Mohon tunggu...
Muhammad Irwansyah
Muhammad Irwansyah Mohon Tunggu... Pengacara - Advocate - Legal Consultant HP: 081554067595

✓Perhimpunan Advokat Indonesia | ✓Persaudaraan SH Terate

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Balik Lockdown Ada Persoalan Besar?

8 April 2020   14:47 Diperbarui: 8 April 2020   15:08 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi Covid 19 (m.mediaindonesia.com)

Beberapa hari sebelum wabah covid 19 meracuni negeri kita, banyak kalangan tokoh yang beranggapan bahwa wabah tersebut tidak akan sampai dan tembus terhadap masyarakat Indonesia, begitupun pula masyarakat dan pemerintah menganggap itu hal yang remeh.

Konsekuensi masyakarakat kita gagap dan tidak siap menghadapi wabah sekarang ini, bahkan ingin bertindak seperti apa sebagian orang merasa bingung bahkan pemerintah tidak bisa berbuat banyak.

Informasi yang beredar berbagai wilayah yang tidak terbendung bahwa wabah ini sudah menjangkiti masyarakat satu demi satu, yang awalnya di diamkan akhirnya menyeruak hingga kini tak kunjung usai informasi dan menularnya wabah covid 19.

Sungguh mengherankan lagi wabah ini juga menjangkiti beberapa para pejabat sudah mengidap dan akhirnya harus dirawat, dan beberapa orang juga tidak terselamatkan.

Anehnya beberapa orang yang mempunyai kepentingan ini, malah dimanfaatkan untuk kepentingan mencari keuntungan dimana pabrik pemroduksi masker di ekspor demi meraih keuntungan yang melimpah dengan harga yang melonjak.

Sebagian orang dengan sengaja menyimpan masker yang begitu banyak demi menyiapkan saat-saat yang membahayakan dimana masyarakat sangat membutuhkannya dengan menjual harga yang lebih besar, namun di sisi lain orang tersebut ditangkap atas dasar penumpukan masker dengan kondisi darurat (force majer)

Tidak kalah uniknya yang menangkap para gembong masker juga tidak jelas, dimana distribusi masker digunakan, sedangkan para pengintai pak polisi dengan gagahnya didepan para pedagang kaki lima memeringati dan mengusir para pedagang sebab penularan penyakit.

Yang awalanya jalanan Ampera Pasar Minggu Jakarta Selatan, sering saya lewati dipenuhi dengan kemacetan sekarang dengan adanya wabah ini jalanan Jakarta sepi tanpa macet, biasanya jalanan dihiasa oleh pedagang kaki lima, sekarang sepi tanpa keramaian.

Memang dalam kondisi darurat sipil seperti ini tidak perlu saling menyalahkan sebab persoalan wabah ini sudah benar-benar didepan mata kita yang dihadapi oleh masyarakat langsung, tidak ada harapan lebih pada pemerintah untuk bisa membendung wabah ini. Bahkan sampai sekarang pun belum ditemukan patron yang jelas terhadap pembasmi wabah covid 19.

Bahkan negara yang berkuasa maju dibidang teknologi pun sekarang gagap tanpa kesiapan dan belum ada obat penanganan yang pasti untuk membasmi wabah tersebut.

Sehingga dengan kondisi yang seperti ini pemerintah hanya mengikuti inisiatif yang dilakukan oleh beberapa negara dengan cara locdown.  sedangkan masyarakat kita yang berada didaerah kurang faham terhadap lockdown yang sebenarnya yang diterapakan ? perlu edukasi lanjutan terhadap kebijakan lockdown

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun