Mohon tunggu...
Irwan Sutisna
Irwan Sutisna Mohon Tunggu... Lainnya - Economic Statistician

Badan Pusat Statistik | Universite Paris 1 Sorbonne | Contact Me : irwan@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demi 2 Derajat Celcius, Dunia Gelontorkan Triliunan Dollar

19 November 2017   19:33 Diperbarui: 20 November 2017   02:17 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Venice salah satu tempat rentan tenggelam akibat pemanasan global (dok. pribadi)

Para ahli memperkirakan bahwa kenaikan 2 derajat celcius akan menyebabkan 'lenyapnya' setengah dari cadangan air bersih di dunia. Cuaca menjadi semakin ekstrim dan bencana alam semakin sering terjadi. Kekeringan parah akan melanda berbagai kawasan hingga menyebabkan petani sulit menanan dan gagal panen. Bencana alam, angin badai dan banjir besar akan menyapu bersih ladang dan lahan pertanian tanpa sisa lebih sering lagi.

Maka kendati pun teknologi semakin maju, kemampuan pasokan pangan yang tumbuh menurut deret aritmatika, berdasarkan Teori Malthus, akan semakin sulit mengejar pertumbuhan populasi manusia. Oleh karena itu bukan tidak mungkin milyaran manusia akan terancam kelaparan dimasa yang akan datang.

Terendamnya sebagian permukaan bumi dan migrasi masal

Dari tahun ke tahun permukaan air laut terus mengalami peningkatan. Pada periode tahun 1993 sampai 2010 mengalami rata-rata kenaikan hampir 3 kali lipat yaitu 3.1 mm per tahun, dibanding periode 1901 sampai 1990  yang hanya 1.1 mm per tahun. Menurut para ahli hal ini disebabkan oleh mencairnya gunung-gunung dan selimut es terutama dikawasan Greenland dan Antartika (Kutub Selatan). Jika hal ini dibiarkan maka akselerasi kenaikan akan semakin cepat, diperkirakan pada masa yang akan datang kenaikannya meroket antara 5 mm sampai 15 mm per tahun.

Grafik : Rata-rata perubahan permukaan air laut.
Grafik : Rata-rata perubahan permukaan air laut.
Peningkatan rata-rata permukaan air laut akan berimas pada semakin banyaknya daratan yang terendam. Menurut National Ocean Service, 40 persen populasi dunia menempati wilayah kurang dari 100 kilometer dari bibir pantai. Maka jika wilayah ini tertendam tentunya akan terjadi migrasi masal diberbagai belahan dunia negara. Bahkan lebih parah lagi beberapa negara seperti Maladewa, Fiji dan Kiribati terancam tenggelam dan 'tinggal nama'. Sebaliknya, di banyak kawasan lainnya seperti Timur Tengah dan Amerika Barat tidak dapat ditempati lagi karena memiliki suhu yang sangat tinggi.

Perubahan pola penyakit dan kesehatan

Perubahan iklim juga akan menyebabkan berubahnya pola penyebaran penyakit yang berkaitan dengan organisme vector (vector-borne disease) seperti malaria, demam berdarah dan lain-lain. Selain itu tergangunya ketersediaan pangan dan air bersih akan semakin memperburuk kondisi kondisi kesehatan terutama di negara dunia miskin.

Perubahan iklim selain mempengaruhi tingkat kesehatan juga berpengaruh pada tingkat produktivitas.  Suhu yang tinggi akan mempengaruhi daya tahan tubuh dalam bekerja terutama bagi pekerja diluar ruangan seperti pekerja konstruksi, petani, jasa transpotasi dan lain sebagainya.

Energi dan perekonomian dunia

Ketersediaan energi juga erat kaitanya dengan perubahan iklim. Kekeringan bertambah parah akan menyebabkan ketersediaan air berkurang sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan sulit menghasilkan energi. Menurunya produksi energi akan berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian karena keduanya berkait sangat erat.

Diperkirakan secara umum Eropa akan mengalami penurunan  produksi energi yang berasal dari PLTA sebesar 20 persen. Di Amerika Serikat, sekitar 7 persen energinya berasal dari PLTA. Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan data Statistik Ketenagalistrikan tahun 2016 hampir 10 persen sarana pembangkit listrik mengandalkan air sebagai penggeraknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun