Mohon tunggu...
Irwan Zebua
Irwan Zebua Mohon Tunggu... Pengacara - sleeper

Anak kesayangan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Monyet Sang Raja Rimba

7 November 2015   17:22 Diperbarui: 7 November 2015   18:05 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://sasterakuduniaku.blogspot.co.id/2012/06/teater-bangsawan-diraja-pengantin-raja.html"][/caption]

irwan zebua, No. 45

Kerajaan Rimba sedang dihadapkan pada suatu  masalah besar yaitu, Pemburu telah memasuki hutan tempat tinggal mereka. Hal tersebut membuat gelisah seluruh penghuni hutan. Bahkan raja hutan yaitu Singa yang perkasa pun tidak bisa berbuat apa-apa.

“Panglima segera umumkan ke semua rakyat bahwa siapa yang sanggup menyelesaikan masalah dan mengusir para pemburu keluar dari hutan maka dia akan menjadi raja menggantikan aku,” ujar sang raja kepada panglima kerajaan .
“Baik paduka, hamba akan laksanakan titah yang mulia raja Singa,” jawab Harimau.
Maka di buatlah pengumuman di seluruh penjuru hutan.

*

Setelah pengumuman tersebut di sebarkan diseluruh penjuru hutan, para penduduk kian resah karena raja Singa yang perkasa pun tidak mampu mengalahkan atau mengusir para pemburu dari hutan mereka. Buaya yang gagahpun hanya bisa berlindung di bawah permukaan sungai . Kancil yang terkenal cerdik dan bijak itu tiba-tiba saja kehilangan akal dan tipu muslihatnya. Gajah yang besar bahkan berusaha bersembunyi  bersama Kerbau di rimbunnya pepohonan. Badan mereka yang besar ternyata tidak berdaya menghadapi manusia yang mempunyai akal dan senapan bius. Ditengah-tengah kekacauan yang terjadi ,Monyet yang malas memutar otak untuk menggunakan kesempatan tersebut menjadi raja. Dalam hati dia berpikir bahwa ini kesempatannya terbaik untuk menduduki singgasana tanpa harus memiliki gigi yang tajam  dan cakar yang kuat layaknya Singa. Bahkan  tak perlu mencuri pisang untuk makan, sebab di istana tersedia semua yang dia inginkan. Setelah menyiapkan rencana kotornya , lalu sang Monyet menghadap raja Singa.

“Ada apa gerangan kau mendatangiku Monyet? Bukankah kau jarang turun dari pohon jika terjadi masalah dikerajaan ini?” tanya sang raja Singa.
“Mohon ampun paduka, hamba hanya ingi membantu kerajaan ini untuk mengusir para pemburu itu dari hutan kerajaan kita,” ujar sang monyet.
“Bagaimana mungkin kau bisa mengusir para pemburu itu? Sedangkan makanan yang kau makan tidak pernah engkau tanam?” Tanya sang raja Singa.
“Yang mulia raja Singa, hamba satu-satunya penghuni hutan ini yang mirip dengan mereka, jika hamba berbicara kepada pemburu itu , maka mereka akan meninggalkan hutan ini.” Ujar sang monyet meyakinkan raja Singa. Lalu Singa pun melihat monyet dengan seksama, dalam ia hati berkata ada benarnya juga Monyet ini. Dia mirip dengan pemburu tersebut, hanya saja ekor yang membedakannya. Dalam situasi dan kondisi seperti  ini semua hal patut di coba, bahkan merelakan Monyet malas menjadi raja hutan adalah keputusan nyeleneh yang harus dilakukan.
“Baiklah monyet saya akan mempertimbangkan engkau menjadi pemimpin di kerajaan ini, aku akan berkonsultasi kepada penasehatku Kancil dan panglimaku Harimau.” Datanglah esok hari aku akan memberimu jawaban,”ujar raja Singa.
“Baiklah yang mulia, hamba akan datang esok hari seperti yang mulia katakan,” Jawab monyet diikuti senyuman.

Setelah berdiskusi dengan penasehat  serta panglima kerajaan, Singa akhirnya memutuskan untuk melantik monyet menjadi raja Rimba yang baru. Monyet kini menjadi harapan baru penghuni hutan untuk menyelesaikan masalah dengan pemburu liar tersebut.

*

Setelah dilantik menjadi raja Rimba yang baru ,Monyet  tak pernah sekalipun menunaikan janjinya. Dia hanya santai menikmati  kemewahan yang ditawarkan oleh singgasana. Hingga dia lupa akan tugas yang sebenarnya. Bahkan ketika ada yang membantah perintahnya , dia mengancam tidak akan berbicara pada pemburu dan meminta pemburu pergi dari hutan. Dengan alasan tersebut , semua penghuni hutan tunduk di bawah kekuasaannya. Singa yang perkasa, Harimau yang gagah sekalipun tak berkutik dihadapan sang raja Monyet. Monyet benar-benar menggunakan kesempatan tersebut untuk kesenangan dan kemewahan dirinya sendiri. Setelah beberapa lama,  pemburu juga belum meninggalkan hutan, desakan mundur kepada Monyet mulai terdengar sayup-sayup diantara penghuni Hutan.

“Baginda raja Monyet, hamba melaporkan bahwa dua ekor Rusa telah ditangkap oleh pemburu semalam,” ujar Kambing kepada raja Monyet.
“Mengapa bisa mereka tertangkap? Bukankah aku sudah menyuruh mereka untuk bersembunyi?” jawab sang raja Monyet dengan nada keras.
“Bukankah itu semua adalah tanggung jawabmu sebagai raja, untuk melidungi seluruh rakyat?” tiba-tiba Singa berbicara dengan nada yang lebih keras.
“Aku menjadikanmu raja untuk mengusir para pemburu, bukan untuk makan dan bersenang-senang di istana.!”
“Hmmmm…baiklah, aku akan berbicara kepada pemburu tersebut,” ujar Monyet untuk menyembunyikan kecurigaan Singa dan penghuni Hutan lainnya. Lalu monyet pergi mendatangi para pemburu tersebut, di ikuti oleh Singa dan penghuni Hutan dari belakang.
“Kalian semua berhenti sampai disini, biar aku saja yang menghampiri para pemburu itu,” ujar Monyet .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun