Bagi mereka yang baru mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Padang, ada beberapa alternatif angkutan yang digunakan ke lokasi tujuan.
Tentu, alternatif tersebut tidak diperlukan bagi mereka yang dijemput oleh keluarga, sahabat atau relasinya dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Alternatif dimaksud adalah naik kereta api ke kota Padang, naik bus DAMRI, naik taksi, dan naik travel. Di antara sejumlah moda transportasi tersebut, yang paling aktif mencari calon penumpang adalah pihak travel.
Tak usah heran, jika Anda baru keluar dari pesawat atau dari tempat pengambilan bagasi dan berjalan di terminal kedatangan, Anda akan disongsong oleh beberapa orang.
Anda tidak usah takut, karena mereka tidak berlaku kasar dan tidak mengintimidasi. Mereka hanya bertanya mau ke mana dan menawarkan Anda untuk naik kendaraan travelnya.
Orang yang mendatangi Anda bukan berbaju seragam yang pakai nama perusahaan transportasi, melainkan mereka membaur seperti orang yang menjemput famili atau sahabatnya.
Bisa jadi mereka adalah petugas resmi dari perusahaan travel yang beroperasi di sana, tapi hati-hati karena kemungkinan ada juga calo yang jadi penghubung antara pihak travel dan calon penumpang.
Kendaraan travel rata-rata berjenis kendaraan multipurpose seperti Toyota Kijang Inova, Avanza, dan merek lain yang sejenis.
Bagi yang ingin memakai jasa kendaraan travel, perlu berhati-hati karena beberapa alasan berikut ini.
Pertama, ada travel liar yang tidak punya izin dari otoritas bandara yang secara diam-diam mencari penumpang. Travel ini beroperasi secara individual atau tidak atas nama perusahaan tertentu.
Sebetulnya tidak ada risiko yang ditanggung penumpang. Tapi, bisa saja ada razia yang dilakukan pihak berwajib yang membuat travel liar gagal mengantar penumpang.