Mohon tunggu...
Isa BellaMulia
Isa BellaMulia Mohon Tunggu... Jurnalis - maha siswa Tadris Matematika IAINJeber

suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modernisasi Islam Nusantara

9 April 2020   06:24 Diperbarui: 9 April 2020   06:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum pembacaku yang budiman ^_^

Alhamdulillah masih bisa produktif hingga hari ini, okay kita akan melanjutkan pembahasa mengenai Islam Nusantara yang kali ini akan membahasa tentang Modernisasi dan Islam Nusantara. Namun sebelum lanjut membaca saya sarankan pembacaku yang budiman silahkan kalian ambil cemilan dan minuman, biar semakin menyenangkan membacanya. Sip lanjut yah..

Islam
Islam adalah agama yang sudah begitu sempurna mengatur setiap sendi kehidupan kita, segala sikap, aturan, batasan hingga moralitas tak luput dari sorotan. Lalu bagaimana sikap kita dengan kesempurnaan ini? Tentusaja kita wajib meyakini kebenarannya. 

Dalam Islam ada yang namanya syari'at, syari'at ini bertujuan tidak lain adalah untuk memperkenalkan hamba kepada tuhannya yaitu Allah SWT, menyeru untuk beribadah semata karena Allah, dan menjadi pengingat bahwa nanti kita akan kembali kepada-NYa. Nah bagi yang ingin tahu apa itu Islam Nusantara silahkan baca tulisan-tulisan saya sebelumnya mengenai Apasih Islam Nusantara? dan bagaimana karakteristik Islam Nusantara?  

Modernisasi
Modernisasi merupakan suatu perubahan sosial yang bertujuan menyesuaikan dengan keadaan zaman. Sebagian menyebutkan bahwa istilah modernisasi sama dengan westernisasi dengan alasan karena memang kemajuan dan penemuan-penemuan teknologi berasal dari barat. 

Menurut kajian dan penelitian yang sudah ada modernisasi ini berdampak positif sekaligus berdampak negatif. Menurut prof. Din Syamsudin modernisasi ini akan berdampak pada terkikisnya tradisi nusanta yang bernuansa Islam, sedangkan prof. komarudin Hidayat mengatakan bahwa modernisasi memanglah di perlukan untuk menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Dengan polemic tersebut ada 3 golongan yang menyikapi modernisasi tersebut:

1. Golongan penolak modernisasi
2. Golongan penerima modernisasi
3. Golongan penerima modernisasi dengan proses penyaringan terlebih dahulu.

Beberapa ahli telah merumuskan dan menarik jalan tengan terhadap bagaimana kita menyikapi modernisasi yang pada intinya menganjurkan kita untuk lebih bijak dengan dengan cara mempertahankan nilai-nilai lama yang baik, dan menerima nilai-nilai baru yang lebih baik.

Lalu disini Islam Nusantara hadir  menjadi benteng kita untuk tetap mempertahankan jati diri kita, identitas keagamaan kita namun bukan berarti menutup diri dari perubahan zaman.

Begitulah hasil resume saya mengenai Modernisasi dan Islam Nusantara, terimakasih masih membaca blog saya, semoga bermanfaat ^_^
Wassalamualaikum..

Sumber : 

https://youtu.be/nOqYjpORbBc

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun