Mohon tunggu...
Maria Isabela
Maria Isabela Mohon Tunggu... Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru Kunci Dalam Pendidikan Anak Tunanetra

5 Oktober 2025   23:28 Diperbarui: 5 Oktober 2025   23:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru mendampingi anak tunanetra belajar Braille (sumber Ilustrasi: Pexels/Yan Krukov)

Bagi siswa reguler, perubahan posisi meja mungkin hal kecil. Namun bagi anak tunanetra, hal itu bisa membuat mereka tersandung atau bingung mencari arah. Karena itu, guru sebaiknya menjaga tata letak kelas tetap sama dan memberi tanda sederhana, seperti pita kain atau karpet kecil di jalur yang sering dilalui.

4. Menjadi Penopang Sosial dan Emosional

Guru bisa membantu anak tunanetra dengan memberi mereka kesempatan berbicara di kelas, memuji usaha kecil yang mereka lakukan, atau sekadar mendengarkan saat mereka butuh bercerita. Dukungan seperti ini dapat membuat mereka merasa dihargai dan diterima.

5. Menilai dengan Cara yang Adil

Penilaian bagi anak tunanetra jangan dengan memberikan keringanan, tetapi menyesuaikan cara agar anak tunanetra bisa menunjukkan kemampuannya sendiri. Misalnya, ujian bisa dilakukan secara lisan, menggunakan kertas Braille, atau diberi waktu tambahan sehingga nilai yang diperoleh mencerminkan kemampuan mereka sendiri, bukan karena keterbatasan penglihatan

6. Menjalin Kerja Sama dengan Orang Tua dan Profesional

Dukungan dari guru, orang tua, dan terapis sangat penting. Guru berperan membantu anak tunanetra menyesuaikan diri di kelas, dan memahami materi dengan cara yang sesuai. Misalnya, ketika anak kesulitan membaca Braille, guru dapat berdiskusi dengan terapis untuk menentukan metode latihan yang tepat. Setelah itu, orang tua diberi arahan agar bisa membantu anaknya berlatih di rumah dengan cara yang sama. Dengan begitu, proses belajar anak bisa berjalan selaras antara sekolah dengan di rumah.

Penutup

Dengan peran guru yang aktif, sabar, dan peka terhadap kebutuhan anak tunanetra, proses belajar tidak lagi menjadi hambatan, tetapi jembatan menuju kemandirian dan kepercayaan diri. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membuka jalan agar setiap anak dapat berkembang sesuai potensinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun