Mohon tunggu...
irwas abdullah
irwas abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa

Saya seorang guru, disamping itu juga saya sering mengisi acara pengajian dan berceramah di majelis-majelis ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi Antarmateri Modul 1.4 Penerapan Budaya Positif pada SMPN 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa

26 Agustus 2022   06:11 Diperbarui: 26 Agustus 2022   07:02 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama :  IRWAS, S.Ag,., M. Pd.

Latar Belakang

EB. Taylor (1871) kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya merupakan karya seni yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu budaya di Sulawesi Selatan yang diwariskan itu, dikenal dengan budaya tabe'.

Kata tabe tersebut diartikan sebagai gerakan tangan kanan turun kebawah mengarah ketanah dan badan agak sedikit membungkuk. Budaya ini walaupun tidak diucapkan tapi suatu tingkah laku atau adat sopan santun dan tata krama yang baik. Budaya tabe' itu dilakukan ketika seseorang melewati arah orang yang lebih tua di banding dengan dirinya kemudian orang tersebut minta permisi untuk melewati arah orang lain, dengan mengucapkan kata "tabe".

Disisi lain kata "TABE" ini menjadi akronim dari judul tulisan ini. Maknanya adalah TAat pada guru dan BErbakti pada orangtua. Karena sinergitas antara orangtua, guru dan bahkan masyarakat inilah yang dapat mewujudkan keberhasilan pendidikan. Keberhasilan pendidikan ini perlu dukungan dan keterlibatan bukan hanya orangtua, guru tetapi peran masyarakat. Seperti filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa pusat pendidikan itu ada tiga yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Peran guru sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan kemerdekaan bagi siswa. Guru sebagaimana diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara berperan sebagai "Ing ngarso sung tulada" guru menjadi teladan dan panutan bagi siswanya.  "Ing madya mangun karsa", guru bertindak sebagai pembangun prakarsa. "Tut wuri handayani," guru juga akan menberikan dorongan dan motivasi. Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara bahkan dikenal dengan sistem among, dimana guru berperan sebagai pendidik yang memperhatikan kodrat anak. Guru ibarat juru tani yang menyemai anak-anaknya supaya tumbuh merdeka, merdeka pikirannya, merdeka batinnya, dan merdeka tindakannya. Sehingga guru tidak hanya memberikan pengetahuan, keterampilan, tetapi memberi cinta dan kasih sayang sehingga tumbuh merdeka dan bahagia.

Peran orang tua tatkala pentingnya dalam mendampingi anak-anaknya belajar. Sehingga anak-anaknya tumbuh dewasa, maka ada minimal tiga peran orang tua yang harus dilakukan yaitu; 1) membantu dan memotivasi anak belajar, 2) menjadi teladan dan contoh terhadap anak-anaknya serta 3) memantau perkembangan psikis dan mental anak. Keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak di dalam belajar merupakan motivasi tersendiri bagi anak. Anak-anak akan belajar sungguh-sungguh dan bersemangat apabila ada dukungan penuh dari orang tuanya. Dan tentunya keteladanan itu lahir dari suatu budaya yang diwariskan secara turun temurun, seperti budaya tabe ini.

Salah satu materi dan pokok bahasan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam ini, yang selalu berulang dan ditemukan pada setiap tingkatan adalah tema: Empati terhadap sesama, hormat dan patuh kepada kedua orang tua dan guru. (kelas VII). Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru (kelas VIII), dan Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat, Taat kepada Orangtua dan Guru (kelas IX). Sehingga inilah yang melatarbelakangi penyusunan agenda aksi nyata ini dalam rangka menggali kearifan lokal Budaya Sulawesi Selatan. Serta menumbuhkan budaya positif dikalangan pelajar khususnya SMPN 2 Bajeng Barat Kab. Gowa dan Indonesia pada umumnya.

 

Tujuan

Menanamkan, menumbuhkan, membiasakan, budaya tabe' yang sesuai dengan nilai-nilai profil pelajar pancasila melalui kesepakatan sekolah/kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun