Mohon tunggu...
Isa Alamsyah
Isa Alamsyah Mohon Tunggu... -

Penulis lebih dari 50 buku motivasi, bisnis, dan kesehatan. \r\n\r\nMenulis agar ide tidak terkubur bersama jasad ketika waktunya tiba.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mau Menabung? Pikir Lagi! (Think Dinar!)

30 Januari 2011   20:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar lagu menabung kan?


Bing beng bang yuk kita ke bank.
Bang bing bung yuk kita nabung
Tang ting Tung hei, jangan dihitung
Tiap bulan tahu-tahu dapat untung


Lagu ini dibuat untuk merangsang anak-anak untuk gemar menabung. Tentu saja tidak ada yang salah dengan menabung, hanya saja jika menabung diindentikan dengan menyimpan uang di bank, pada kenyataannya saat ini tidak tepat lagi dikatakan akan beruntung.

Mendefinisikan ulang arti kata beruntung
Banyak yang menganggap untung berarti kita mendapatkan uang lebih.
Misalnya Anda menabung Rp 1.500.000 lalu tahun depan jadi Rp1.530.000 maka kita mendapat untung sebesar Rp 30.000.
Apakah benar demikian? Mari kita hitung secara bijak.
Kalau misalnya, dengan uang Rp 1.500.000 ini sekarang kita bisa beli beras 10 karung,
lalu tahun depan dengan Rp 1.530.000 kita hanya bisa beli 8 karung beras yang sama,
artinya kita untung atau rugi? Artinya kita rugi 2 karung beras.
Nah kesalahan umum kita adalah mengira mendapat untung karena nilai nominal
(nilai hitungan kita bertambah), padahal keuntungan harusnya dihitung dari daya belinya.
Setiap tahun terjadi inflasi (penurunan nilai uang) rata-rata 10% sedangkan
bunga bank pertahun rata-rata 5 persen, artinya kalau kita menabung di bank setiap tahun sebenarnya daya beli kita turun 5% sekalipun nominalnya naik 5%. Berarti kita rugi karena
daya beli uang kita merosot setiap tahun kalau ditabung dalam bentuk uang.


Uang kita bisa hilang kalau ditabung
Kalau fakta di atas cukup menyakitkan, fakta berikut ini lebih menyakitkan lagi.
Tidak hanya nilai uang kita berkurang, pada nilai tertentu uang kita yang ditabung di bank bahkan bisa hilang dalam arti sesungguhnya.
Setelah krisis moneter 1998, bank-bank di negeri ini menambah pundi penghasilan utamanya dari fee based income (biaya administrasi).
Dulu bank mengandalkan penghasilan dari bunga atas kredit (pinjaman) yang mereka berikan, kini selain penghasilan dari bunga kredit, bank memaksimalkan pendapatan dari pengelolaan rekening, serta jasa transfer yang bisa dikutip langsung dari nasabah.
Pada saldo tertentu, tabungan kita di bank tidak menghasilkan apa-apa. Bagi hasilnya nol.
Saat ini, pada banyak bank, jika saldo dibawah Rp 1 juta maka bunganya nol. Artinya jika kita menyimpan Rp 500 ribu di bank, lalu kita diamkan, maka 4tahun ke depan uang kita akan menjadi nol. Kenapa? Karena tiap bulan kita dikenakan biaya administrasi Rp 10.000/ bulan dan tidak ada bunga. Jadi sudah tidak tepat lagi kalau dikatakan menabung di bank menguntungkan.



Rubah paradigma kita terhadap konsep menabung dan untung
Untuk keselamatan masa depan kita dan anak-anak kita, kita harus mengubah konsep tentang menabung dan beruntung.
Pertama, menabung harus untung dalam arti hakiki (daya beli meningkat)
Kedua, menabung tidak harus uang.

Ketiga, menabung tidak harus di bank.

Lalu bagaimana konsep menabung yang aman dan menguntungkan?



Solusi finansial dari Islam
Sebagaimana konsep Islam sendiri Rahmatan lil alamin (kesejahteraan bagi sekalian alam - umat manusia dan alam semesta), maka Islam juga menawarkan konsep menabung yang memenuhi seluruh kriteria di atas.
Jawabannya adalah dinar emas.
Sejarah membuktikan sejak jaman Rasulullah (abad 7) sampai sekarang (abad 21) satu dinar cukup untuk membeli kambing.
Sekarang bandingkan jika kita menabung dengan dinar emas.
Setiap tahun emas naik rata-rata 20%, jadi kalau misalnya uang Rp 1.500.000 tersebut tidak kita tabung ke bank tapi kita memilih untuk membeli 1 dinar emas senilai Rp 1.500.000 maka besar kemungkinan tahun depan harga 1 dinar emas akan bernilai Rp 1.800.000 dan mempunyai daya beli yang sama atau bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Bahkan dari data statistik terbukti, biaya biaya pergi haji terus menurun dengan hitungan dinar, bila tahun 2000 ONH biasa setara 70 dinar; tahun 2009 setara 20 dinar; maka dalam lima - enam tahun kedepan (2015) ONH biasa dapat diprediksikan berdasarkan statistik hanya akan memerlukan 10 dinar saja.
Nah kembali pada pertanyaan pertama,
Anda mau mencari uang atau mencari untung?
Anda ingin mendapat nominal pada uang kertas yang terlihat sedikit lebih banyak atau
1 dinar yang terlihat nominalnya sama tapi daya belinya semakin lama semakin tinggi?
Jika anda punya kebijakan finansisial Anda tentu tahu jawabannya.


Fakta di atas cukup menyentak orang yang mempunyai paradima finansial yang umum.
Data tersebut bisa Anda temukan pada 3 -4 halaman buku "Think Dinar!"karya Endy J. Kurniawan.
Bayangkan betapa banyak hal baru yang akan Anda temukan di buku setebal 320 halaman ini. Anda akan banyak tersentak membacanya.
Penyusunan buku ini langsung di coaching oleh Isa Alamsyah dan Asma Nadia, sehingga penyajiannya sangat menguras emosi dan daya pikir Anda, membenturkan logika yang selama ini Anda percaya. Memaparkan data-data yang tidak banyak Anda ketahui.
Saya yakin, Anda akan terkaget-kaget melihat betapa banyak fakta yang tidak Anda ketahui selama ini tentang finansial yang diungkap dalam buku "Think Dinar"
Dan yang lebih penting lagi, buku ini akan mengubah cara pandang masa depan finansial Anda, insya Allah, di jamin.
"Kaya hari ini, super kaya di masa depan:" itu motto buku ini.


Buku ini juga dirancang sedemikian rupa agar mudah dimengerti.
Ini yang membedakan buku ini dengan buku-buku dinar yang saat ini sudah beredar di pasaran.
Anda tidak perlu menjadi sarjana ekonomi untuk mengerti buku ini.
Anda juga tidak perlu jadi ustadz untuk percaya pada konsep dinar.
Buku ini bisa dibaca ibu rumah tangga, anak SMA, atau siapa saja yang ingin mempunyai masa depan lebih baik.
Bahasanya mudah, logikanya mudah dicerna, aplikasinya mudah diterapkan.
Buku yang mengajak Anda sejahtera di dunia, dan akhirat.


Think Dinar on Radio Smart FM Radio Senin 31 Januari 2011 pukul 13.00
Jika ingin mendengar lebih detail tentang dinar, penulis "Think Dinar!" Endy J. Kurniawan akan hadir dalam bedah buku bersama Smart FM hari ini Senin 31 Januari 2011 pada jam 13.00 - 14.00.
Siaran direly langsung ke website smart fm jadi bisa didengarkan via internet alamat www.radiosmartfm.com atau www.smartfm.co.id atauwww.facebook.com/radiosmartfm
Untuk mendengarkan di radio bisa stay tune di: Jakarta : Smart FM, 95.9 FM, Semarang: Smart FM, 93.4 FM, Surabaya : Smart FM, 88.9 FM, Solo : Metta FM, 104.7 FM, Cirebon: Citra FM, 100 FM, Tasikmalaya : Key Love FM, 107.3 FM, Padang : Pro News FM, 90 FM, Palembang: Smart FM, 101.8 FM, Medan : Smart FM, 101.8 FM, Pekan Baru : Smart FM, 99.5 FM,Banjarmasin : Smart FM, 101.1 FM, Balikpapan : Smart FM, 97.8 FM, Samarinda: Borneo FM, Palangka Raya : Evella FM, 96.7 FM, Makassar: Smart FM, 101.1 FM, Manado: Smart FM, 101.2 FM


Think Dinar Workshop Package
Komunitas Bisa!, Asma Nadia dan Think Dinar akan bekerja sama menyelenggarakan workshop satu hari yang memadukan "Konsep Sakinah Bersamamu, No Excuse! dan Think Dinar"
Konsepnya adalah workshop "Membangun Keluarga Sakinah dan Sejahtera"
Pukul 09.00 - 11.00
Penerapan spirit No Excuse! dalan keluarga sakinah.
Bagaimana menerapkan budaya No Excuse! sehingga ayah bunda, suami istri dan anak -anak bisa melejitkan potensi terbaiknya baik secara individual, akademis, finansial, dan mental.
Pukul 11.00 - 13.00
Bagaimana menciptakan momen sakinah dengan segala potensi yang ada.
Bagaimana menyikapa segala ketidaksempurnaan secara sempurna.
Pukul 14.00 - 16.00
Bagaimana menyiapkan masa depan finansial anak dengan menggunakan konsep dinar.
Bagaimana membuat dinar menjadi lebih efektif dari deposito, saham, asuransi dan alternatif lainnya.
Bagaimana trik mengoptimaslkan investasi dinar.
Dengan workshop ini diharapakan keluarga menjadi sakinah (bahagia) dan sejahtera (berdaya).
Sejahtera di dunia selamat di akhirat.
16.30 - 1700 Konklusi


Untuk pemesanan buku "Think Dinar" dan keikutsertaan di workshop,
silakan hub Roonie di 081282210742

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun