagai berikut: nyeri kronis (44%), kurangnya konsentrasi (31%), dan masalah disfungsi seksual. Penelitian menunjukkan sebanyak 62,5% dari pasien depresi dengan gejala ringan sampai sedang alami masalah disfungsi seksual.

Gambaran nyeri umum meliputi: sakit kepala, sakit punggung, dan nyeri otot. Sedangkan keluhan somatik lain berupa: penurunan nafsu makan dan libido, kurangnya energi, sulit tidur, pusing, rasa berdebar, sesak dan gangguan saluran pencernaan. Dalam praktek dokter sehari-hari, gejala somatik tersebut sering diartikan sebagai penyakit fisik daripada sebagai sebuah entitas depresi yang utuh. Selain itu, pasien juga lebih nyaman di diagnosis sebagai alami penyakit fisik atas rangkaian keluhan somatik yang disampaikan, walaupun sebenarnya erat dengan kondisi psikologisnya.

Literatur mendefinisikan disfungsi seksual sebagai sebuah kondisi dimana kehilangan kemampuan dalam fungsi seksual, seperti: disfungsi ereksi dan masalah orgasme. Terkait dengan masalah disfungsi seksual, studi menunjukkan bahwa 72% pasien dengan depresi memiliki keluhan kehilangan minat terhadap aktivitas seksual. Temuan tersebut menunjukkan data bahwa disfungsi seksual merupakan indikator dari depresi terselubung. Kaitan antara depresi dan disfungsi seksual ini diperantarai tentunya oleh peranan otak sebagai pengendali dari kedua kondisi tersebut, yaitu pikiran dan fisik.

Dengan demkian, seyogyanya kita perlu mengenali tanda-tanda dari depresi terselubung di masa pandemi yang tampak berkepanjangan ini. Dengan demikian, dapat terhindar dari kondisi yang terburuk yaitu kehilangan hasrat, dorongan dan kemampuan dalam melakukan hubungan seksual. Sebagai catatan, jangan malu untuk datang kepada professional kesehatan jiwa untuk meminta bantuan dalam memperbaiki kondisi kejiwaan terkait pandemi COVID-19 ini.   

Referensi:

  • Thakurdesai A; Sawant N. A prospective study on sexual dysfunctions in depressed male and the response to treatment. Indian Journal of Psychiatry. Wolters Kluwer -- Medknow Publications.
  • Shetty P; Mane A; and Uchit G. Understanding masked depression: A clinical scenario. Indian Journal of Psychiatry. Wolters Kluwer -- Medknow Publications.

Penulis: dr Isa Multazam Noor, MSc, SpKJ(K) -- Psikiater Anak dan Dokdiknis FK YARSI Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun