Mohon tunggu...
Isa abdulmuhlis
Isa abdulmuhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - isa abdul muhlis

saya isa abdul muhlis jurusan komunikasi penyiaran islam uin sgd bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Critical Review terhadap Tema Intuisi dan Masalah Relativitas Akhlak dalam.Bingkai Pancasila

3 Maret 2021   06:35 Diperbarui: 3 Maret 2021   06:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Critical Review dari materi LK II HMI Cabang Surabaya KoorkomSA dengan tema "Intuisi dan masalah relativitas akhlak dalam bingkai pancasila "Ada beberapa kata kunci dalam materi ini yaitu: Intuisi dan Masalah Relativitas Akhlak dalam bingkai pancasila.

Pemateri Menjelaskan bahwa relativitas akhlak bukan merupakan kebenaran yang mutlak, namun sebuah sikap jiwa kedalam yang menuntut pernyataan diluar bagi yang tidak meyakininya, sehingga pengakuan kebenaran terhadap sesuatu sangat bergantung pada situasi dan kondisi yang mengitarinya.

Kebenaran yang dimaksud ada 5 jenis yaitu:

a. Kebenaran yang sesuai fakta (korespondensi)

b. Kebenaran sesuai pernyataan sebelumya (koherensi)

c. Kebenaran sesuai kemanfaatan (pragmatis)

d. Kebenaran sesuai otoritas keilmuan (performatif)

e. Kebenaran sesuai dengan kesepakatan (konsensus). 

Penulis mencoba menganalisi tentang pendidikan Akhlak sejak dini yaitu penanaman Nilai-Nilai pancasila sebagai palsafah bangsa perlu di implemeentasikan untuk membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun. Pancasila merupakan refleksi kritis dan  rasional  sebagai  dasar  negara  dan  kenyataan  budaya  bangsa,  dengan  tujuan  untuk mendapatkan  pokok-pokok  pengertiannya  secara  mendasar  dan  menyeluruh. Pancasila sebagai  ideologi  baik  dalam  pengertian  ideologi  negara  atau  ideologi  bangsa  masih dipertahankan.

Namun,  seiring  kesalahan  tafsir  bahwa  Pancasila  dipergunakan  untuk memperkuat  otoritarianisme  negara.  Salah  satu  ciri  kekuasaan  yang  otoriter  di  manapun adalah  selalu  menganggap ideologi  sebagai  maha penting  yang  berhubungan erat  dengan stabilitas  atau  kohesisosial.Tetapi  asumsi  bahwa  usaha menyeragamkan  ideologi  penting demi  menciptakan  stabilitas  dan  memperkuat  kohesi  masyarakat  adalah  menyesatkan Bagaimanapun sejarah telah mencatat.

Daptar pustaka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun